.
.
.
Usai. Semuanya pulang.
Sebenarnya banyak perdebatan yang tertinggal. Karna hari sudah sangat larut, bahkan sudah sampai waktu Dini, sebentar lagi menuju pagi.Soobin banyak menangis malam itu, sedangkan Yeonjun menenangkan nya meski tak tau alasan mengapa si manis menangis terus-menerus.
Ada banyak kemungkinan setelah ini. Soobin yang akan pergi, atau bahkan Yeonjun sendiri yang harus mengundurkan diri.
Ia benar benar tak bisa memaksakan kehendak. Setaunya, Soobin itu sangat membencinya. Ditambah Seokjin yang terlihat sangat marah ketika Yeonjun mengatakan bahwa dirinya sangat mencintai adik manis nya itu.
Soobin menelungkupkan badannya. Terlihat jejak air mata yang mengalir sudah setengah kering. Yeonjun mendengus, ia sadar terlalu berharap bahwa Soobin akan membalas perasaannya. Mungkin, kisah cinta nya akan berujung sama dengan kisah ibunya terdahulu.
Yeonjun menggeleng cepat. Berusaha menyangkal semua pikiran buruknya. Satu jarinya pelan menghapus jejak panjang itu, samar tersenyum dengan mengusap surai hitam Soobin dengan lembut.
Yeonjun lebih baik berjalan keluar, memandang langit yang masih padam. Terduduk dibawah pohon rindang, ia menundukkan kepalanya.
"Ibu, aku benar benar tidak yakin akan memenuhi keinginanmu dimasa lalu. Tapi mungkin ini akan sangat sulit" Yeonjun meremat rambutnya. Memikirkan Soobin seorang saja rasanya sudah sangat menyakitkan. Ditambah dengan berbagai kemungkinan lain yang akan menyangkal perasaannya. Yeonjun sudah harus siap dengan teka teki yang harus ia lalui.
"Soobin membenciku ibu" Kemudian ia mengusap wajahnya dengan kasar.
Ia kembali memikirkan kejadian sebelumnya. Sempat berfikir apa yang dilakukan pemuda manis itu hingga bisa menyelamatkannya? Apa yang membuat dirinya bisa bugar seperti sedia kala? Saat terbangun saja, rasanya seperti tidak terjadi apa apa.
"Yeonjun" yang dipanggil lantas mendongak menatap lurus kearah pintu belakang rumah. Menemukan sosok Soobin yang berdiri disana dengan piyama cream yang ia kenakan terlihat begitu manis meski sedikit berantakan.
Langkahnya kini semakin mendekat. Matanya yang lembab sedikit terlihat membengkak, tapi kali ini sosok manis itu tersenyum hangat.
"Kenapa diluar? Tidak tidur?" Soobin duduk disamping Yeonjun yang balas tersenyum kearahnya sambil menggeleng pelan.
"Tidak. Aku tidak bisa tidur. Hari sudah menjelang pagi. Kenapa Soobin bangun?" Yeonjun menyentuh sebelah pipi Soobin yang bersemu kemerahan.
"Tidak nyenyak. Rasanya tidak enak tidur" Yeonjun menatap matanya khawatir.
"Soobin sakit ya?" tangannya kini beralih menyentuh dahi pemuda manis itu cepat. Mengecek suhu tubuhnya disana agar memastikan apakah dugaannya benar atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Scar『Yeonbin』
Fanfiction➹[sһoяt stoяʏ ɞooҡ 1] END√ Soobin tidak pernah menyangka ia bertemu dengan sosok misterius yang menatap nya di balik jendela kaca, dibawah rintikan hujan & dalam keadaan yang kacau berantakan. THIS IS YEONBIN NOT SOOJUN! ✪ Yeon! ➸ Top ✪ Bin! ➸ Bot...