About Us - Everybody Hurts 2

1.6K 207 7
                                    

16 Mei 2012

Kita berbicara tentang perasaan seorang ibu yang terpisah dari anak-anaknya dan juga berpisah dengan suaminya. Dua hal menyakitkan untuk ukuran seorang wanita sama seperti Bunda.

Bunda yang tinggal sendirian harus menjadi seorang ayah sekaligus seorang ibu untuk Johan yang masih belia. Bunda yang juga berjuang mencari nafkah dan mengadu lelah pada dunia.

Juanda diambil, suaminya pergi, tersisa Johan yang harus dia jaga dan dia berikan kasih sayang. Tersisa Johan yang harus dia pertahankan keberadaannya.

Ketika palu hakim diketuk untuk mengakhiri putusan yang terucap. Hatinya serasa hancur bagaikan dipukul oleh palu yang sama. Bercerai dari suami cukup membuktikan bahwa dia bukan wanita yang baik.

Tapi, apa salahnya jika dia tidak bahagia dalam suatu pernikahan yang dia bina? Dia juga sudah berusaha mempertahankan. Tapi, terus beradu pedang dan berperang di depan anak-anak bukanlah hal yang bagus. Apalagi permasalahan selalu dipicu oleh uang dan juga saling menghina karena satu kesalahan kecil.

Dia sebagai seorang ibu juga seorang istri, sesungguhnya cinta dalam hati masih tertanam dihati, masih terpatri disana.

Bunda bahkan rela untuk mengubur rasa lelah untuk sang putra kecil yang menunggunya pulang kerja.

Tapi sayang, sungguh sayang. Semua itu hanya bertahan sebentar. Seiring Johan yang tumbuh dewasa, Bunda mengira putranya bisa menjaga diri sendiri sehingga dia bisa bekerja lebih keras untuk menghidupinya. Bunda mengira Johan sudah bisa mengerti.

Sekali lagi, ini adalah sudut pandang seorang ibu. Jika sang putra mengatakan dia bahagia, dia akan selalu bersama bunda, itu artinya dia tidak perlu khawatir. Dia bekerja bukan berarti dia tidak peduli pada Johan.

Menikah?

Itu keputusan berat yang juga sudah difikirkannya selama beberapa bulan. Bukan hal yang mudah membangun kehidupan rumah tangga lagi setelah kegagalan yang dia alami. Stigma masyarakat tentang dia wanita yang tidak benar masih melekat sampai sekarang.

Demi Johan dan Juanda, sekali lagi Bunda mampu memastikan bahwa segala laku dan wicara yang dia lakukan adalah untuk dua buah hati tercinta. Ketika seorang wanita menikah maka seluruh cinta dihati yang ia miliki adalah untuk anak-anaknya, tidak terkecuali dia. Cinta itu teramat besar sampai kini dia sadar karena cinta itulah Juanda dan Johan tersakiti.

Wanita mana yang ingin menikah dua kali? Tidak ada. Siapa yang ingin bercerai? Pasti juga tidak ada.

Cinta yang seorang ibu miliki tujuannya adalah tulus. Semua kesalahan yang dia lakukan dimasa lalu tidak didasari oleh cinta dalam hatinya. Mungkin Bunda salah, mungkin dia egois, tapi cintanya untuk Juanda dan Johan tidak pernah salah.

Dia juga berjuang. Dia juga menerima segala hujatan yang selama ini selalu berusaha untuk dia redam sendiri. Bukan, Bunda ingin menjadi benar disini. Dia hanya ingin semuanya mengetahui bahwa dia juga tersakiti.

Alasan menikah untuk kedua kalinya adalah karena dia membutuhkan pendamping untuk Johan yang sedang depresi berat. Bunda juga mempertimbangkan status dan pekerjaan calon suaminya yang bekerja menjadi tenaga medis. Bunda juga memastikan bahwa calon suaminya tidak akan menghancurkan semuanya karena memang semua sudah hancur.

Sekarang semakin hancur..

Johan terbaring disana dengan berbagai alat-alat menyeramkan yang membuat tubuhnya tampak buruk menyedihkan.

Sebagai seorang ibu, sakitnya luar biasa. Melihat putra tercinta yang sepertinya baru kemarin; baru kemarin bertemu dengannya. Bunda masih bisa merasakan hangatnya telapak tangan Johan yang juga dipenuhi luka itu.

About Us || Season 1 & 2 Fin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang