Japan and His Family

83 8 8
                                    

Sesampainya di Jepang, ia sengaja tak mengabari mamanya, karena jika ia mengabari mamanya tentu mamanya akan mengirim mobil beserta driver untuk menjemput Taehyung di bandara, ia tak ingin merepotkan mamanya.

Sebelum menuju rumah mamanya, Taehyung mampir sebentar ke markas untuk sekedar menyapa bigboss dan anggota mafia lain, seperti kedatangan-kedatangan sebelumnya, Taehyung selalu di sambut oleh seluruh anggota mafia yang ada di markas, selain karena Taehyung adalah kesayangan bigboss, mereka juga menghargai Taehyung karena ia memperlakukan semua anggota mafia dengan baik.

"Lihatlah, siapa yang berkunjung!" Pekik bigboss yang sedari tadi duduk di sofa.

Taehyung membungkukkan badan 90 derajat kepada bosnya, "Anda selalu menyambut saya dengan baik, bigboss." Jawab Taehyung.

"Bagaimana tidak, kau ini sudah seperti putraku nak, ditambah lagi sudah lama kau tidak kesini, ku pikir kau sudah melupakan kami." Seisi ruangan tertawa mendengar lelucon yang dikatakan bigboss.

Taehyung tersenyum sekilas, "Mana mungkin aku melupakan kalian, terutama anda bigboss."

Mereka semua lantas berhenti tertawa tepat setelah ekspresi wajah bigboss kembali serius, "Jadi nak, kenapa kau kesini? Ada masalah?" Tanya bigboss dengan pandangan serius.

"Ahh tidak ada masalah apapun boss, aku kesini karena mama tadi menelfonku kalau sobo sedang sakit." Jawab Taehyung jujur.

"Itu kabar buruk nak, kalau begitu pergilah ke rumah mamamu, temui nenekmu, ahh sampaikan salamku pada mamamu, lain kali kami akan bertamu ke jockey club miliknya lagi." Ucap bigboss.

"Hmm, pasti kusampaikan salam dari anda, ah kalau begitu saya pamit." Taehyung lantas membungkuk dan kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan menuju rumah mamanya.

Tidak sampai 15 menit ia sudah memasuki area perumahan milik keluarga ibunya, ia segera turun dan memerintahkan driver yang tak lain adalah anak buahnya untuk membawa mobilnya pergi. Taehyung menapaki jalan setapak di pekarangan rumah ibunya, beberapa langkah sampai di depan pintu.

Ding~ dong~

Suara bel rumah memecah keheningan malam itu, Taehyung harus menunggu cukup lama sampai seorang penjaga rumah membukakan pintu.

"Taehyung-dana." Sambut sang pelayan sambil membungkuk.

"Apakah mama sudah tidur?" Tanya Taehyung setelah mendapati lampu rumah yang sebagian sudah padam.

"Beliau sepertinya menginap di rumah sakit tuan, menunggui sobo." Jawab sang pelayan.

"Ah begitukah? Bisa kau beritahu alamat atau setidaknya nama rumah sakitnya? Aku akan menyusulnya." Tanya Taehyung.

"Kata nyonya Kazumi tadi, sobo dirawat di National Center for Global Health and Medicine Hospital." Jawab sang pelayan.

"Baiklah." Taehyung memberikan kopernya pada pelayan lantas pergi menuju rumah sakit yang diberitahukan pelayan keluarga mamanya tadi.

Taehyung lantas menelfon kembali anak buahnya untuk mengantarnya ke rumah sakit. Tak butuh waktu lama, Taehyung kini sudah berada di depan bangunan rumah sakit yang berdiri kokoh, ia lantas bertanya ke bagian receptionist dan kini ia berada di depan kamar neneknya. Sebelum masuk ia sempat memperhatikan keadaan di dalam ruang VIP itu, terlihat sang mama sedang tertidur di sofa, sebagian tubuhnya tertutup selimut tipis berwarna cream.

Pelan-pelan Taehyung membuka pintu, ia tak ingin membangunkan mamanya, ia mendekati sang ibu, Taehyung memperhatikan wajah ibunya dengan detil, wajah yang bahkan dulu tidak pernah terbayang akan begitu menyayanginya. Detik berikutnya nona Kazumi rupanya pelan-pelan membuka matanya, entah memang karena feeling yang kuat antara ibu dan anak atau bagaimana, nona Kazumi seperti merasakan kedatangan putranya.

Another Side [BTS V] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang