Keesokan harinya, pukul setengah 9 pagi, wangi roti bakar mengusik tidur Taehyung, ia menggeliat kemudian bangun, sepersekian menit ia duduk lantas menurunkan kakinya ke lantai, bau roti bakar itu membuatnya lapar dan haus.
Taehyung keluar dari kamarnya, dengan langkah yang sedikit terseok akibat kantuknya masih menyelimuti, ia menapaki lantai marmer villanya menuju dapur untuk mengambil air minum di kulkas.
"Selamat pagi Taehyung-ssi, Ya!! kau baru bangun tidur kenapa sudah minum air dingin?" Sapa Hyossang.
"Memangnya kenapa?" Jawab Taehyung datar, sepertinya nyawanya belum benar-benar terkumpul.
"Sebaiknya setelah bangun tidur minumlah air hangat." Hyossang memberi nasihat namun tidak dihiraukan oleh Taehyung.
"Aku sudah membuat roti bakar, makanlah" Hyossang menawari dengan nada yang ramah memberikan suasana hangat di pagi hari.
"Tapi aku ingin makan ramen" Jawab Taehyung santai.
"Ya!! Aku sudah membuatkan ini untukmu, cepat makanlah!!" Nada bicara Hyossang yang tiba-tiba naik membuat Taehyung mengurungkan keinginannya makan ramen dan memakan roti bakar buatan Hyossang.
Setelah makan Taehyung kembali masuk ke dalam kamarnya, namun setibanya ia di dalam kamarnya, tiba-tiba otaknya memaksanya untuk mengingat kembali sebuah kenangan manis waktu ia kecil, kenangan manis? Entahlah, hampir tak ada kenangan manis yang Taehyung alami sewaktu ia kecil dulu.
Flashback~
"Pa, kenapa Tae melihat banyak patung 2 beruang hitam di rumah?" Tanya Taehyung kecil yang polos pada ayahnya.
"2 beruang hitam itu lambang perusahaan kita, beruang adalah salag satu hewan yang terkuat dan meskipun ia adalah pemakan tumbuh-tumbuhan namun beruang juga bisa menjadi sangat agresif." Jelas Mr. Kim yang tengah duduk santai di sofa.
"Lantas kenapa ada 2?" Tanya Taehyung lagi.
Mr. Kim berjalan mendekati putra kecilnya yang sedari tadi asik mengamati pajangan 2 beruang hitam di nakas besar di tengah-tengah antara ruang tamu dan ruang keluarga, "2 beruang itu, 1 papa dan 1 Taehyung, kelak jika sudah besar nanti, Taehyung harus jadi kuat dan pemberani." Kata Mr. Kim sembari mengusap pelan puncak kepala putranya.
End~
Taehyung menggeleng-gelengkan kepalanya, ia tak mau mengingat kenangan itu, meskipun itu adalah satu dari sangat sedikit, ah benar-benar sangat sedikit kenangan manis dengan ayahnya, ia tak mau mengingatnya sebab hal itu akan membuatnya semakin sakit hati karena masa kecilnya yang kurang kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya.
Taehyung menuju meja di dekat tempat tidurnya, ia mendudukkan dirinya disana mengahadap sebuah laptop keluaran sebuah brand ternama berlogo buah apel. Jangan tanya apa yang dia lakukan, apalagi kalau tidak mencari barang-barang dari deepweb yang bisa di perjual belikan.
Tak terasa, jam menunjukkan hampir pukul 12 siang, ia harus menepati omonganya pada Hyossang tentang pergi berbelanja. Taehyung beranjak dari duduknya dan pergi ke ruang ganti untuk bersiap-siap, setelah siap, ia langsung keluar dari kamarnya.
Setelah menutup pintu kamarnya, ia melihat Hyossang sedang duduk di sofa depan tv sambil membaca buku.
Kau sudah mau pergi?" Sapa Hyossang.
"Hmm, jangan lakukan hal-hal nekat, atau kau akan menyesalinya seumur hidupmu." Ancam Taehyung.
"Dari semalam mulutmu itu selalu mengatakan hal yang tidak enak didengar, kau ini kenapa?" Sungut Hyossang yang kini kembali asik memperhatikan bukunya. Tak ingin berdebat lebih lama, Taehyung bergegas keluar dan menuju garasi untuk pergi ke pasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Side [BTS V] ✔
Fanfiction[COMPLETE] ⚠️ [Mengandung konten : kekerasan, toxic family dan bullying] ⚠️ Taehyung pov from Sue It. Bagaimana hidup seorang Kim Taehyung yang lahir dan dibesarkan oleh seseorang yang amat sangat ambisius, bagaimana Kim Taehyung akhirnya pelan-pel...