chapter 6

1.8K 166 7
                                    

Setelah makan siang, aku dan sehun melanjutkan perjalanan kami, sekarang aku baru tahu kami berada di bagian utara italy tepatnya lombardy. tapi aku tidak mengetahui tempat tujuan utama kami kesini.

Dia membawaku berhenti ke tempat souvenir khas daerah ini, aku mengelilingi toko membeli beberapa buah tangan untuk seulgi, irene eonni, hunsoo anak irene eonni dan jaehyun. Sudah ku bilang bukan aku sulit untuk berbaur dengan orang. Kecuali disini karena keadaan mendesak.

Sehun pun membeli beberapa katanya untuk ibu dan keponakannya. Terlalu larut aku dan sehun tidak sadar hari sudah menunjukan jam 4. Dia menuntuntu ke gerai gelato dan memesankan ice cream strawberry untukku dan choco mint untuknya. Selesai dengan ice cream dia mengakku kembali ke mobil.







Mobil terus berjalan samapai berhenti pada sebuah danau, tapi sungguh ini sangat besar.

"soojung-ah ayo turun"

setelah mencari tempat yang sedikit tenang, aku bisa dengan nyaman memandangi pemandangan yang indah dan damai ini, ditambah hari yang sudah mulai petang. sehun memilih sebuah caffe yg sedikit sunyi yang ada di pinggir danau ini.
sungguh hati ku merapalkan ribuan terimakasih kepada manusia yang sialnya tampan ini karena telah membawa ku kesini.

"kau menyukainya?" sehun bertanya padaku tanpa menoleh

"tentu, sesungguhnya aku menyukai suasana seperti ini. terimakasih oh sehun kalau tidak berkat dirimu aku bahkan tidak tau ada tempat seperti ini di italy"

"tidak perlu berterimakasih aku juga butuh suasana seperti ini. kau tau danau ini namanya danau como ini bukan danau terbesar yang ada di italy, tapi aku menyukinya. kau bisa melihat danau sekaligus pegunungan alpen dari sini, bukankah pemandangan ini sangat serakah soojung-ah"

aku memandangnya, aku tidak mengerti raut wajah apa yang tercetak di wajahnya itu.

"ya, ini tempat yang bagus untuk menenangkan diri oh sehun"

Dia tidak membalas ucapanku hanya memandang kearah danau, aku memberanikan diri untuk bertanya padanya.

"ada yang mengganggu pikiranmu?"

Dia tersenyum mengalihkan pandangannya selama 10 menit terakhir kearahku.

"apa kelihatan seperti itu?"

"heum tidak seperti kau sebelumnya"

"lantas seperti apa aku sebelumnya"

Dasar makhluk ini kenapa mulutnya sial sekali, selalu menjawab ku tanpa aku bisa menjawabnya, aku merotasikan bola mataku.

"terserahmu oh sehun, kalau begitu tenggelamlah dipikiran kita masing-masing"

"kau tinggal menjawab pertanyaanku apa susahnya eoh"

"kau juga tinggal menjawab sehunah"

Pandangannya kembali sendu, dia menatapku dan menghembuskan nafas.

"tidak ada, hanya masalah yaaah kau taula yang ku ceritakan saat kita di kereta"

AMOUR VIENT (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang