MALACHAI ✓

28. Trapped

Arah jam dua dari tempat di mana Choi Jimin, Choi Hoseok dan Ok Taehyung sedang bersenang-senang di dalam kolam renang dikelilingi wanita atau pria dengan tampan menarik dan tubuh yang seksi. Gelas dicekik oleh jemari mereka sambil meneguk sekali-dua kali yang dilakukan berulang-ulang. Semakin malam, semakin gila, semakin liar. Dentuman musik, sorakan suara gembira, hiruk-pikuk menikmati hingga sentuhan-sentuhan nakal dengan sengaja, sampai yang terang-terangan bersetubuh. Pesta tanpa batas, tanpa media, tanpa orang-orang yang akan membocorkannya, sebab jika itu terjadi, mereka akan langsung didepak keluar dari perkumpulan, atau bahkan disingkirkan dengan caranya sendiri.

Arah jam dua-Choi Jimin termangu sesaat sambil mengerutkan keningnya. Mengamati dan pada akhirnya memutuskan untuk membuka mulut, walaupun sebelumnya lebih ingin tidak ikut campur. Bersikap masa bodo kadang adalah cara yang tepat untuk tidak terlibat masalah. Prinsip yang serupa dengan wanita yang sekarang sedang dia perhatikan dengan seksama. Namun pada akhirnya dia menanggalkan hal itu karena yang sedang terjadi bisa dibilang mungkin menyangkut teman-temanya.

"Hei, Ok! Lihat ke arah jam dua," intruksi Jimin.

Sekalipun Pemuda Ok itu tengah sedang bersenang-senang melebur bersama musik dan beberapa afeksi dari wanita yang ada di sampingnya, Jimin tetap yang selalu menjadi pertama. Mereka memang sangat dekat sehingga mengabaikan adalah hal yang hampir mustahil. Pun ia segera menoleh pada Jimin sekilas dengan tampang terlihat bingung, kemudian segera matanya mengarah pada lokasi yang disebutkan. Mata Taehyung membulat dan lalu bibirnya tertarik ke atas membentuk senyuman.

"Yoonki hyung? Whoa! Dia sudah kembali? Sejak kapan? Ku kira dia masih akan terus sibuk dengan pekerjaannya itu sampai akhir tahun." Taehyung terlihat senang sekali sebab memang mereka semua dekat satu-sama lain.

Yoonki adalah yang tertua kedua di kelompok mereka setelah Seokjin. Jika mereka semua selalu sibuk, begitu juga dengan Ryu Yoonki, tetapi pria itu lebih sering memliki kegiatan di luar yang jarang berhubugan dengan enam lainnya. Walaupun begitu, Yoonki tetaplah yang terpenting mengingat dia adalah pengacara termuka yang namanya sudah tersohor. Jarang kasus yang ia tangani tersiar di media karena memang banyak yang rahasia, milik para petinggi, dan memberikan bayaran tidak main-main. Namun semua orang tahu nama Ryu Yoonki dan kehebatannya, sebab pernah menangani kasus tentang perdagangan manusia yang dibawa ke pengadilan dengan salah satu keluarga korban yang menuntut—Yoongi di pihak korban yang biasanya mustahil mengingat orang-orang di belakang bisnis illegal itu. Tanpa menerima uang sedikitpun, Yoonki membantu hingga mendapatkan kemenangan dan semua terkuak.

Ia tidak serta-merta mengambil banyak pekerjaan begitu saja. Yoonki pemilih dan tidak ada yang pernah tahu apa yang dia pilih kualifikasinya. Semuanya hanya perlu bersorak dan mempercayakan sepenuhnya jika sudah di tangan seorang Yoonki, pasti akan ada sebuah keberhasilan. Sisanya misteri karena ada banyak yang tidak perlu digembar-gemborkan.

Ryu Yoonki adalah misteri yang orang-orang lain nikmati. Pahlawan dengan ekspektasi-ekspektasi tinggi dalam kepala mereka yang menginginkan keadilan tetapi terlalu putus asa pada dunia.

Dan pria itu adalah salah satu dari 7Elites yang digadangkan akan menguasai perekonomian Korea Selatan sepenuhnya ketika Ok Namjoon menjadi presiden.

Jimin menoleh dan mendapati apa yang Taehyung tangkap dalam tatapannya, benar bahwa Yoonki telah kembali dan sekarang terlihat sedang berbincang dengan Jungkook yang baru saja keluar dari Jacuzzi-tubuhnya masih basah, dan jelas tidak ada di kolam renang sedari tadi. Ia senang dengan keberadaan Yoonki, sangat, tetapi bukan itu yang ingin dia tunjukan saat ini.

Jimin menggeleng. "Bukan yang itu... Lebih ke depan. Dekat pintu masuk. Itu Kim Taeri kan? Bersama—"

"Dohwan," potong Taehyung ketika menyadari apa yang dimaksud. Dia tidak sadar bahwa kedua orang itu sedang berbincang diujung, hampir masuk ke dalam villa. Seperti sengaja memang menarik diri dari khalayak ramai.