#14. Kesempatan

25 3 0
                                    

Disebuah rumah yang tenang tentram tanpa keributan suara langkah kaki terdengar sangat jelas memasuki rumah tersebut. Perlahan langkah kaki itu terus mendekat mulai menaiki anak demi anak tangga menuju lantai dua

Pria jakung dengan kaki panjang itu melangkah masuk kesuatu kamar tanpa mengetuk pintu

"Ada apa Seongwoo?" tanya Minhyun yang sadar benar siapa pria yang datang

Seperti tidak bosan meliat Minhyun di kantor malam ini Seongwoo datang ke rumah Minhyun

"Cuma mau mastiin" sahut Seongwoo

"Mastiin apaan? Kerjaan pikir besok aja di kantor lo ngapain sih kesini istri lo tinggal sendiri?" tanya Minhyun membombardir

"Jawab pertanyaan gw jujur Minhyun sebagai teman gw bukan sebagai bos gw" pinta Seongwoo tegas

"Ya gw bakal jawab tapi lo nanya apa dulu woo?" tanya Minhyun lagi

"Jujur aja lo suka sama sekertaris lo? Tanya Seongwoo

"Ya- ya  ga-gak lah woo dia kau udah punya suami" sahut Minhyun namun terdengar sedikit ragu

"Gw ini bisa baca pikiran lo hyun jangan bohong gw udah perhatiin semuanya selama ini perhatian lo ke dia itu lebih gak kayak pertanian lo ke sekertaris sekertaris lo yang sebelum sebelumnya " Seongwoo sadis mengintrogasi 

"Gw mau nya gak suka sama dia woo, tapi gak tahu kenapa gw selalu pingin bantuin dia seengganya menghilangkan sedikit beban dia, lo liat sendirikan dia sendirian kerja demi anaknya nah suaminya mana? Ya kita tahu suaminya dia tentara perwira tapi lo liat sendiri kan dia ngerasa kesepian seolah suaminya itu gak pernah ada" jelas Minhyun

"Minhyun ini beneran Hwang Minhyun temen gw kan? Pimpinan perusahaan yang pecat sekertarisnya karena ganjen godain lo dan mencoba ngambil uang lo?  sekarang disaat lo dapet sekertaris polos tapi udah bersuami lo malah suka sama dia?" tanya Seongwoo memastikan

Jelas ini harus pasti ini juga akan mengangkut perusahaan nantinya

"Wanita bersuami hanya saat suaminya ada untuknya tapi saat seorang suami menghilang tanpa kabar lebih dari 3bulan itu artinya pria itu sudah kehilangan hak nya sebagai suami" sahut Minhyun

"Dia bisa kembali kapan aja hyun lo bisa dalam masalah" jelas Seongwoo

"Semua masalah bisa diatasin woo" sahut Minhyun

"Lalu anak itu bagaimana? Lo yakin bisa menerimanya?" taya Seongwoo

"Siapapun tidak akan peduli siapa ayah bioligis anak itu jika nama gw yang akan tertera di akta kelahiran anak itu kan?" balik Minhyun

"lo seserius ini Minhyun?" Seongwoo seolah masih tak percaya

"Tentu saja, lakuin saja tugas lo cari dimana pria itu cari semua informasinya pasti ada kesempatan  dimana kita bisa mengungkapnya nanti" ujar Minhyun tegas

"Baiklah tuan hwang, ditektif Ong akan mulai berkerja besok, tapi sebelum kau bisa merubah akta anak itu pastikan kau menangkan dulu hati ibunya" ucap Seongwoo dengan tatapan mata elangnya

Minhyun hanya diam ini lah yang sulit pikir Minhyun














***

"Kau tinggal disini sendirian Hyerin?" tanya Sohye yang datang ke rumah Hyerin bersama Hyerin tentunya untuk mengambil beberapa berkas kareba besok Hyerin libur untuk check up kandungannya

"Eo, biasanya ibu atau Mina akan bergiliran menginap disini" sahut Hyerin mengajak Sohye masuk namun pintu rumah tidak terkunci

"Ibu bu" panggil Hyerin namun tak ada jawaban

Maybe Not YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang