44

2.4K 149 3
                                    

"Pagi,ma." Hyera memandang gundukan tanah di depannya lekat lekat. Mengusap nisan itu perlahan seakan menyadarkan jika mamanya udah bener bener gaada.

"Tadi hyera berantem lagi sama abang, hyera sayang sama mereka tapi hyera juga gak bisa ninggalin Taehyung."

"Mah, Taehyung itu beda sama cowo cowo diluar sana. Dia dengan kelakuan anehnya yg bikin beda, dan hyera suka itu Mah. Nanti lain kali hyera janji bakal ngenalin Taehyung sama mamah."

"Hyera pamit ya mah,"

Setelahnya hyera mengeluarkan ponselnya guna menghubungi Taehyung.

.
.
.

"Kenapa lagi," Taehyung membenarkan posisi duduknya menghadap Hyera yg sejak tadi hanya diam.

"Gada."

Taehyung menghela nafasnya,"Sekarang lo jelasin, bergunanya gue sebagai pacar lo itu dimana?"

Hyera menatap Taehyung, sungguh ia benar benar gamau ninggalin cowo di depannya ini. Taehyung megang kedua sisi bahu cewenya,"Cerita sama gue."

Hening sebentar, akhirnya hyera mulai berucap lirih,"Bang Jin nyuruh gue mutusin lo."

Sempat kaget, tapi setelahnya taehyung cuma tersenyum tipis menanggapinya."Terus,"

Hyera nyingkirin tangan Taehyung dari bahunya lalu mendelik menatap cowo itu."Kok terus sih. Gak guna banget sih lo!" Oke hyera mulai emosi dengan cowo di hadapannya ini. Untung sayang, untung pacar.

"Ck. Ya terus lo mau turutin kata abang lo?"

Hyera mendengus,"Ya gak lah."

"Yaudah, sekarang kita buktiin sama abang lo kalo hubungan kita ini gak main main."

Hyera menaikan satu alisnya gak paham."Maksud lo?"

Taehyung berdecak, dasar lemot."Maksudnya, kita harus buat abang lo yakin dan setuju sama hubungan kita."

"Oh gitu. Sebentar lagi kita lulus SMA nih, emang lo serius ama gue?" kode keras mode on.

"Gue janji bakal halalin lo kok."

"Gue gak butuh janji, gue butuhnya bukti."

Taehyung tersenyum jail,"Yaudah, ayo gue tunjukin buktinya."

"H-hah?"
































Mereka berdua berhenti di depan pintu rumah besar yg diyakini sebagai rumah Taehyung. Serius, ini pertama kali setelah bertahun tahun pacaran sama taehyung hyera baru kali ini menginjakan kaki di rumah pacarnya. Dan jelas dong kalo cewe itu nerfes.

"Kenapa jadi ke rumah lo sih!" ujar hyera kesal. Taehyung cuma cekikikan doang ngeliat muka malu hyera.

"Katanya lo mau bukti. Yaudah ayo masuk!"

"Gak! gila lo, gue gak siap demi apapun."

Taehyung gak perduli sama ocehan hyera, cowo itu beralih mengapit jemari hyera dengan lembut dan membawanya masuk ke dalam rumahnya.

"Mama."

Satu panggilaan Taehyung, sedetik kemudian terlihat seorang perempuan yg berpenampilan santai namun tetap memperlihatkan aura yg berkarismatiknya. Hyera seketika menghentikan nafasnya kala perempuan itu mendekat.

"Mah, kenalin ini pacar Tae."

Kim Hyurin--mama Tae menatap senang pada hyera. Tidak melihat penampilan dari bawah sampai atas yg biasa dilakukan oleh kebanyakan orang, Wanita itu hanya menatap kagum pada paras hyera yg sangat cantik."Kamu cantik sekali, namanya siapa?"

Hyera tersenyum malu dengan pujian itu,"Makasih tante. Nama aku Hyera. Tante juga cantik," Setelahnya hyera nunjukin senyuman lebarnya.

"Aduh manisnya, kok mau sih sama Taehyung?" Taehyung melotot tak percaya atas ucapan mamanya.

"Ya jelas mau lah. Tae kan tampan" Taehyung dengan seribu kepedeannya menaik turunkan alisnya.

Hyurin menatap malas pada taehyung, lalu kembali memandang calon menantunya."Ayo duduk sayang, tante bikinin minum dulu."

"I-iya tante, makasih" yee malu malu anjing si hyera.

"Gausah sungkan, anggep rumah sendiri."

Lagi. Hyera cuma ngangguk dan memberikan senyuman terbaiknya. Cewe itu agak seneng karna ngerasa udah dikasih tombol hijau sama camer.

Taehyung duduk di samping hyera."Ceritanya malu malu nih," Taehyung menoel pipi hyera

"Paan si."

"Enjoy aja kali Ra. Nyokap gue santai kok orangnya."

Beberapa menit kemudian, hyurin kembali dengan membawa nampan di tangannya."Ayo diminum. Maaf yah cuma ada teh,"

"Gapapa kok Tante, maaf yah tan udah ngerepotin."

"Saya bukan tante kamu, panggil mama aja biar sama kaya taehyung."

Hyera tersenyum kikuk. Ini baru kali pertama ia menemui orang tua pacarnya. Sama mntannya juga gak pernah. Apa tehyung bener bener serius sama dia,

"Mau nikah kapan?"

"Uhuk--uhuk--"

"Mah,ish!" Taehyung mengusap punggung hyera yg lagi tersedak. Mamanya emang bener bener deh kalo ngomong.

"Kenapa? Pacaran lama lama itu gak baik. Mending cepetan dihalalin, jadi kalo mau ngapa-ngapain gampang."

"Astaga mama!" Taehyung mulai kesal dengan ucapan mamanya yg udah mulai kemana mana.

"Lagian mama bakal setuju kalo kalian nikah. Mama udah gatel pengen punya cucu--

"Mah,"

"Iya-iya. Hyera, Taehyung gak pernah macem macem kan sama kamu?"

Hyera menatapa hyurin,"E-engga kok tan-eh mah."

Hyurin menukikan alisnya menatap taehyung."Astaga Taehyung! seharusnya kamu itu menanam benih dulu dong, gimana sih?!"

Taehyung membolakan matanya, sedangkan hyera menatap bingung karna gatau apa yg barusan hyurin katakan."Mama!"

Hyurin cuma terkekeh ngelihat taehyung yg salah tingkah. Selanjutnya, Taehyung berdiri dan meraih tangan hyera."Udah. Taehyung mau jalan dulu, lama lama disini bisa bikin stres."

Hyurin ikut berdiri. Anaknya berlebihan sekali."Yaudah sana, jangan lupa benihnya ditan--

"Mah,"

Gelak tawa hyurin terdengar di telinga hyera yg masih bingung mereka lagi ngomongin apaan. Dasar cebong.

"Hati hati. Sering main kesini ya!" Teriak hyurin saat Taehyung dan hyera udah menaiki motornya. Wanita itu masuk ke dalam rumah sambil cekikikan. Andai saja jika papa taehyung masih ada, pasti akan sangat seru untuk menjahili putranya.

























































Camernya ngegas bro. Disuruh tanem benih pula. Adoh!😅😅

 Bad Sister 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang