Setelah beberapa hari akhirnya Hyerin mulai kembali seperti biasa ia jadi jauh lebih takut akan kesehatan bayinya bisa di bilang ia mulai mendalami diri menjadi seorang ibu. Hari berlalu cukup singkat kini kandungan Hyerin sudah memasuki bulan keenam perutnya sudah mulai membuncit sekarang dan sampai saat ini juga Youngmin belum ada tanda tanda menemuinya
Bahkan membalas pesan pun tak pernah setiap harinya Hyerin selalu berdoa dan berpikir positif Youngmin tak pergi darinya namun hatinya tetap saja gelisah ia mulai ragu pada Youngmin ia mulai punya banyak pikiran negatif
Apakah Youngmin dalam masalah? Ataukah ia tidak sehat? Atau janagn jangan ia celaka saat agresi? Dan kemungkinan terburuk di benak Hyerin adalah ia sudah terlupakan oleh Youngmin dan sedang bahagia bersama wanita lain
Apapun pikiran buruknya Hyerin selalu mencoba beranggapan Youngmin sedang sibuk bertugas. Setiap kali ia mengeluh Mina dan ibunya selalu memberinya nasehat seperti itu untuk tidak berpikiran buruk tidak baik bagi seorang ibu mengandung berpikiran buruk akan buruk pada janinnya nanti karena itu Hyerin berusaha sedikit lebih cuek tentang pria bernama Im Youngmin itu
Harinya di kantor serasa lebih berwarna saat Sohye benar benar terbuka ia cerewet banyak bicara dia sangat mirip Woojin tapi Sohye lebih menyenangkan dan Woojin lebih menjengkelkan
"Bagaimana kabarmu kau masih ribut dengan pacarmu?" tanya Hyerin
"Tidak lagi kami tidak akan ribut lagi" sahut Sohye
"Baguslah kalau begitu" Hyerin ikut lega
"Semua sudah berakhir kami sudah berakhir" ucap Sohye dan bikin Hyerin kaget
"Ya kau putus dari nya?" tanya Hyerin
"Untuk apa mempertahankan pecundang seperti dia ada banyak pria lain yang jauh lebih hebat dari dia, kata ini berlaku untuk setiap wanita di dunia untuk apa mencinta dia yang tak mencinta kita" ucap Sohye tegas
Kekasih Sohye seorang pria yang cukup tampan namun pemalas ia suka membanding bandingkan Sohye dengan wanita lain, dan buruknya lagi ternyata pacar Sohye punya selingkuh lain di belakangnya itu cukup jelas membuat Sohye tak perlu mempertahankan pria seperti itu
Deg ucapan Sohye menancap tajam dihati Hyerin seketika ia jadi beku pikirannya langsung ingat Youngmin yang tak pernah mengabarinya selama 7bulan terakhir. Apakah ia termasuk wanita bodoh yang menunggu pria tanpa kabar selama 7bulan? Apakah pria itu juga masih memberi hati untuknya?
Mata Hyerin mulai berkaca kaca kabut putih mulai menutupi mata Hyerin ia kembali jadi takut bahwa semua pria akan seperti mantan kekasih Sohye itu. Hyerin mencoba menahan air matanya agar tak tumpah
"Hyerin apa kau punya teman pria atau saidara yang bisa kau kenalan padaku? Aku juga ingin pamer pada mantan pacarku kalo aku juga bisa dapat yang lebih?" tanya Sohye membuyarkan lamunan Hyerin
"Wae kau menangis?" tanya Sohye melihat mata Hyerin yang tergenang air
"Aku tidak punya banyak teman pria aku juga hanya punya satu saudara laki laki ia masih sendiri tapi ia sangat usil kau mungkin tidak akan menyukainya" sahut hyerin mengalihkan pembicaraan tentang air matanya
"Apa ucapan ku tadi salah ya? Kau ingat suamimu kan?" tanya Sohye merasa bersalah
"Ani aku baik baik saja dia sedang bertugas aku hanya merindukannya saja" jawab tersenyum walau itu semu
***
Sohye keluar kantor tepatnya di lobi kantor untuk memeriksa barang yang datang dari pabrik sebelum di kirim le toko maupun gudang. Ditengah kesibukannya