chapter 1

6.4K 282 8
                                    

Seoul 7 November

09.20 pm

Kulangkahkan kaki ku menyusuri lorong apartement yang sudah kuhuni 5 tahun terakhir, setelah menekan tombol pintu terbuka dan aku langsung menghempaskan tubuh lelahku di sofa merah berbulu kesayanganku ini.

Hari ini cukup terbuang percuma, aku memejamkan mata sembari menenangkan pikiranku yang sedang kalut. Aku seorang penulis novel romance yang sedang kehabisan ide untuk peluncuran buku kedua ku. Mengingat novel pertamaku rain in september yang meledak di pasaran tentu hal ini menjadi tekanan untuk project selanjutnya.

Aku mengotak ngatik benda persegi yang berada di genggamanku, aku membuka aplikasi dan disana terlihat irene editorku memposting foto dia suami dan anaknya yang sedang berlibur. Ditengah kesibukan membuat novel kedua ini aku dan timku memutuskan untuk sejenak rehat untuk merefreshing pikiran masing-masing, aku keluar dari aplikasi itu dan menuju daftar kontak mencari nama seseorang yang akan kuhubungi.

"ada apa soojung-ah"

"kau dimana seul? aku butuh bantuanmu"

Itu adalah seulgi sahabat sekaligus rekan kerjaku

"tentu saja berkencan, ingat kita sedang dalam masa lepas dari perkejaan yang membosankan itu, kalau kau ingin membicarakan itu aku tutup tel..."

"tidak, aku ingin meminta bantuanmu untuk hal lain"

"tentang apa?"

"bisa kau urus perjalananku? aku rasa aku butuh suasa baru"

"tentuuuu, katakan padaku kau butuh suasana yang bagaimana biar otak encermu yang membeku itu mencair kembali? apa ke LA? tidak tidak kau bosan pasti ah atau kau ingin hawai? atau kau ingin ke afrika? tidak jangan uri soojung akan kepanasan katakan aegy kau ingin kemana?"

"roma?"

"WHATTTT? kau berencana membuat novel sejarah atau buku biography julius caesar?"

"tidak, kurasa itu tidak buruk lakukan saja oke kututup dan terimakasih"

"YHAAAA, TIDAK BISAKAH KAU BER..."







2 weeks later
Fiumicino intl airport
01.45 pm

Aku berjalan keluar aiport menarik koper merah ku hanya sedikit informasi aku rasa aku sedikit terobsesi dengan warna ini. Aku melihat kearah seseorang yang melambaikan tangannya dia adalah luna teman seulgi, dia juga mempunyai darah korea dia tinggal disini karna menikah dengan lelaki disini, hanya itu yang kuingat dari ocehan seulgi sebelum aku berangkat.

"selamat datang krystal-ssi"

"terimakasih luna-ssi, maaf menggangu waktu mu di jam segini"

"bukan masalah, ayo"

Hal yang aku takutkan tidak terjadi, aku sedikit canggung jika bersama orang yang baru kutemui, tapi tidak dengan luna aku sedikit nyaman dengannya mungkin karena sifatnya mirip gadis beruangku. Luna sedikit menceritakan kalau dia dulu menimbah pendidikan fashion di milan dan bertemu tom suami nya saat libur ke roma. Mereka saling mengenal dan memutuskan untuk tinggal di roma luna membuka boutique dan suaminya membuka restaurant korea di roma.

"nah sudah sampai, aku akan menjemputmu besok di lobby krys"

diperjalanan kami sepakat untuk tidak berbicara secara formal

"tidak perlu repot luna, kau harus menjaga boutique mu, aku tidak ingin merepotkan"

"kau benar, tetapi kau temannya seulgi jadi aku tidak bisa membiarkan mu sendiri disini. Meskipun ini kunjunganmu kedua kalinya"

"tapi sungguh aku mengerti perkerjaanmu tidak bisa kau tinggalkan"

"benar sekali maka dari itu aku meminta kepada temanku untuk menemanimu, tidak perlu khawatir dia juga orang korea, tetapi sangat mengerti seluk beluk kota ini"

Setelah luna menjelaskannya aku hanya membalas sembari mengangguk dan tersenyum, setelah mengucapkan terimakasih aku berlalu dan masuk kedalam hotel yang sudah dipesankan seulgi. Menyerahkan liburanku dengan seulgi adalah hal yang tepat dia sangat mengerti apa mauku.

Setelah mendapatkan access card aku langsung menuju kamar dan bergegas untuk mandi agar bisa tidur, padahal selama di pesawat aku juga tertidur. Setelah semua selesai aku men-setting alarm ku agar menyala pada pukul 06.00am karna luna berjanji menjemputku pukul 7.








Suara alarm ku bergema diruangan yang hanya ku huni seorang diri, setelah mengais sedikit demi sedikit kesadaran akhirnya aku beranjak dari kasurku mematikan alarm dan bergegas kekamar mandi.

Setelah menyematkan sedikit lipbalm dibibirku dan menyemprotkan parfume favorite ku aku bercermin melihat penampilanku, ripped jeans dengan kemeja putih dan ankle boots aku bergegas mengambil tas ku dan berjalan menuju lobby, setelah mendapat pesan dari luna yang mengatakan dia sudah di lobby.

"apa kau menunggu lama eonni?" Aku memanggilnya eonni karena ternyata dia lebih tua dariku dan seulgi

"tidak soojung-ah aku baru saja tiba, sudah siap?"

Aku hanya mengganggukan kepalaku sembari tersenyum dan mobil luna eonni meluncur entah kemana aku tidak tahu, eonni belum berkata apapun padaku.

AMOUR VIENT (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang