21. Efek Sayap Kupu-Kupu

29.1K 3.2K 751
                                    


Kalian lebih penasaran sama reaksi Koo atau Dohwan nih di sini? Mereka berempat berkumpul. Jangan lupa pencet bintang dan komen ya. Perline gak apa-apaa biar ku balesinnya rame~

+++


Ada hal yang lebih baik tidak dibicarakan.

Ada beberapa hal yang hanya akan menjadi lebih buruk jika mengucapkannya terlalu lantang.

Padahal, Kim taeri sudah memperingatkan dirinya berkali-kali, menjadikannya salah satu prinsip hidup, cara terbaik menghindari masalah adalah dengan tidak terlibat di dalamnya. Jangan ikut campur. Bersikap masa bodoh lebih baik. Itu sebenarnya bukan hal sulit untuk seorang Kim Taeri dalam beberapa aspek tertentu sebab dia memanglah seorang yang apatis. Harusnya.

Rasa ingin tahu kadang menjadi boomerang, tetapi Kim Taeri dapat mengatasinya, dia tahu apa yang harus dilakukan ataupun tidak. Dia membutuhkan dua hal itu seacara bersamaan untuk pekerjaannya. Sulit namun harus selaras. Kalau mudah, semua orang dapat di posisinya begitu saja.

Seiring berjalannya waktu, semakin dewasa dirinya, semakin banyak yang diangkap oleh retina, entah tawa ataupun duka, lara ataupun suka, Kim Taeri merasakan beberapa perubahan dalam dirinya. Ada rasa kemanusiaan yang berkobar setiap melihat yang menurutnya tidak seharusnya terjadi. Saat-saat seperti itu, keyakinan agar tidak ikut campur, kerap kali bertentangan. Menjadi intelijen membuatnya harus memilih mana yang harus dilakukan ataupun tidak, sekalipun keduanya untuk kebaikan atau sama-sama terlihat penting. Kadang, kalau saja dia slaah bertindak, maka akan mempengaruhi keberhasilan setiap misinya. Membuat masalah lagi hingga pada akhirnya mencapai kegagalan—sesuatu yang tidak boleh terjadi.

Jelasnya adalah seperti penggambaran butterfly effect, istilah yang dipakai oleh Edward Norton Lorenz dalam teori kekacauan. Pemikiran yang tercipta tentang kepakan sayap kupu-kupu di hutan Brasil seccara teori dapat menghasilkan tornado di Texas. Merujuk pada perubahan besar yang terjadi dari kondisi kepekaan awal. Dulu Taeri menganggap hal itu hanya dipakai dalam ramalan cuaca, atau seperti buku-buku sains fiksi yang di abaca perihal dunia pararel atau time travel, di mana perubahan kecil dapat membuat sesuatu yang besar di tempat atau kejadian lainnya. Itulah mengapa kalau dapat kembali ke masa lalu, ia hanya akan melihatnya saja, sebab kalau dia mengubahnya, kehidupannya yang sekarang, belum tentu seperti ini. Mungkin dapat lebih baik, tetapi bagaimana kalau sebaliknya?

Kembali berbicara dengan teori efek kupu-kupu, ternyata itu juga berlaku dalam hidupnya saat ini. Kalau saja dia terlalu sering melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan dalam misi, akan berdampak pada keberhasilan misinya. Itulah mengapa ia kadang harus menahan diri untuk tidak menolong dan hanya melakukan apa yang ditugaskan untuknya. Jika sisi kemanusiaan bergejolak dan hendak menolong, dia akan sebisa mungkin tidak turun langsung, melakukannya dari jauh melalui tangan-tangan kebaikan yang lain. Walaupun itu tetap saja kadang berakhir mempengaruhi misinya. Dan pertemuan dengan Jungkook mungkin adalah awal yang terlampau buruk untuk dirinya.

Ia kehilangan kontrol dan menjadi terlalu ikut campur. Melakukan hal yang menurutnya kecil tertapi berdampak cukup hebat. Perasaan yang tidak seharusnya berlebihan, menjadi meluap sehingga apa yang terjadi dalam hidup Jungkook menjadi cukup penting untuknya. Ahn Hyewon adalah salah satu bagian dari hidup Jungkook, dia merasa tidak bisa membiarkan fakta yang sebenarnya terjadi bahwa wanita itu adalah kekasih Dohwan. Menurut Taeri, Dohwan itu monster, dia tidak akan membiarkan seseorang yang Jungkook kenal terluka, maka dia mengatakannya. Tidak secara langsung sebab masih ingat posisinya. Setidaknya memperingati. Sayangnya hal kecil yang dia lakukan, persis seperti kepakan kupu-kupu yang dapat membuat tornado, tempat di mana dia berada sekarang.

MALACHAI ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang