DS 7

97 15 1
                                    

*Sebelum membaca sebaiknya tekan 🌟 jangan lupa untuk mengomentari, kan gratis gak pungut biaya trus dapat pahala lagi.

"Ehh Stev itu bukannya Cakra yah?" Tunjuk Valerie pada seseorang yang sedang duduk diatas motor sport berwarna hitam.

Setvy mengahlikan pandangannya pada seseorang yang ditunjuk Valerie, orang itu yang ia cari sedari tadi

"Angkasa!" Panggilnya, lalu berlari kecil menuju Cakra yang sedang berbincang bersama teman-temannya, yang Stevy kenal tak lain adalah Davin, Glen, Gerald, Tio,  dan Kris yang paling Stevy benci.

Cakra mengerutkan keningnya lalu kembali menetralkan raut wajahnya, siapa lagi yang memanggilnya dengan nama 'Angkasa' kalau bukan Stevy.

Tidak heran gadis bar-bar itu ada disini.

"Ehhh Stevy, Lo ada disini juga" celetuk Gerald.

"Bening banget sih Stevy aye" Tio ikut nimbrung.

"Sama Abang Glen yuk" ucap Glen yang diberi jitakan oleh Davin.

"Guoblok dipelihara" komentar Davin untuk Glen.

Stevy hanya mendelik malas, "yaiyalah skincare gue mahal" jawabnya dengan sarkas, lalu berahli menatap Cakra dan bergelayut manja di lengannya.

"Angkasa mau balapan yah? Boleh ikut gak?"

Cakra yang diperlakukan seperti itu hanya diam, ia sudah bosan untuk meladeni gadis yang tidak punya telinga seperti si Stevy ini.

Ke-lima sahabat Cakra dan anak-anak Brandalz yang lainnya, menertawakan Stevy yang dicueki oleh Cakra. Padahal Stevy sudah mengeluarkan puppy eyes nya.

"Ihh Angkasa diam aja, lagi sakit gigi yah?" Ucap Stevy dengan tampang polosnya.

Cakra menatap tajam Stevy.

Queen, Valerie, dan Alexa menatap tak percaya pada sahabatnya, mereka ingin tertawa tapi takut Cakra akan marah.

Sedangkan anak lainnya tertawa tanpa henti, bahkan Glen, Tio Gerald sampai terpingkal-pingkal, termasuk Davin yang tak mampu menahan tawanya.

"Percuma cantik, otaknya ogeb. Tau aja Cakra diemin Lo karena dia gak suka sama bitch kayak Lo" ujar Kris yang membuat semuanya diam.

"Wah wahh ngajak berantem nih cowok" ucap Valerie sembari menaikkan lengan bajunya dengan gaya menantang, tetapi ditahan oleh Alexa.

Stevy tertawa renyah, "gue emang bitch. Kenapa? Apa bitch kayak gue gak boleh suka sama Angkasa? Atau bitch kayak gue gak pantes suka sama seseorang?" Jawab Stevy dengan tenang, tetapi dengan tatapan tajam yang ditujukan untuk Kris.

"Gak pantes lah. Cakra gak pantes bersanding dengan bitch kayak Lo, justru orang kayak Lo yang bisa-bisa ngehancurin hidupnya Cakra"

Stevy mendelik kesal ke arah Kris, "Lo tau kan artinya hidup saling melengkapi, so apa salahnya kalau Angkasa bersanding dengan gue. Bukannya seimbang?" Tak kalah sengit Stevy menjawab.

Perkataan Stevy tadi sempat membuat Cakra meliriknya. Tetapi jika Cakra tetap tidak mau, apa boleh buat? Ia harus mengakui kekalahan dari argumennya Kris.

"Brandalz team siap-siap" ucap salah satu staf penyelenggara.

"Lepas!" Pinta Cakra pada Stevy yang masih menggenggam lengan Cakra.

Segera Stevy melepaskannya, tidak lupa Stevy membisikkan sesuatu di telinga Cakra.

"Good luck Angkasa"
Lalu mengusap punggung tangan Angkasanya.
Setelah itu Stevy meninggalkan Cakra.

***

"1. 2. 3... MULAI!" Teriak seorang gadis seksi yang berada didepan para pembalap, Stevy menciduk gadis yang bernama Bella itu selalu menatap lapar Angkasanya.

Cakra melesat cepat untuk menjadi yang terdahulu. Dan mengalahkan musuh bebuyutannya yaitu geng Rajawali.

"Masih berani juga Lo" ucap Rey, yang berusaha menyela Cakra.

"Ck beraninya main keroyokan" jawab Cakra dengan tatapan meremehkan.

Motor mereka saling beradu, Rey belum tahu motor Cakra dibuat khusus untuk dunia perbalapan kelas dunia.

Cakra sendiri memesan motor kesayangannya itu dengan uang yang ia tabung sejak kelas 5 SD, bukan dengan rupiah tetapi dengan dollar Amerika.

Sedangkan motor Rey? Cakra tahu, motor Rey hanya menunjukkan kemewahan tampilannya, maka jangan heran Cakra sedari dulu dijuluki raja balap Semesta. Selama ini Rey sebagai pembalap ulung tidak dapat dikalahkan oleh siapapun, itu dulu. Sejak kedatangan Cakra didunia perbalapan, Rey bukanlah lagi yang pertama dan bukan lagi yang terunggul.

Akhirnya Rey mendahului Cakra, eittsss jangan senang dulu Cakra hanya belum menggunakan setengah kemampuannya, untuk melawan Rey dia tidak perlu mengeluarkan seluruh kemampuannya.

"Let see" desis Cakra. Dia tidak ingin sombong, namun banyak berbicara hanya untuk orang-orang yang tidak bertindak sesuai omongannya sendiri. Dia tidak seperti itu, ayahnya mengajarkannya lebih baik diam dan bertindak, dari pada seperti 'tong kosong nyaring bunyinya'.

***

Akhirnya saat yang ditunggu-tunggu.

"Pemenangnya adalah Raja Balap Semesta!!! Tidak bisa dipungkiri lagi Cakra Angkasa Aditama dijuluki sebagai raja balap"

Seluruh tepuk tangan ditujukan untuk Cakra. Brandalz team naik daun lagi.

"Bro 100 juta akhirnya kita bawa pulang" teriak Glen dengan semangat

"Yeayyy makan-makan gratis lagi brandalz"

"Yoi bro"

"Ehh ehhh kenapa tuh" celetuk Tio saat melihat Rey dan gengnya  datang dengan tatapan menantang.

Cakra hanya menatap datar kedatangan geng Rajawali. Apakah ia akan mengajak tawuran lagi? Atau ia akan melakukan pengeroyokan seperti yang lalu-lalu?

"Cihh, gue balas lo di lain waktu" ucap Rey lalu meninggalkan para geng Brandalz.

Hanya itu? Ck terlalu banyak gaya.

Brandalz bersorak-sorai atas kemenangan mereka, malam ini mungkin mereka akan menginap di markas untuk merayakan kemenangan mereka.

TBC

Sebelum/Setelah membaca sebaiknya menekan 🌟 dan jangan lupa untuk mengomentari hal-hal yang perlu diperbaiki, untuk kelancaran penulisan. Mohon bantuannya my lovely readers. Dukungan dari kalian bantuan yang sangat besar.

Bakalan update lagi kalau komentar dan votnya bikin semangat nulis. Hehehe tengkyuuu, gue banyak bacot yahh? Maap😂.

See yah

Diary StevyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang