p/s: gunakan mode gelap.
#maksa
#ehe
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Minho menarik nafas panjang, menghirup dalam-dalam udara dingin malam hari.
Iya, malam ini adalah malam tahun baru.
Sekarang, minho lagi ada di kolam renang halaman belakang rumah keluarga Hwang, nyelupin kedua kakinya ke dalam kolam seakan-akan dingin bukan masalah baginya.
Suara ceria felix yang bersenda gurau sama kedua orangtua hyunjin nemenin malem tahun barunya kali ini. tuh bocah dateng kemaren tiba-tiba sambil bawa pasangan yang katanya dijodohin sama dia, si changbean. minho aja bingung gimana ceritanya felix yang kemaren-kemaren gak setuju dijodohin, malah jadi deket sama yang mau dijodohin.
Malam yang dingin ini bakal rame banget, ya karna semua orang nggak bakal ngelewatin malam pergantian tahun yang adanya cuma setahun sekali. Disini pun sama, orang-orang lagi pada sibuk bakar-bakaran, dan hyunjin yang sibuk nyuri-nyuri daging yang udah dibakar.
Sama seperti orang-orang diluar sana, minho pun udah lama nunggu-nunggu momen ini, dimana langit malam bakal dipenuhi oleh kembang api berwarna-warni, bakar-bakaran di halaman rumah dengan orang-orang tersayang, dan juga ucapan 'happy new year' tepat di pukul duabelas malam.
Ah..minho jadi rindu kedua orangtuanya, rindu menikmati momen ini bersama dua sosok pahlawannya.
Sudah hampir 4 tahun sejak minho ditinggal sendirian, membuatnya harus menyemangati diri sendiri bahwa hidup sendirian bukan masalah besar.
Hari itu, saat minho baru saja mendapatkan ijazah kelulusan smp nya, kedua orangtuanya berencana untuk berlibur di luar kota, sebagai perayaan kelulusan anak semata wayangnya.
Tapi, siapa sangka bahwa malam itu juga, sebuah truk menabrak mobil mereka. Minho terluka cukup parah, tapi dia berhasil bertahan, membuatnya harus rela kehilangan kedua orangtuanya.
Kadang, minho berpikir kenapa dia harus selamat malam itu, mati lebih baik daripada harus hidup sendiri di dunia yang luas ini. Tapi seiring berjalannya waktu, minho mulai mengerti, mulai ingat perkataan penuh makna dari ibunya,
"Apapun yang terjadi nanti, jangan pernah biarkan mimpimu terhambat, jadilah sosok yang kuat dan pantang menyerah, buktikan bahwa kamu jauh lebih baik dari ilmuan-ilmuan terkenal diluar sana, buktikan kalau kamu akan selalu jadi jagoan kami, oke?"
Minho pikir, dia sedang diberi sebuah kesempatan kedua oleh Tuhan, seolah-olah memberi tau bahwa jalan hidupnya masih sangat panjang, bahwa dia belum selesai dengan tujuan hidupnya.
Ya, itulah kenapa tekad minho kali ini sangat besar, he wants to prove it, on his parents and the world.
"dUARRR!!!"
"Ayam ayam!!"
"pfftt—bWAHA-eh? eh eh?? Kok nangis???"
Reflek minho ngusap pipinya, entah sejak kapan pipinya udah basah, air matanya masih setia meluncur bebas dari kelopak matanya, minho ngelap matanya kasar. "Ng-nggak, ini..ini—"
Hyunjin nahan tangan minho, "jangan pake tangan, nanti lecet." lalu ngusap pipi minho yang basah pake lengan hoodie kebesarannya.
Grep
"e-eh?"
Tanpa aba-aba, minho meluk hyunjin erat, nangis sekenceng-kencengnya numpahin semua beban yang ditanggungnya sendiri selama ini, tangannya meremat pelan jaket yang hyunjin pakai.
Bersamaan dengan itu felix dateng dengan changbin, hyunjin segera membuat gestur agar mereka menjauh, ngebiarin dia sendiri dulu sama minho.
Setelah changlix pergi, hyunjin balas meluk minho erat, sesekali nepuk punggung si manis biar tenang, mengusap sayang surai kesukaannya.
Beberapa menit dengan posisi seperti itu, tautan mereka terlepas saat ada suara menggelegar dari atas kepala mereka.
Minho tersenyum lebar, matanya berbinar lucu dengan genangan air yang masih tersisa disana, perasaan sesak tadi menguap entah kemana digantikan perasaan takjub dan bahagia.
Hyunjin ikut senang, tangannya menarik minho agar bersandar di bahunya, menikmati langit malam yang dipenuhi kembang api bersama-sama.
"Seneng?" tanya hyunjin. Minho mengangguk lucu, bikin hyunjin ga tahan buat nggak nyuri kecupan di bibir plumnya.
"Kak, jangan pernah lupa ya?"
"Hng? Lupa apa?"
"Jangan pernah lupa kalo lo masih punya gue, jangan pernah lupa kalo gue selalu siap rentangin kedua tangan buat nampung semua beban lo kapanpun. I'm your home, you can go back home anytime. I love you this year, next year, and the years next, kak Minho," hyunjin tersenyum tulus.
Minho ikut tersenyum. Ah, kayaknya dia emang hampir lupa, bahwa masih ada seseorang si pelaku pencuri sebagian hatinya sekaligus sebagai sosok pahlawan ketiga dalam hidupnya.
Minho pikir dia harus mulai memantapkan hatinya, mungkin pemuda di depannya inilah mimpi dan tujuannya yang sebenarnya.
"Makasih, Hyunjin. Ya, i love you more."
A/N
HAPPY NEW YEAR GUYSS!!!🎉🎇🎊
Bisa dibilang ini chap special, 600+ word tapi gaje abis😹
Okela gapapa, skalian aku mau ngebahas minho karna aku gk pernah ngungkit apapun ttg minho's family, tapi malah jadi fail dan gk ngefeel gtu gaksi asksksksksk.
Maaf ya telat banget, harusnya ini di pub hari rabu kemaren, tapi rumahku banjir dan mati lampu juga jaringan tbtb ilang. Jadi ketunda mulu ))):
Btw, mulai chapter depan konflik yang ditunggu-tunggu akan segera datang, yeayy!!!
Aku tau koq klean pasti nungguin kan kan kan?? (´∀`)
dan aku mungkin mulai jarang up lagi, bcs senin udah mulai masuk /cepet banget heran
Bonus:
KAMU SEDANG MEMBACA
cute relationship ➳hyunknow [✔️]
Fiksi PenggemarHyunjin dan Minho itu sama, iya sama sama suka nyosor duluan. #1 in Hyunho [20.2.28] #7 in Hyunknow [20.1.27] start : Oct '19 finish : Unfinished but Discontinued warn! BxB ; mature content ; minho!sub ; harshword! ; rate T-M ; typo