DS 11

85 7 3
                                    

BACA!BACA! ;-)

Gak suka banget sama yang namanya 'Silent Readers'. Tekan 🌟, dan komentarnya kan gak dipungut biaya. Hufttt suka sedih :-(. Yang benar-benar suka sama cerita ini boleh absen gak?

Silahkan menikmati B-).
__________________________________

Gadis tinggi bermata hazel, berambut panjang sepinggang yang diwarnai abu-abu, baju ketat, rok pendek, sepatu yang tingginya sekitar tiga cm, dan jangan lupa lesung pipinya, ia sedang menjadi pusat perhatian saat ini.

Ia berjalan ditengah lapangan, untuk menghampiri pangerannya.

Malu? Stevy tidak tahu dengan kata itu. Satu sekolah juga sudah tahu, Stevy seorang playgirl semesta yang tobat karena ingin mendapatkan Cakra Angkasa Aditama, sang pangeran bak Einstein, yang berbanding terbalik dengan dirinya.

Teman-teman brandalz yang melihat kedatangan Stevy mulai heboh. Ada yang sangat mengagumi Stevy, ada juga yang merasa terganggu, dan ada yang merasa terancam, taulah itu siapa.

"ANGKASA!!" teriak Stevy, tetapi yang dipanggil tidak merespon.

Lalu ia berlari kecil, dan menghampiri Cakra.

Sebuah minuman dingin yang ia genggam ditempelkannya di pipi Cakra, dan membuat Cakra menyadari dan melototi nya.

"Masih mau cuekin aku" ujar Stevy dengan senyum manisnya. Tak ada yang mampu menolak pemandangan ini, Stevy dikenal dengan gadis berlesung pipi.

"Astagahhhh gue nggak kuat Stev"

"Udah Cak, tembak aja"

" Manis bangettt, sama gue mau nggak "

Dan masih banyak celetukan-celetukan yang dikeluarkan oleh anak brandalz.

"Nih air, diminum yah"

Stevy memberi Cakra sebotol Aqua, Cakra hanya diam dan tak berniat mengambilnya.

"Ishhh"

Stevy meraih tangan Cakra, dan memberi botol air tersebut.
Lalu mengecup telapak tangannya sendiri dan menempelkannya di pipi Cakra.

"Bye Angkasa"

Terlihat raut wajah kesal dari Cakra, namun Stevy sudah melenggang pergi. Ia kalah cepat untuk menghindar.

"Gila" ucapnya masih kesal.

***

Koridor yang tampak sepi, membuat suara langkah sepatu yang  melintas terdengar. Gadis berambut pendek sebahu terlihat kebingungan, dengan banyaknya kelas dan lorong-lorong disekolah barunya.

Gadis itu mencari kelas barunya tanpa diantara oleh seorang guru, karena itu permintaannya sendiri.

"Ini udah bagian kelas 11 kok, dimana yah" gumamnya sembari berjalan dan berfokus pada nama kelas yang sedang ia cari.

Sangking fokusnya, ia tak sadar jika telah menabrak seseorang.
Seseorang bertubuh tinggi, tegap dan memiliki wangi mint.

Gadis itu mendongak, seakan terhipnotis dengan cowok yang Ia tabrak, ia tersenyum walaupun cowok dihadapannya menatap datar.

"Maaf" ucapanya dengan pelan.

Cakra menatap datar gadis didepannya, "Lo siswa baru?"

"Iya"

Sebenarnya Cakra tidak begitu peduli dengan cewek didepannya, tetapi kata-kata itu keluar tanpa perintah dari otaknya, hanya memastikan.

"Kalau boleh tahu kelas 11 IPA 1 dimana yah?"  Tanya Mila, cukup berani untuk ukuran siswa baru.

Diary StevyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang