Title song: Wanna One-Beautiful
.
.
.
.
.
.Langit terlihat sangat cerah burung saling berkucauan menyambut hari yg penuh realita
Namun awan kelabu seperti menutupi sebuah keluarga satu keluarga telah dirundung duka sang kepala keluarga menghembuskan nafas terakhirnya setelah 10 tahun melawan penyakitnya
Banyak orang beramai ramai datang ke rumah duka untuk turut berbela sungkawa sang istri dan anak tentu saja tak bisa menyembunyikan kesedihannya
"Ayo Hyerin-ah kita keluar ayah akan di mandikan sekarang" ajak sang ibu pada anaknya yang kini masih terduduk tak percaya di kamarnya lalu bangkit mengikuti ibunya keluar menyaksikan seruntutan acara terakhir untuk ayahnya
"Hyerin yang sabar ya gw turut berduka" tegur sang sahabat
"Ya gak papa kok min" sahut gadis bernama Hyerin itu
"Sabar rin kasian juga bokap lo kesakitan selama 10 tahun terakhir sekarang lebih baik iklasin aja" ujar seorang pria yang juga teman gadis itu
"Gomawo Jihoon-ah Mina-ya" balas gadis itu
Setelah pemakaian ayah Hyerin di bawa ke pemakaman untuk dimakamkan dan terakhir setelah semua rutual selesai keluarga kembali ke rumah keadaan rumah itu masih tak kunjung sepi masih ada banyak orang yang datang untuk sedikit menghibur keluarga yang berduka
"Mina Jihoon, Hyerin mana?" tanya seorang pria lagi menghampiri dua sahabat Hyera yang juga pasangan kekasih itu
"Di kamarnya mungkin jin" sahut Jihoon
Pria itu melenggang pergi namun di tahan oleh suara Mina
"Please ya jin, jangan cari gara gara sama Hyerin inget ini hari berkabung yang meninggal ini bukan cuma ayahnya Hyerin tapi juga paman lo kan" tutur Mina karena ia tahu banget gimana jadi kalo Hyerin ketemu sama pria itu jadinya pasti ribut
"Ya ya Mina cantik" sahut pria itu
"Gila ya lo gw disini aja lo gak urung godain Mina" ketus Jihoon kesel sebagai seorang pacar ya wajar lah kesel kalo ada yang godain pacar sendiri
Pria itu tak peduli lalu memilih pergi menuju kamar Hyerin
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Rin keluar ngapain sih mojokan, itu ibu lo di luar capek sendiri nyamperin tamu lo bantuin kek" ucap pria itu melihat Hyerin yang masih tanpa ekspresi
"Mereka melayat bukan kondangan gak perlu repot di sambut" sahut gadis itu tapi tetap keluar dari kamarnya dan pria itu mengikuti dari belakang
"Eh rin ini acara terakhir buat ayah lo suami sama keluarga mertua lo gak ada kemari?" tanya pria itu
"Woojin bisa gak sih satu hari gak nanyain suami gw" keluh gadis itu mulai kesal lalu berjalan mendahului menjauh dari pria bernama Woojin itu namun pria itu justru menyalipnya dan berjalan mundur untuk tetap meminta wajah Hyerin
"Ya kan itu acara penting masa mereka gak dateng 10 tahun paman sakit dan hari ini dia udah gak ada, artinya udah 10 tahun juga lo kukuh bilang berstatus bersuami tapi sampek hari ini li gak pernah liat muka suami lo sendiri" ucap pria bernama Woojin itu
Bruaghhh
Woojin menabrak seseorang karena ia berjalan mundur sontak ia kaget dan melihat orang yang ia tabrak. Hyerin sedikit mendongak keatas melihat pria yabg di tabrak Woojin sepupunya itu