#32. Harapan yang lain

18 2 0
                                    



Blaaggg

Seongwoo meletakkan sebuah amplop coklat secara kasar di meja Minhyun

"Wae? Kenapa ini di balikin lagi?" tanya Minhyun melihat amplop surat gugatan cerai Hyerin untuk Youngmin

"Ditolak mentah sama pengadilan, emang gak punya kerjaan apa sih susahnya tinggal sah in suratnya" gerutu Seongwoo

"Kenapa di tolak?" tanya Minhyun

"Baca surat itu hyun, berlakunya cuma enam bulan sedangkan Youngmin baru tanda tangan setelah tiga tahun" sahut Seongwoo merasa pusing

"Kenapa kita harus ngurusin rumah tangga orang sih, coba aja bukan karena lo suka sama Hyerin ogah banget gw capek ngurusin beginian" ujar Seongwoo duduk di sofa saking malasnya

"Terus gimana sekarang?" tanya Minhyun ikut frustasi jika Hyerin tidak bercerai dengan Youngmin itu artinya ia juga tidak bisa menikahi Hyerin

"Lo suruh Hyerin buat gugatan cerai baru lah hyun, mau gimana lagi? Tapi gw rasa pengadilan bakal nunda lagi karena Hyerin nuntut surat cerai dua kali" jawab Seongwoo

"Sekarang bakal makin sulit woo, Youngmin ada disini gw yakin dia juga pasti bakal berusaha kembali sama Hyerin" Minhyun jadi cemas

"Itu juga yang gw pikirin, usaha lo bakal sia sia kalo akhirnya Hyerin malah balik sama suaminya" sahut Seongwoo



























***

Youngmin benar benar tinggal dirumah Hyerin sesuai permintaan Haein. Setiap malam Haein selalu merengek minta tidur bersama ayahnya dan begitu Youngmin selalu menidurkan Haein hingga putrinya itu tertidur setelah Haein tidur Youngmin akan keluar dan membiarkan Hyerin yang menemani Haein

Seperti dua malam terakhir Youngmin tidur diluar di sofa ruang tengah ia baru saja ingin tidur namun Hyerin melintas didepannya

"Jangan terlalu menyayangi Haein kau disini bukan untuk selamanya, hanya sementara hingga Haein merasa pulih total" ujar Hyerin dingin tanpa ekspresi

"Na ara, keogjeongma (aku tahu, kau jangan kawatir)" balas Youngmin lalu memalingkan wajahnya bukan tak ingin menatap Hyerin hanya saja ia sadar diri dia siapa

Hyerin tak berniat bicara lain ia pun segara pergi ke kamarnya

"Sudahlah jangan masukan ke dalam hati ucapan Hyerin tadi" ujar ibu Hyerin yang datang membawakan segelas susu untuk Youngmin

"Ya papa kok bu, Hyerin wajar kayak gitu" sahut Youngmin

"Dia cuma perlu waktu kamu sabar aja, ini susunya kamu minum ya" ujar ibu mertuanya itu

"Gak usah bu, Youngmin gak haus kok" tolak Youngmin

"Kamu jangan nolak terus min ibu tahu kamu disini cuma untuk Haein tapi gak harus kan kamu nolak semua pemberian ibu, udah dua hari ini kamu tinggal disini tapi gak pernah mau makan di rumah" sahut sang mertua agak kecewa

"Youngmin sadar diri aja bu, aku kan cuma numpang" sahut Youngmin

"Hssstt jangan berpikirin itu kamu tega nyakitin perasaan ibu?" tanya ibu Hyerin

"Gak gitu maksud aku bu" Youngmin jadi ngerasa gak enak

"Ya sudah kalo gitu kamu minum susunya dulu baru tidur ya" tutur sang mertua dan akhirnya disetujui Youngmin

Entah kenapa rasa susu buatan ibu Hyerin terasa lebih enak dari pada susu biasanya pikir Youngmin mungkin karena sudah lama ia tak merasakan susu buatan ibunya yang kini telah tiada


























Maybe Not YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang