Perbincangan pagi Taeri dan Jungkook berjalan alot, pemuda itu tidak lekas mengangkat kakinya untuk pergi ke kantor. Memilih duduk di meja makan bersama sang wanita yang dia selamatkan tanpa tahu dia sendiri yang dalam bahaya. Lagipula siapa yang mengira bahwa wanita yang sedang merangkak—menyeret-nyeret kaki—adalah tunangan seorang monster dalam dunia bisnis? Jungkook tahu Kim Taeri ini memang cantik, pintar dan menarik, tetapi tidak menyangka bahwa akan seperti ini jadinya. Cantiknya menjerat Tuan Woo pemilik perusahaan asuransi terbesar dan pintarnya dapat menjebak Jungkook menjadi tamengnya. Luar biasa.
Taeri takut tetapi juga senang—tidak dapat menyembunyikan senyumnya melihat seorang Ryu Jungkook berpikir keras sambil memijit panhkal hidung dan kepala sebab ingin menolongnya. Entah ini karena keberuntungan atau memang logikanya berjalan cepat dalam menganalisa sebab pada pertemuan pertama dia tahu Jungkook akan merubah semuanya dan—tada! Pria itu benar-benar berniat menolongnya sampai pusing berpikir seperti itu. Sejujurnya tadi Taeri sempat takut, tetapi sekarang ada kelegaan.
Di sisi lain—Taeri menoleh ke kanan di mana Taehyung sedang mengunyah makanannya, sementara di sisi kiri ada Jungkook yang masih terlihat kesulitan berpikir, pemandangan yang indah bukan? Ia menumpu wajahnya dengan satu tangan yang berada di atas meja makan memperhatikan Ok Taehyung si galak menyebalkan yang wajahnya seperti tidak nyata sangking tampannya, dan satunya lagi adalah Ryu Jungkook yang memiliki fitur wajah kelewat indah dengan kebaikan yang membuat gemas sendiri.
Mungkin di kehidupan sebelumnya dia pernah menyalamatkan dunia, atau setidaknya matanya ini berjasa banyak sebab diberi kenikmatan duniawi yang indah begini. Hanya berharap mereka tidak berubah menjadi monster seperti Woo Dohwan, sang tunangan yang tidak kalah tampan, hanya saja sakit jiwa. Mengingatnya Taeri geram sendiri.
Taehyung mendengus terlihat tidak nyaman membuyarkan lamunan Taeri yang sedari tadi tidak hilang juga senyumnya (padahal seharusnya dia yang menunjukan wajah panik daripada Jungkook). Jungkook ikut menoleh pada pria yang lebih tua darinya (teman yang sudah bisa dibilang kakak). Segera mencekik gelas kaca dan meneguk cairan yang ada di dalam, Taehyung terlihat puas dengan sarapannya tetapi tidak dengan keadaannya. Matanya memincing—menatap mengintimidasi—pada Kim Taeri yang segera menunjukan wajah kebingungan sok polos. "Bisakah kau tidak menetapku terus-terusan? Mata mu seperti mau keluar, belum lagi senyum bodoh itu. Kau seperti ingin memakanku!"
Air muka Taeri berangsur berubah menjadi senyuman kembali tetapi yang kali ini berbeda—centil dan menggoda. "So do you want me to eat you?"
Sangat nakal.
Sialan! Bukan ini yang Taehyung maksud. Dia tidak mau berpikiran kotor tentang Taeri dan lalu terjebak ke permainan wanita itu. Lain dengan Jungkook, Taehyung yakin bahwa Taeri ini liciknya bukan main. Memiliki sesuatu yang perlu diwaspadai. Mana ada seseorang setelah mengalami rentetan hal menakutkan, bisa bersikap seperti Taeri sekarang?
Dan ya—that fckin 'eat', Taehyung lebih suka dia yang melakukannya. Memakan bokong sekal itu setelah habis menggempur sampai kedua kaki lemas tak dapat berdiri sama sekali.
Ini hanya pengandaian! Bukan berarti dia mau melakukannya pada Taeri.
"Jungkook, dengarkan aku ya, kalau kau tidak mau dan tidak bisa membantu wanita ini, ya lepaskan saja. Angkat tangan. Kau bahkan tidak berhutang budi apa-apa padanya. Kau juga tidak menulis perjanjian di atas putih kan?" cerocos Taehyung sebab sejujurnya dia merasa kasihan pada Jungkook. Air muka adik kecilnya itu berubah muram sekali seperti sedang memikirkan ekonomi negara yang—memang sama-sama penting dan juga sulit. Taruhannya banyak mengingat apa yang sedang terjadi pada mereka semua.
Taehyung benar telak. Jungkook ataupun Taeri tahu itu. Perlahan Jungkook melirik pada Taeri dengan hati-hati sebab merasa tidak enak, namun bagaimanapun dia tidak dapat melakukan apa-apa. Taeri wajahnya sudah galak saja. Melihat itu, Taehyung memutar bola mata malas. "Kalau masalah isap-mengisap penis, pikirkan saja timbal balik yang lebih sesuai. Tidak mungkin kan hanya karena blow job saja, kau harus mempertaruhkan kehidupanmu? Memang selama ini dia saja apa yang mengisap kelaminmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MALACHAI ✓
Romance[ SUDAH DITERBITKAN TERSEDIA DI TOKO BUKU DENGAN VERSI LEBIH LENGKAP, SERU DAN BERBEDA ] Mungkin Kim Taeri sudah kehilangan akal untuk keluar dalam nerakanya. Dia mempertaruhkan segalanya ketika lelah untuk mati berkali-kali. Berusaha mengakali Ryu...