Meet Her Again

68 7 4
                                    

Taehyung kembali menunjukkan foto seorang wanita, bedanya di foto yang kedua, wanita itu tampak sedikit menua, hanya sedikit dan itu tidak mengurangi kecantikan dari wanita itu sedikitpun.

"Dia cantik sekali Tae, ibumu sungguh cantik." Puji Hyossang.

"Ya, aku juga berpikir demikian, Kazumi Keiko, namanya sungguh secantik orangnya." Taehyung tersenyum namun matanya berkaca-kaca.

Menyadari hal itu, Hyossang bangkit dari duduknya dan mendekati Taehyung, "Kau pasti sangat merindukannya." kata Hyossang dengan suara lirih.

Taehyung tersenyum, "aku bahagia ketika dia langsung tau aku ini Kim Taehyung putranya, aku memeluknya dengan erat saat itu, tak ingin kehilangan dia untuk kesekian kali dia pun begitu, bahkan di depan teman-temannya ia memelukku, ia menangis bahagia dan dengan bangga memperkenalkan aku sebagai putranya."

Satu bulir air mata lolos dari mata Taehyung, tapi dia tersenyum, Hyossang bisa merasakan itu pasti adalah air mata kebahagiaan. Hyossang memberikan selembar tissue, yang langsung diterima oleh Taehyung, sambil menahan malu karena ketahuan menangis sesekali Taehyung tertawa kemudian ia mengelap pipinya yang basah. Biar bagaimanapun Taehyung tetaplah manusia dan seorang anak yang baru bertemu ibunya setelah bertahun-tahun, terlepas dari label 'mafia' yang di sandangnya. Setelah cukup tenang Taehyung melanjutkan ceritanya.

"Setelah kami mulai bisa mengendalikan diri, ibu mengajakku ke ruang VIP di jockey club miliknya itu, disana ibu menceritakan semua, bahwa dulu beberapa waktu setelah aku lahir, ibu dan ayahku bertengkar karena ayah bersikeras ketika aku besar nanti ia ingin aku menjadi politikus yang tegas dan keras seperti dia, sedangkan ibu ingin aku menjadi seperti apapun yang aku cita-citakan kelak, semenjak itu mereka sering sekali bertengkar karena ayah semakin keras kepala dan egois. Ibu memutuskan untuk kembali ke Jepang, awalnya ia berpikir akan membawaku, tapi ayah melarang dan berkata bahwa ibunya atau nenekku akan merawatku dengan baik, jadi ibu meninggalkanku, berbagai usaha telah ibu lakukan untuk mencariku dan membawaku pulang ke Jepang tapi ayah dan orang-orangnya selalu menggagalkan usaha ibu", Sambung Taehyung.

"Itu benar-benar rumit Tae, aku tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya jauh dari ibu dan diperlakukan seperti itu di usia yang bahkan masih sangat muda" Hyossang turut prihatin.

"Tapi terkadang aku besyukur dengan semua itu, kini aku menjadi Taehyung yang ditakuti dan disegani banyak orang, ya walau jadi tidak ada yang berani berteman denganku karena itu, orang-orang lemah seperti mereka tak pantas jadi temanku" seringai aneh tampak lagi di wajah Taehyung. "Ah, sudah jam 8 lebih, sepertinya aku bercerita terlalu banyak, bukankah kau harus pulang? Mau ku antar?" Kata Taehyung menawari.

"Ah astaga waktu berjalan cepat sekali, baiklah senang bisa mendengar ceritamu Tae, terima kasih sudah mempercayaiku untuk jadi pendengarmu" kata Hyossang disertai senyum yang tulus.

"Aku yang harusnya berterima kasih, sepanjang hidup tidak ada yang mau mendengar ceritaku, ah tidak, mereka memang tidak pantas mengetahui ceritaku, orang-orang di luar pasti akan mengolok-olokku karena hal ini, terima kasih noona." Taehyung tersenyum dengan tulus juga.

"Noona lagi Tae?" Hyossang tersenyum dan mengangkat kedua alisnya.
"Aku akan terus memanggilmu begitu, bolehkan?" Tanya Taehyung.

"Ah tentu, baiklah, kau boleh memanggilku dengan sebutan itu, ya sudah bye bye." Pamit Hyossang sambil melambaikan tangan ke Taehyung.

Taehyung memerhatikan wanita yang kini telah dianggap sebagai kakaknya itu, punggung wanita itu semakin menjauh seiring langkahnya yang setengah berlari, Taehyung terus memperhatikannya sampai punggung wanita itu hilang di telan belokan jalan mall. Pikiran Taehyung tiba-tiba memutar sebuah kenangan, kenangan di toko vintage, saat ia ditabrak seorang wanita, bukankah yang menabraknya adalah orang yang sama yang baru saja mendengarkan ceritanya? Artinya memang takdir menggariskan mereka bertemu.

Another Side [BTS V] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang