Hari yang Hyerin lalui terasa begitu panjang rasanya dia tak bisa menyibukkan pikirannya dengan pekerjaan kantor mungkin inilah sebabnya mengapa wanita berkeluarga sulit fokus bekerja
"Sayang bantuin mama ya jangan nakal papa kamu gak ada mama gak mau nyusahin orang lain, mama harus kerja buat kamu juga kamu jangan buat mama dalam masalah ya" pinta Hyerin pada bayinya yang belum bisa mendengar apapun itu sambil mengeluh perutnya lembut
Hyerin mencoba bekerja seperti biasa Youngmin tak bisa dibubungi dari mana ia akan mendapat uang untuk biaya bersalin nanti karena itu Hyerin memustuskan untuk tetap bekerja meski sudah disarankan untuknya fokus saja dengan kandunganya namun Hyerin menolak
Ia pun bekerja dengan lancar layak biasanya ia bahkan masih sering mengambil pekerjaan berat seperti membawa barang paket atau barang yang akan di kirim ia seolah lupa di perutnya ada bayi kecil yang masih sangat rawan
Disaat Hyerin tidak begitu memusingkan kehamilannya justru orang orang kantor yang panik melihat Hyerin masih bekerja layaknya wanita tanpa beban
"Biseo turunkan paketnya" perintah kwon biseo
"Ada apa sunben-nim?" tanya Hyerin menurunkan barang
"Kau itu sedang hamil jangan bekerja berat begini" sahut kwon biseo
"Gwaencana sunben-nim aku baik baik saja" sahut Hyerin tanpa ragu
"Kenapa kau tak pernah mau mendengarkan ku ha? Jaga anak itu baik baik kau tidak kasian padanya? Umurnya masih sangat rawan" kwon biseo prihatin
"Ada banyak pekerjaan yang tertunggak aku tidak bisa membiarkan pekerjaan tertinggal hanya karena alasan aku hamil sunben-nim" Hyerin masih aja kekeh
"Baiklah jika kau tak mau mendengarkan perintah seniormu maka sekarang bos mu sendiri yang memerintahkan untuk tidak mengambil pekerjaan yang berhubungan dengan benda berat" sela Minhyun tegas memberi perintah pada Hyerin
"Daejang-nim tolong berhenti mengistimewakan saya ini tidak adil bagi yang lain" tolak Hyerin
"Kau belajar melawan bos sekarang?" tanya Minhyun
"Bukan begitu daejang-nim" Hyerin panik seketika
"Turuti saja perintahku" ucapnya lalu pergi
"Dengar itu, sekarang kembalilah ke meja mu bantu aku membuat salinan dokumen persentasi untuk rapat besok" ajak kwon biseo
"Anak itu keras kepala" ujar Seongwoo
"Dia belum terlatih jadi seorang ibu" sahut Minhyun
"Nanti juga dia akan terbiasa hanya perlu waktu, saat waktu itu datang maka anaknya akan lebih berharaga lebih dari siapapun" ucap Seongwoo
"Wae? Kau takut Eunbi akan menomor duakanmu jika kalian punya anak nanti?" tanya Minhyun
"Bisa jadi, tapi Eunbi sangat ingin punya anak" sahut Seongwoo
"Kau sendiri yang mengatakan setiap wanita ingin menjadi seorang ibu, lalu sekarang kenapa kau yang resah?" tanya Minhyun
"Aku hanya takut tapi tentu aku juga ingin punya anak" sahut Seongwoo sendu sambil menatap Eunbi dari balik jendela ruangan Minhyun
***
"Hyerin dimana kau?" panggil seorang pria menggema di rumah luas Hyerin
"Ada apa Woojin?" Hyerin keluar dari kamarnya lalu turun ke bawah menemui sepupunya itu
"Hati hati turun dari tangga lebih baik kau tidur di lantai bawah mulai sekarang bahaya tiap hari jika kau terus naik turun di tangga apalagi jika kau terburu buru" tutur Woojin yang tumben bener