Old Memory

1.1K 43 14
                                    

Secangkir teh pagi itu menemani seorang Kim Taehyung menikmati udara kota Seoul, pandangannya mengarah jauh ke ujung kota seiring dengan memorinya yang entah mengapa memaksanya mengingat kembali kenangan pahit ketika ia masih kecil.

Saat itu Taehyung kecil yang berusia tiga tahun mendengar ayahnya berteriak dan memaki anak buahnya, ia yang tidak mengerti apa-apa berlahan menjauh dari ruang kerja ayahnya dan berlari menghampiri neneknya.

"Halmeoni, papa berteriak dan memarahi paman berkacamata yang sering datang kesini, Taehyung takut." Adu Taehyung pada neneknya.

'Ji Suk selalu saja begitu, dia lupa kalau anaknya sudah mulai tumbuh dewasa dan dia masih bertingkah seperti itu dirumah' batin nanek Taehyung, "Taehyung jangan takut ya, disini saja bermain bersama nenek, jangan hiraukan papa." Ucap nenek Taehyung, sedangkan Taehyung kecil hanya mengangguk tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi.

"Taehyung besok pergi sekolah ya." Ucap nenek Taehyung.

"Sekolah itu apa halmeoni?" Taehyung menatap neneknya dengan tatapan polos.

"Sekolah itu bangunan yang besar sekali, disana nanti Taehyung akan bertemu banyak teman dan belajar bersama ibu dan bapak guru." Kata nenek Taehyung menjelaskan.

"Taehyung akan punya banyak teman halmeoni?" Mata Taehyung berbinar mendengar kata teman, karena selama ini ia hanya berada di rumah, sangat jarang sekali ayahnya mengizinkannya keluar.

"Iya, Taehyung pasti akan punya banyak teman." Nenek Taehyung tak kalah bahagia melihat cucunya senang.
"Horeee, Taehyung akan punya banyak teman." Pekik Taehyung sembari berlari-lari kecil kesana kemari saking senangnya.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Taehyung sudah bangun dan pergi ke kamar neneknya, rupanya neneknya masih terlelap. Pelan-pelan Taehyung kecil mendekati ranjang neneknya dan membangunkan sang nenek.

"Halmeoni, bangun." Kata Taehyung sembari menggerak-gerakkan tangan neneknya.

"Sekarang masih sangat pagi nak, tidurlah sebentar lagi." Sahut sang nenek, Taehyung kecil kemudian merangsek naik ke ranjang neneknya dan tidur dipelukan neneknya.

Beberapa saat kemudian, Taehyung kecil terbangun, namun ia bingung karena tak bisa menemukan neneknya.

"Halmeoni....halmeoni....halmeoni dimana?" Teriak Taehyung kecil sembari berusaha turun dari ranjang sak nenek. Kaki kecil Taehyung menapaki anak tangga selangkah demi selangkah hingga ia sampai di lantai dasar rumahnya, ia melihat neneknya ada di dapur sedang menata kotak makan kemudian dimasukkan ke dalam tas punggung berwarna biru tua bergambar kartun rubah berwarna biru.

"Kau sudah bangun nak." Sapa sang nenek.

"Halmeoni itu untuk siapa?" Tanya Taehyung.

"Hari ini kan Taehyung pergi ke sekolah, jadi halmeoni membawakan bekal untuk Taehyung, nanti saat bapak atau ibu guru menyuruh Taehyung makan, Taehyung makan ini ya." Jelas sang nenek.

"Iya halmeoni." Taehyung mengangguk.

"Ayo sekarang kita bersiap-siap, hari ini halmeoni akan mengantar Taehyung pergi ke sekolah." Nenek Taehyung menggendong Taehyung kecil menuju kamar untuk bersiap-siap.

"Cha! Cucu halmeoni terlihat tampan sekali dengan seragam ini." Puji sang nenek.

"Benarkah halmeoni?" Taehyung kecil tersenyum, wajahnya benar-benar menggemaskan.

"Tentu saja nak, baiklah ayo kita berangkat sekolah." Nenek Taehyung menggandeng tangan cucunya menuju mobil.

Kini mereka telah berada di dalam mobil, sebuah Mercedes hitam akan mengantar Taehyung kecil pergi ke sekolah.

Another Side [BTS V] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang