SIDER : JOMBLO
Sebelum membaca sebaiknya tekan 🌟, dan jangan lupa meninggalkan jejak di Diary Stevy.
Ada beberapa part yang akan diprivat, disarankan untuk memfollow akun terlebih dahulu, jika tidak ingin ketinggalan part lainnya
Selamat menikmati
🌈🌈🌈🌈
"APA?!" Teriak ketiga teman Stevy kecuali Alexa yang sudah tahu seperti apa akhirnya. Stevy menceritakan tentang kejadian di ruang UKS tadi.
Stevy tersenyum, menutupi hati yang sebenarnya sakit. Ia berusaha terlihat tenang dan baik-baik saja, agar sahabat-sahabatnya tidak kecewa. Stevy tahu ini semua rencana mereka, untuk mendekatkan dirinya dengan Cakra.
Valerie mengipasi wajahnya yang mulai memanas karena marah, Queen menggigit-gigit kukunya tak kuat melihat sahabatnya yang bucin sedunia, sedangkan Luna sudah menggaris hitamkan adik kelas yang bernama Mila yang akan menjadi bahan bulan-bulanan mereka. Tahukan?
"Gue udah bilangkan, sebaiknya lepaskan vy, cowok-cowok lainnya pada ngejar Lo kok, jadi Lo bebas milih. Bukan sama Cowok yang nggak bisa ngehargain perasaan cewek" tukas Alexa dengan datarnya, ia tidak terlalu perasa dengan cerita Stevy tadi, karena sebelum memulai, Alexa sudah memberi tahu Stevy tentang gadis yang tidak bisa dilupakan oleh Cakra.
Vania. Yah, Alexa tahu karena mereka dulu satu SMP, Cakra yang friendzone dengan Vania, hingga gadis itu hilang entah kemana, membuat Cakra sampai saat ini belum bisa mengikhlaskan kepergian Vania yang tiba-tiba.
"Yang dikatakan Alexa benar Stevy" ujar Luna yang akhirnya setuju jika Stevy mengubah haluannya untuk berhenti.
Padahal Luna yang sering membantunya, akhirnya berubah pikiran juga. Apakah Cakra serumit itu."Tapikan dari cerita stepy si Cakar natap Mila mulu. Artinya ada dua options si Cakar yang mulai terpesona dengan si Mila yang notabenenya anak baik-baik, atau ada sesuatu yang dimiliki Mila yang mirip dengan si Vania itu sampai-sampai si Cakar perhatiin dia" ujar Valerie yang dibalas toyoran oleh Queen.
"Tumben otak Lo beres. Gue kira otak Lo udah dibawa sama si Glen ogeb"
"Ihhh Queen sakit kepala gue" ringis Valerie, emangnya selama ini ia terlalu bodoh? Cantik-cantik kok bego, ungkapan yang didapati Valerie dari mantan nya, siapa lagi kalau buka Glen yang otaknya juga setengah-setengah seperti Valerie.
"Apa gue harus nyerah?" Lirih Stevy dengan suara sekecil mungkin, namun masih terdengar.
"Kalau Lo tetap bertahan, gue minta jangan terlalu ngorbanin diri Lo vy. Lo harus mikirin diri Lo sendiri, perjalanan kita masih panjang vy. Kita pasti bantu dan dukung apapun pilihan Lo, asal Lo masih ingat diri sendiri"
Stevy mengangguk pelan, ia bersyukur karena bertemu sahabat-sahabat yang mampu menerimanya dan membantunya.
Jika Stevy tetap kukuh mempertahankan perasaannya, mereka tidak bisa apa-apa selain mendukung pilihan Stevy, walaupun pilihan itu sendiri dapat menyakitinya.
Dan hari ini mereka tidak masuk kelas, percuma. Yang ada mereka hanya akan dimarahi dan dibanding-bandingkan dengan anak teladan dikelasnya seperti Rama dan Shinta. Walaupun dikelas terakhir, pasti ada segelintir orang yang masih waras, sisanya hanya orang-orang bobrok seperti kelima gadis itu.
Hingga bunyi bel pulang, memisahkan mereka. Namun Luna sempat mengajak rapat anggota Lily Peach, tapi karena Stevy memiliki urusan mendadak, rapat itu dibatalkan, padahal Stevy membiarkan rapat itu berjalan tanpa ada dirinya, hanya saja anggota Lily Peach akan merasa kurang jika tidak ada sang wakil ketua yang sabar menghadapi mereka, kalau hanya ada Luna dan ketiga inti tersebut, siap-siap saja mereka dijadikan sate.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Stevy
Teen Fictionhttps://my.w.tt/R7fGERVCs5 Stevy Caroline Bramantyo, seorang gadis bak Dewi di sekolahnya. Hampir seluruh cowok di SMA SEMESTA bertekuk lutut padanya, dan jangan lupa dia seorang wakil ketua geng para gadis-gadis cantik dan berbakat di SMA SEMESTA...