Hongkong

100 9 5
                                    

Beberapa anak buah Taehyung tampak memarkirkan mobil mereka di depan pintu gerbang Kim Corp. sedangkan Taehyung masih berada di dalam mobil sambil mengamati keadaan sekitar. Tak lama Taehyung akhirnya memilih turun dari mobil, ia berjalan menghampiri salah seorang anak buahnya yang dianggap pemimpin dari yang lain.

"Tuan." Ucap seorang laki-laki kekar sambil membungkukkan badan.

"Sementara kita disini dulu." Ucap Taehyung.

"Ada apa sebenarnya tuan?" Tanya anak buah Taehyung.

"Aku ada sedikit urusan dengan CEO perusahaan ini." Kata Taehyung sambil menunjuk ke arah bangunan perusahaan dengan dagunya.

Setelah mereka berdiskusi, Taehyung memerintah anak buahhya untuk menyebar, kini mereka berada di sekeliling bangunan perusahaan Kim Corp. meskipun mereka masih berada di luar pagar, namun itu cukup membuat seisi kantor panik.

Tak berselang lama, sebuah Toyota Fortuner hitam tampak keluar dari area kantor, awalnya Taehyung belum menyadari kalau orang yang ia incar ada di dalam mobil itu, sampai matanya menangkap pandangan khas Namjoon dari balik kaca hitam mobil. Meskipun Taehyung blum pernah bertemu Namjoon secara langsung, tapi foto-foto Namjoon mudah ditemukan di internet, jadi sebelum kesitu Taehyung sudah merekam dengan jelas gambaran Namjoon di otaknya.

Menyadari hal itu Taehyung lantas memberi perintah kepada seluruh anak buahnya untuk mengejar mobil yang membawa Namjoon, adegan kejar-kejaranpun tak terhindarkan lagi.
'Hish, driver Namjoon lihai juga!' Umpat Taehyung yang sedari tadi tak kunjung berhasil mendekat kearah mobil Namjoon

"HAH! DAMN!" Umpat Taehyung karena sebuah tronton muncul dari sebuah gang dan menghalangi perjalanan Taehyung dan anak buahnya. Setelah tronton itu menepi dan memberi jalan pada pengendara lain, Taehyung kembali memacu mobilnya namun ia telah kehilangan jejak. Taehyung yang kesal lantas memutar balik arah mobilnya dan pergi menuju club.

Sesampainya di club, tak ada sorak sorai menyambut kedatangan Taehyung seperti biasanya, bartender yang selalu mengomando sorak sorai menciut nyalinya melihat wajah Taehyung yang memerah karena emosi dengan alis yang hampir bertautan. Taehyung bergegas menuju ruang VIP dan menjatuhkan dirinya di sofa.

'Kali ini kau beruntung Kim Namjoon!!' Gumamnya. Taehyung lantas mengambil sebotol soju dan mulai meneguk isinya. Pikirannya benar-benar sedang berusaha keras menemukan cara untuk mendapat persetujuan Namjoon, karena bagaimanapun barang ilegalnya harus bisa masuk Korea atau kepalanya jadi taruhan.

Lamunan Taehyung buyar ketika ponselnya berdering, ia melihat sebuah nama tertera di layar ponselnya, 'tumben dia menelfon' batinnya.

📱Papa
"Ada apa pa?" Ucap Taehyung segera setelah telfon tersambung.
'Papa punya tugas untukmu.' Sahut dari seberang.
Hening, Taehyung tak menjawab karena seketika pikirannya sudah merayap entah kemana setelah mendengar kata 'tugas'.
"Tugas apa?" Tanya Taehyung.
'Ku dengar hari ini putra tuan Kim Jang Hyun satu-satunya rival papa di pemilihan presiden sedang menuju ke Hongkong, kau pasti tau tugasmu.' Kata Mr. Kim Ji Suk.
Hening lagi, Taehyung kembali berpikir, ah bukannya Kim Namjoon itu putra tuan Kim Jang Hyun?, jadi dia melarikan diri ke Hongkong? Haish, menyebalkan sekali, kenapa harus jauh-jauh ke Hongkong, menambah pekerjaanku saja kau Namjoon, sekarang aku jadi harus menyusulmu ke Hongkong kan.
'TAEHYUNG! Kau dengar tidak?' Bentak ayah Taehyung.
"Iya, iya Taehyung dengar pa, Taehyung mengerti harus berbuat apa, papa mau tuan Kim Jang Hyun mundur juga kan? Ah tapi Taehyung punya syarat untuk ini pa." Taehyung malah menawarkan kesepakatan.
'Katakan saja' Sahut Mr. Kim.
"Ada pengiriman barang untukku akhir pekan ini, dan kulihat ini bertepatan dengan pengiriman barang dari suplier ke perusahaan papa." Taehyung tidak melanjutkan perkataannya, berharap papanya mengerti arah pembicaraanya.
'Papa akan mengurus itu.' Jawab Mr. Kim singkat.
Saat ini ingin rasanya Taehyung menari dan melompat kegirangan karena masalahnya terselesaikan, ah tapi dia mengurungkan niatnya ketika ingat harus mengejar Namjoon ke Hongkong,
"Aku juga akan mengurus yang di Hongkong." Jawab Tarehyung.
'Pastikan kau berhasil! Sekedar info saja untukmu, perusahaan mereka punya branch di Hongkong juga.' Tambah ayah Taehyung.
"Taehyung mengerti pa." Kemudian sambungan telfon terputus.

Another Side [BTS V] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang