ೋ 2 ೋ

8.4K 1.4K 355
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.


"H-hai" sukses! Soobin berhasil membuat sosok itu menatapnya lagi kali ini.

Rautnya terlihat seperti penuh kesedihan. Bahkan dalam jarak sedekat ini, Soobin bisa melihat dengan jelas ada beberapa luka dibagian wajahnya.

Ah tidak.

Sebelah punggung lengannya juga, ternyata.

Tak ada jawaban, membuat Soobin sedikit resah. Tadi ia menyapa dengan baik mencoba ramah, tapi sosok dihadapannya ini hanya diam saja.

Menyebalkan bukan?

Soobin semakin memicingkan matanya ketika sosok itu kembali menunduk.

"Kenapa kau tidak menjawab?" satu langkah, Soobin kembali mendekat. Tapi satu langkah pula sosok itu melangkah mundur.

Huh?

Soobin kembali di buat bingung. Sebenarnya siapa orang ini? Tadi dia menunjuknya dengan tidak tau diri bukan? Eh mengapa sekarang malah diam tak bertingkah?

Oh ayolah! Soobin sedang tak mau memaki kali ini. Moodnya beberapa waktu lalu sangatlah bagus. Dan sekarang apa? Ia bahkan menghampiri sosok yang sama sekali tidak dikenalinya. Sampai ia melupakan fakta bahwa dirinya benci saat badannya berubah basah diterjang guyuran hujan yang ia benci.

"Apa kau gila? Mengapa kau membiarkan dirimu sendiri basah kuyup seperti ini hah?" Soobin sedikit menaikkan oktaf pada nada bicaranya. Ia hanya merasa kesal. Sosok dihadapannya itu tak mau bicara sama sekali. Apa dia bisu? Ck.

"Ah~ ya. Kau gila ya? Memang gila. Bagaimana bisa orang waras mau kehujanan seperti ini kan?" Soobin kembali berbicara.

Apa ia tak sadar bahwa dirinya juga sekarang tengah kehujanan? Hh.

Sosok itu kembali menatapnya. Rambutnya yang sedikit terurai panjang mengahalangi sebelah matanya dibalik poni.

Soobin terperanjat saat dirasa tatapan itu semakin dalam mencekam.

"Apa?!" ucapnya sarkas.

Sosok itu mengayunkan sebelah tangan nya. Bergerak memegang perut dan mengusap nya pelan.

Apa itu?

Apa— dia benar benar bisu? Eh?

"Apa sih?"

Pria itu kembali memegang perutnya sendiri. Lalu jari telunjuknya mengarah pada kedai disebrang sana. Kedai yang Soobin singgahi sejak tadi.

Soobin mengernyitkan dahinya. Perlahan memproses apa maksud pria itu.

Hingga—

"Ah! Kau— maksudnya, kau la-lapar? Begitu?" Pria itu mengangguk semangat. Membuat Soobin sedikit terkejut. Reaksinya begitu beda dari sebelumnya. Itu yang membuat Soobin bahkan tak mengedipkan matanya.

Strange Scar『Yeonbin』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang