Sepulangnya dari club, Taehyung mendapati ayahnya sudah pulang dari kantor atau entah darimana Taehyung juga tak ingin tau, tanpa mempedulikan ayahnya yang sedang duduk di sofa sambil menikmati acara televisi, Taehyung bergegas ke dapur untuk mengambil sebot soju, kini ia kembali duduk di balkon rumahnya, tempat yang tadi pagi ia gunakan untuk menikmati teh, namun kini ia ditemani sebotol soju.
Tak berapa lama setelah duduk, ingatannya kembali memutar kenangan masa lampau, memaksa Taehyung mengingat kembali luka dan kenangan yang pernah ia alami sewaktu remaja. Ingatan ini dimulai ketika Taehyung berhasil mendapat peringkat pertama saat kelas 2 SMP.
"Halmeoni lihat ini." Kata Taehyung muda yang tampak bahagia sambil memegangi raportnya.
"Wah, cucu halmeoni jadi peringkat 1." Ucap sang nenek setelah melihat raport Taehyung.
"Iya halmeoni, kembalikan halmeoni, akan kutunjukkan ini pada papa."
Taehyung kemudian berjalan menuju ruang kerja ayahnya, namun belum sampai ia mengetuk pintu terdengar suara benda yang di lemparkan, itu membuat Taehyung menghentikan langkahnya.
'Begitu saja tidak becus, memangnya apa yang kau lakukan selama ini!!' Suara Mr. Kim terdengar samar-samar dari dalam ruangannya.
'Sepertinya papa sedang ada masalah' gumamnya, Taehyung muda kemudian berbalik dan kembali mendekati neneknya di ruang tamu.
"Eh kenapa kembali lagi? Sudah kau tunjukkan raportnya pada papamu?" Tanya nenek Taehyung.
"Belum halmeoni, sepertinya papa sedang ada masalah, ku dengar dia marah-marah di dalam sana." Wajah Taehyung seketika murung.
"Sudah-sudah jangan sedih, mungkin papa memang sedang ada masalah di kantornya, nanti saja jika papa sudah keluar ruangan baru Taehyung tunjukkan raportnya." Hibur sang nenek.
"Ne, halmeoni." Taehyung mengangguk menuruti perintah neneknya.
Malam harinya, Taehyung sedang bermain play station di ruang tamu, tiba-tiba sang ayah datang dan mematikan tvnya, "Apa yang papa lakukan!" Pekik Taehyung muda.
Plak!!
Satu tamparan Taehyung dapatkan di pipi kirinya, Taehyung hanya diam dan menunduk, "Kau seharusnya belajar Taehyung! Siapa yang mengijinkanmu bermain game?" Bentak Mr. Kim Ji Suk.
"Tapi pa, ujianku sudah selesai, bahkan raportnya sudah kuterima tadi." Bantah Taehyung.
"Lantas kau tidak perlu belajar jika ujiannya sudah selesai!!" Emosi Mr. Kim semakin memuncak.
"Baik pa, Taehyung akan belajar." Taehyung muda lantas berjalan menuju kamarnya, ia lantas menutup pintu sambil mengusap pipinya yang kini memerah akibat tamparan dari sang ayah.
Setelah Taehyung muda masuk ke kamar, neneknya datang dari arah dapur menegur ayah Taehyung, "Apa kau yang lakukan?" Tegur nenek Taehyung.
"Anak itu perlu dididik lebih keras, bukannya belajar dia malah bermain game disini." Kata Mr. Kim.
"Tapi ujiannya sudah usai, tidakkah kau memberi waktu padanya untuk bermain sebentar?" Ucap Nenek Taehyung.
"Meskipun begitu dia harus tetap belajar eomma, dia harus jadi yang terbaik di sekolahnya." Sambung Mr. Kim.
"Kau sudah lihat raportnya?" Tanya nenek Taehyung.
"Belum eomma, apakah raportnya sudah dibagikan? Bagaimana hasilnya?" Tiba-tiba ekspresi ayah Taehyung yang semula marah berubah jadi bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Side [BTS V] ✔
Fanfiction[COMPLETE] ⚠️ [Mengandung konten : kekerasan, toxic family dan bullying] ⚠️ Taehyung pov from Sue It. Bagaimana hidup seorang Kim Taehyung yang lahir dan dibesarkan oleh seseorang yang amat sangat ambisius, bagaimana Kim Taehyung akhirnya pelan-pel...