AMOUR VIENT (COMPLETE)

chapter 21

Aku membuka mataku dan melihat oh sehun menodongkan pistolnya, sungguh aku baru melihat tatapan oh sehun seperti ini.

"S-siapa kalian?" Salah satu dari preman ini menanyakan dengan suara yang bergetar

"Kau apa kan kekasihku tadi cepat katakan" suara sehun sangat mematikan

"Aku tidak..."

"Kau menyentuhnya dengan tangan kotormu hah?"

Dorr...

"Akhhh..." Aku sangat terkejut dan memejamkan mataku

"Siapa yang menyuruhmu cepat katakan"

"Akhhh...."

"Baiklah kalau kau ingin.."

"Aku tidak tau sungguh tuan dia seorang wanita aku tidak tau siapa aku hanya menerima perintah, untuk mengikuti gadis itu dan menculiknya"

"Kau tidak berguna..."

"Sehunnnn... Jangan aku tidak mau kau menjadi pembunuh" aku berteriak menghentikannya

"Mark, bawa brengsek ini"

Sehun langsung berlari kearahku dan membuka ikatan di lengan dan kakiku

"Kau terluka dimana? Dia berbuat apa padamu hah?" Dia memriksa tubuhku

"Sehun...."

"Soojung-ah maafkan aku sungguh"

"Aku tidak mendorongnya" aku ingin sehun tidak salah paham lagi, sehun kemudian memelukku.

"Sudah jangan membahas jalang itu lagi, aku minta maaf tidak percaya padamu, meninggalkan mu sendiri dan terlambat menyelamatkanmu"

"Kau datang diwaktu yang tepat. sehun-ah kalau kita diposisi ini lagi kumohon percayalah padaku"

"Maafkan aku tidak akan melakukannya lagi"

"Janji?" Aku mengacungkan jari kelingkingkku

Chuu

"Janji" aku terdiam sehun mengecup bibirku..

Setelah itu sehun membawaku keluar dan kembali ke villa pasti semua orang sangat khawatir. Keadaan villa sangat sunyi kami langsung masuk dan sehun membawaku ke kamarnya.

Dia keluar dan kembali dengan koper dan barang-barangku. Aku baru selasai mandi.

"Kau mengambilnya sendiri?"

"Ani, aku menyuruh sejeong dia sedang membuatkan susu hanna. Kau tidur disini saja. Tidak usah kembali ke kamar wanita itu"

"Iya ayo kita istirahat, kau pasti sangat lelah oh sehun"

"Iya ayo tidur"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

*Author POV*

Ditempat lain tampak seorang wanita sedang melampiaskan amarahnya..

"Ada apa sayang"

"Mereka menyelamatkan gadis sialan itu"

"Apakah mereka mengetahui kita yang melakukannya?"

"Tidak akan aku telah mengancam kedua preman itu"