.
.
.
"Kutukan?" tak hanya Yeonjun yang terperanjat, semua yang ada disana seakan sedang menatap satu sama lain, sama terkejutnya.
"Ya, dan kau tau? Warna merah mu ternyata lebih cerah dari dugaan ku. Aku sampai salah berspekulasi, bahkan di saat pertama pertemuan denganmu" Yeonjun menundukkan kepalanya. Beralih menatap gurat luka yang ada di sebelah punggung tangannya.
Yeonjun sama sekali tidak mengerti apa yang pemuda Na itu katakan padanya. Yang jelas, perasaan nya menjadi semakin merasa khawatir sekarang ini.
"Apa yang kau katakan? Aku sama sekali tak mengerti"
"Begini, aku pernah mengatakan bahwa merah adalah warna dari salah satu Rayvil kan? Aku menyangka bahwa warna mu memiliki arti Kejahatan. Tapi ternyata, merah yang kau punya bukan berarti pembunuh. Melainkan Cinta"
"Hey! Pembahasan macam apa ini?!" Seokjin semakin mendekat. Raut wajahnya sangat kusut dengan ekspresi bingung juga ingin tau lebih jauh.
"Sudah kubilang, diam lah dulu" Jaemin kembali mendorong bahu Seokjin hingga sedikit tersungkur.
"Hyung, kemari" Nami kemudian menarik satu lengan Seokjin agar kembali melangkah mundur.
"Cinta? Apa maksudmu?" Yeonjun kembali bertanya.
"Merah adalah warna keinginanmu selama hidup. Dan itu berarti, kau membutuhkan cinta untuk kekuatanmu. Sedangkan biru, memiliki arti kebahagiaan. Itu berarti, kau hidup dengan tujuan yang sudah ditetapkan. Jika kau tidak memiliki asupan cinta, dan tak mampu meraih kebahagiaan yang menjadi tujuanmu. Maka kau akan mati dengan perlahan" jelasnya panjang lebar. "Apa kau memikirkan sesuatu?"
"Yeah" Yeonjun mengangguk. "Tentang ibuku. Ini sepenuhnya adalah keinginan ibuku kan? Selama ia hidup, sepertinya ia tak mampu untuk meraih apa yang ia mau? Itu sebabnya aku memiliki kekuatan dari ibuku. Dengan warna yang sama. Itu berarti tujuan hidupku juga otomatis sama dengannya" Jaemin mengangguk tersenyum.
"Perihal warna hitam, aku tak begitu bisa menembus aura itu. Sulit sekali bagiku untuk menebak nya" Yeonjun menatap Jaemin lurus. Kemudian kembali menunduk memperlihatkan gurat luka nya yang sudah menutup rapat.
"Sebenarnya, aku memiliki tanda luka yang sama dengan ayahku"
"Ayahmu?"
"Iya. Ayahku, dengan kelompok hitamnya"
"Tunggu. Apa katamu? Hitam?!!"
"Iya. Aku kira, warna itu murni dari ayahku"
Jaemin terdiam. Setengah membalikkan badan kebelakang menyempatkan diri menatap sosok Soobin yang terdiam hanya menonton, bersama Seokjin juga Nami.
"Apa kau baik baik saja saat bercerita didepan semuanya?" Lalu kembali menatap Yeonjun dengan raut sedikit khawatir.
"Tak apa apa. Aku bisa mengendalikan diriku sekarang" Jaemin mengangguk. Membenarkan diri sedikit mengubah posisi duduk, menjadi sepenuhnya bersila disisi ranjang dekat Yeonjun berbaring sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Scar『Yeonbin』
Fanfiction➹[sһoяt stoяʏ ɞooҡ 1] END√ Soobin tidak pernah menyangka ia bertemu dengan sosok misterius yang menatap nya di balik jendela kaca, dibawah rintikan hujan & dalam keadaan yang kacau berantakan. THIS IS YEONBIN NOT SOOJUN! ✪ Yeon! ➸ Top ✪ Bin! ➸ Bot...