67

2.2K 149 25
                                    

keesokan harinya, hyera hanya bergulingan di shofa ruang tengah. hyera pikir di skors akan menyenangkan karna otaknya istirahat sejenak untuk tidak memikirkan matematika, fisika dan antek anteknya.

tapi ternyata enggak. bahkan hyera lebih milih ke sekolah dan bertemu dengan temen temen gilanya dari pada mati bosen di rumah.

gadis itu mendudukan badannya saat abang tertua menghampirinya

"gak enak kan di skors?" tanya seokjin dengan nada menyindir. hyera cuma noleh sebentar lalu kembali fokus ke layar tv di depannya

"kamu kenapa sih ngebully anak itu? dia kan adik kelas kamu. kasian dia Ra," ujar jin berusaha selembut mungkin

"lagian salah dia juga kok. abang gak liat seragam hyera kotor banget kemarin?!" hyera mulai sewot

"tapi kan kamu gak harus pake cara seperti itu, bisakan pake cara baik baik? dia juga ngelakuin itu karna gak di sengaja kan,"

hyera diam. suara jin yg lembut membuatnya sedikit luluh. ternyata emang bener kata jin, menghadapi hyera itu harus sabar dan lembut. beda dengan suga, menurutnya cara seokjin itu terlalu lembek

"hyera,"

"i-iya maaf.." lirih hyera hampir gak kedengeran

yang lebih tua menghela nafasnya. menatap lembut adik perempuannya. ia sangat menyayangi hyera. bahkan di usianya yg sudah tepat untuk menikah, seokjin tidak memikirkan untuk mencari pendamping hidupnya. karna menurut pria itu, membuat adik adiknya bahagia adalah hal yg utama.

"abang maafin, tapi ada syaratnya"

sedangkan hyera menaikan sebelah alisnya."syarat apa?"

"nanti siang, kamu harus temenin mama belanja."

hyera membelalakan matanya gak terima. ia tak pernah menduga jika jin akan mengatakan ini.

"t-tap---

"gaada penolakan."

.
.
.

Dan akhirnya pun hyera disini. mengelilingi tempat berlantai empat itu bersama tante Lisna yg sedang memilih baju.

ini menyebalkan bagi hyera. menyebalkan jika hyera harus pergi bersama orang yg tidak terlalu dekat dengannya. rasanya canggung. hyera gatau harus ngapain. kalo bukan karna abangnya yg tukang maksa itu, hyera gak bakal dan gak akan pernah ngelakuin ini.

"mamah!"

Lisna menoleh. mulutnya yg akan menjawab kembali tertutup rapat saat melihat hyera menghampiri seorang wanita seumurannya.

"duh, anak mama makin cantik aja!" wanita itu menghamburkan pelukannya pada hyera. hyera tersenyum malu malu anjing saat di puji calon mertuanya

"kok gak pernah main ke rumah lagi? lagi berantem yah sama taehyung? taehyung selingkuhin kamu? jangan jangan kalian udah putus?! kalo bener, nanti mama pites pites tuh anak!"

hyera terkekeh dengan ucapan mamanya taehyung. kesenangan tersendiri bagi hyera saat bertemu dengan wanita yg sebentar lagi bakal jadi mamanya juga. itu sih kalo dia beneran jodoh sama taehyung. kalo enggak sih gpp, hyera tetep seneng karna udah di pertemukan sama mereka. tapi doanya sih jodoh ya

"enggak kok mah, kita gak putus. cuma ya gitu, berhubung sebentar lagi kita mau ujian kelulusan jadi udah di sibukin sama belajar, les sana sini. maaf ya mah jadi jarang main ke rumah."

wanita itu tersenyum lalu mengusap lembut rambut hyera. ia menyayangi hyera seperti menyayangi anaknya sendiri. ia sangat berharap pada Tuhan agar kelak hyera dapat menjadi menantunya. hidup bahagia bersama taehyung, ia akan sangat senang saat itu terjadi.

 Bad Sister 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang