# 2. Kecanggungan

42 6 0
                                    

Title song: ab6ix~Breathe
.
.
.
.
.
.



"Jadi itu suaminya Hyerin bi?" bisik Woojin

"Woojin diem" perintah bibinya

"Jadi mulai hari ini kamu bakal tinggal sama kami, kamu mau kan?" tanya wanita yang sekarang adalah ibu mertuanya itu

"Tapi ibu?" tanya Hyerin ragu

"Gak papa kok sayang, kamu tinggal sama mereka aja kalo kamu kangen ibu kan bisa telpon atau temuin ibu" sahut ibu Hyerin

"Ya ibu kamu bener nak" tutur papa Im juga

Dan akhirnya Hyerin setuju untuk tinggal bersama keluarga barunya










***

"Ayo nak masuk" ajak sang mertua

Mereka memasuki rumah dua lantai yang bisa di bilang cukup besar jika hanya untuk di tinggal oleh 3 orang

Hyerin beserta kedua mertuanya duduk di sofa ruang tengah

"Mah Youngmin ke kamar duluan yah, mau beresin barang dulu masih berantakan" jelas pria itu

"Ya udah beresin yang bener nanti Hyerin ke atas harus udah rapi" pinta sang mama Youngmin hanya mengangguk lalu pergi

"Hyerin sayang kamu mau minum apa? Mama bikinin ya?" tanya sang mertua

"Gak usah ma Hyerin gak haus kok" sahut Hyerin masih canggung

"Ya udah kamu istirahat aja ke kamar ya kamu pasti masih merasa kehilangan tapi semoga dengan kembalinya Youngmin kekosongan hati kamu sedikit bisa terisi" ujar sang mertua mengelus lembut rambut menantunya penuh kasih sayang

Hyerin hanya tersenyum canggung biar bagaimanapun lingkungan ini masih sangat terasa baru bagi Hyerin

"Nanti Hyerin tidur di-"

"Ya di kamar Youngmin lah masa suami istri tidur pisah" potong sang mama mertua

Membuat Hyerin sedikit kikuk beranikah ia masuk kamar pria itu apakah pria itu bisa menerimanya? Ahh pikiran Hyerin terlalu kacau

Kakinya berjalan gontai menaiki satu persatu anak tangga menuju kamar atas kamar ia dan suaminya?

Wanita itu berdiri tepat di depan pintu kamar menenteng satu koper kecil barangnya rumah ibunya cukup dekat karena itu ia tak nembawa banyak barang. Hatinya bergetar tak karuan ia ragu untuk melangkah meskipun pintu kamar tersebut sedang terbuka lebar. Ia bahkan melihat Youngmin duduk di lantai sembari mengeluarkan pakaiannya dari koper

Hyerin tersentak kaget saat Youngmin tiba tiba menatapnya dengan senyum tipis yang sungguh jelas tak bisa Hyerin artikan

"Kenapa berdiri disitu? Masuk aja" ujarnya sejak Hyerin mengetahui bahwa pria itu suaminya akhirnya ia mendengar suara manis pria itu bicara padanya

Hyerin masih sangat cangggung ia melangkah pelan masuk ke dalam kamar ia hanya berdiri sambil melihat lihat sembari bertanya dalam hatinya ia harus apa sekarang?

"Duduk di sofa aja dulu ya, kasurnya belum aku pasangin spray" ujar pria bermarga Im itu Hyerin juga menatap tempat tidur yang jelas belum perang di tiduri itu

Hyerin mengikuti perkataan Youngmin untuk duduk di sofa namun hatinya gelisah tak karuan

"Ohh ya tuhan kenapa hatiku kacau begini? Jantung tolong tenang lah detakanmu bisa terdengar olehnya, haruskah aku bertanya? Dia lebih tua dariku ia pasti sudah ingat betul saat kamu menikah kenapa kami bisa menikah? Ahh haruskah aku bertanya?  Ahhh ani ani jangan bertanya to the point begitu Hyerin, biasakan Hyerin tenang lah. Jujur saja kau ini takut atau terpesona ha? Bukankah dia tampan dia mungkin sudah memiliki wanita lain selama 10 tahun sebelum hari ini,, ah pikiranku kenapa bercabang begini" Hyerin menggerutu dalam hatinya dengan pikiran yang tak henti hentinya bertanya dan matanya yang terus menatap punggung pria yang kini adalah suaminya itu

"A-apa ada yang bisa aku bantu?" tanya Hyerin terbata bata

"Ani, duduk lah disana aku akan selesaikan ini" sahut Youngmin cepat

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ceogi( permisi)" ujar Hyerin dan membuat Youngmin menoleh dan dan melihat Hyerin sudah berdiri di belakangnya

"Kau tinggi ya" ucap Youngmin sedikit tersenyum dan membuat Hyerin jadi salah tingkah

Hyerin emang kadang malu kalo bahas tinggi badannya apalagi dulu di kelas ia hampir setara dengan kebanyak pria di kelasnya dan membuat Mina sahabatnya terlihat kecil

"Sashi(sejujurnya)-" Hyerin menggantungkan ucapannya

Youngmin akhirnya berdiri agar mereka sepadan alhasil Youngmin lebih tinggi jantung Hyerin makin berdetak abnormal Youngmin sedikit terkekeh melihat Hyerin yang malu malu itu. Hyerin jadi makin ambyar melihat senyum pria itu yang begitu manis

"Apa kau memang sepolos ini?" tanya Youngmin dan Hyerin hanya diam beku

"Siapa namamu tadi?" tanya Youngmin

"Hye-Hyerin" balas Hyerin gerogi

"Aku Youngmin, kau bisa panggil aku Youngmin aja atau Youngmin oppa lebih baik karena kau lebih muda dariku" ucap Youngmin menepuk pelan pundak Hyerin

Hyerin menatap mata pria itu sekilas sebelum akhirnya mengangguk













***

Malam tiba Youngmin sudah usai merapikan tempat tidurnya dan ia pun memilih berbaring beristirahat. Hyerin masuk ke kamar dan melihat Youngmin sudah terlentang di tempat tidur ia bingung haruskah ia tidur disana juga

"Ahh tidak tidak kau tidur di sofa saja" bisik Hyerin melangkah menuju sofa panjang dalam kamar tersebut Hyerin pun mulai berbaring sebelum mencoba untuk memejamkan matanya

"Ya kenapa kau tidur disitu? punggungmu bisa sakit" ujar Youngmin dan membuat Hyerin kaget dan langsung duduk

"Jangan canngung begitu, tidurlah disini, aku gak bakal macem macem kok" ujar Youngmin lagi

"Tapi itu kan tempat tidur kamu" balas Hyerin ragu

"Tempat ini udah cukup luas untuk kita berdua apa harus aku minta papa bawa ranjang lain kesini?" tanya Youngmin yang sebenarnya hanya bercanda

"A-a-Aniya" Hyerin jadi gagap lagi

"Kemarilah" panggil Youngmin dan Hyerin pun berjalan menuju tempat tidur

Tidurlah disini guling ini cukup jadi pembatas kita" terang Youngmin sambil merapikan tempat tidur untuk Hyerin

"Jangan protes lagi tidurlah" ucap Youngmin memandang sekilas Hyerin lalu kembali berbaring di tempatnya tadi

Hyerin sedikit ragu namun akhirnya ikut berbaring di sisi lain tempat tidur ia berusaha memejamkan matanya untuk tidur namun lampu kamar masih menyala dan Hyerin tidak bisa tidur dalam cahaya

Youngmin diam diam memperhatikan tingkah dari istrinya itu ia sedikit tersenyum sebelum akhirnya meraih remot lampu dan memadamkan lampu kamar mereka Hyerin jadi sedikit kaget dan memandang Youngmin sebentar walau tak terlihat karena gelap

"Tidurlah, harusnya kau katakan dari tadi kau tidak bisa tidur dengan lampu" ujar Youngmin Hyerin jadi melting lagi sejak tadi Youngmin terus meneng nebak apa yang di pikirkan Hyerin dan itu benar







***
Awalnya manis dulu
Vote+comment
Author nara🐶

Maybe Not YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang