Naruto hanya milik masashi kishimoto
.
.
.
Saya hanya pinjam saja
.
.
.
Warning: typo, gj, alur berantakan
.
.
.
Semoga suka.... :)Sasuke menghempaskan tubuhnya disofa yang berada diruangannya. Sasuke baru saja menyelesaikan meeting proyek terbarunya yang benar-benar membuatnya lelah. Apalagi Sasuke tidak bisa konsentrasi sedikitpun karna ucapan ibunya tentang menemui gadis yang akan menjadi calon istrinya. Tatapan Sasuke menajam, beserta seringainya yang terbentuk.
"ternyata kaa-san tidak main-main, baiklah akan aku ikuti alurnya." gumam Sasuke dengan nada berat.
Baru saja Sasuke akan keluar untuk makan siang, suara dering ponselnya membuatnya menghentikan langkahnya dan mengambil ponselnya di saku celananya. Melihat nama sang penelpon, Sasuke segera menekan tombol hijau dan menggesernya.
"moshi-moshi Sasuke-kun, kau sudah makan siang?" tanya seseorang di seberang sana.
"belum" balas Sasuke singkat
"bagus, kalau begitu sekalian ajak Saku-chan ya, kurasa dia masih sibuk dengan toko bunganya dan akan melupakan tentang kondisi tubuhnya. Kau bisa lakukan itu bukan?" ucap Mikoto dengan semangat 45
"kenapa harus aku?" tanya Sasuke heran, sedetik kemudian ia menyadari pertanyaan bodohnya itu.
"tentu saja karna dia calon istrimu sayang. Sudah, aku masih sibuk sekarang. Jangan lupa pesanku, baiklah aku tutup teleponnya." ucap Mikoto lagi dengan semangat, lalu setelahnya memutus sambungan telepon.
Sasuke kembali memasukkan ponselnya kedalam sakunya, lalu melangkah keluar kantor untuk menuju I-flowers.
.
.
.
.
.
Sasuke berhenti di depan toko bunga langganan ibunya ini, sebelum masuk ia melihat sekitar toko yang di penuhi bunga itu. Sampai matanya menemukan sebuah objek yang sedang asik dengan ponselnya sendiri, Sasuke memperhatikan penampilan gadis pingky itu sambil menilai.'lumayan juga, tapi sayang kau hanya sementara untukku. Setelah anakku lahir, kita tidak akan lagi ada hubungan apapun lagi.' batin Sasuke.
Setelah puas melihat objek yang sama sekali masih asik dengan dunianya sendiri itu, Sasuke memutuskan untuk masuk dan menghampiri gadis itu. Sasuke membuka pintu toko sampai terdengar suara lonceng yang bergoyang, gadis pingky itu menatapnya dengan terkejut.
"astaga, kau...." ucap gadis itu dengan pandangat terkejutnya, jangan lupakan matanya yang membesar seperti bola kasti itu membuat Sasuke ingin tertawa jika saja ia lupa akan sikap datarnya yang mendarah daging.
"hn" gumam Sasuke sambil menatapnya sambil menahan gejolak untuk tertawa. Dapat Sasuke lihat Sakura salah tingkah dan terlihat gugup karna kehadirannya.
"a-ada apa?" tanya Sakura sambil menahan kegugupannya karna tatapan intidasi Sasuke.
Alis Sasuke terangkat lalu melirik etalase yang terdapat sebucket bunga yang sudah di rangkai sedemikian rupa.
"nanti saja, ayo." ucap Sasuke lalu menarik Sakura keluar dari toko. Sedangkan Sakura kebingungan dengan sikap Sasuke yang menariknya tiba-tiba.
"tunggu, mau kemana?" tanya Sakura dengan rasa heran dan bingungnya.
Sasuke membuka pintu penumpang lalu Sakura mendengus kesal namun hanya bisa mengikuti Sasuke karna tangannya di tarik dan akhirnya Sakura masuk ke mobil Sasuke, lalu setelahnya Sasuke menutup pintu dan beralih ke kursi pengemudi. Sakura tidak mengerti dengan kelakuan pria dingin ini, namun ia teringat sesuatu dan segera menelpon Ino untuk datang ke toko bunga yang pasti tidak terjaga sekarang.
"pig tidak ada yang berjaga di toko sekarang, bisakah kau ke toko saat ini juga?" pinta Sakura dengan rasa bersalahnya karna tidak bertanggung jawab atas tugasnya.
"ada apa Sakura bukankah kau berjaga sekarang?" tanya Ino di seberang sana.
"ada seorang penculik yang menculikku dari toko secara paksa, ah sudahlah nanti saja aku ceritanya. Aku izin dulu hari ini, sepertinya aku akan di bawa entah kemana sekarang." keluh Sakura sambil melirik ke Sasuke yang juga menatapnya tajam.
"baiklah-baiklah, aku paham. Selamat bersenang-senang forhead" balas Ino dengan kekehannya yang di balas dengusan oleh Sakura.
"apanya yang bersenang-senang, manusia es begini mana bisa membuatku senang. Dan lagi dia hanya, penculik yang memaksa. Dasar pig sok tau" dumel Sakura dengan nada kesalnya, di tambah tatapan sinisnya pada Sasuke.
"puas menghinaku nona pingky?" ucap Sasuke dengan nada mengejeknya.
"jangan panggil aku seperti itu, dasar es pemaksa" kesal Sakura dengan wajahnya yang memerah menahan kesal.
Sasuke melirik Sakura yang kesal dengannya, tiba-tiba ia merasa lucu dengan wajah Sakura saat ini. Tanpa sadar ia tersenyum tipis, namun sesaat ia menyadarinya dan kembali ke wajah datarnya.
Sasuke mengajak Sakura ke sebuah resto milik Uchiha, dan memilih privat room agar lebih nyaman untuk berbicara serius dengan Sakura. Setelah memesan beberapa makanan dan minuman, mereka kembali hening dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Sasuke yang tersadar lebih dulu mulai membuka pembicaraan.
"jadi, kau tau?" tanya Sasuke singkat namun penuh makna.
"ya" balas Sakura singkat, paham dengan tujuan dari pertanyaan Sasuke.
"jadi?" tanya Sasuke lagi to the point.
"aku tidak tau, ini pilihan sulit. Aku tidak ingin merusak kebahagiaanmu dengan istrimu, tapi aku juga tidak bisa menolak keinginan Mikoto baa-san yang sudah seperti ibuku sendiri. Aku tidak bisa memilih, dan aku tidak ingin." jelas Sakura mengungkapkan seluruh isi hatinya.
"aku tau kau baik, kalau begitu ayo menikah? Karin dan aku setuju, tapi hubungan ini hanya sampai kau melahirkan anakku. Setelahnya kita berpisah, dan anggap saja tidak pernah terjadi apapun di antara kita." balas Sasuke dengan wajah datarnya.
Kata-kata Sasuke bagai belati tajam yang menusuk tepat ke hati Sakura. Sakura merasa seperti barang yang hanya di butuhkan sesaat, setelahnya ia adalah SAMPAH. Sakura tersenyum miris, memang apa yang dia harapkan?
"apa itu yang ingin kau bicarakan? apa kau pikir aku barang yang mau kau gunakan saat butuh, lalu setelahnya kau buang? kau bodoh Uchiha. Aku manusia, bukan barang! ku harap kau ingat itu." ucap Sakura dengan tatapan bencinya, jangan lupakan air mata yang sudah terkumpul dan siap tumpah namun masih di tahan olehnya.
Sasuke sedikit merasa bersalah pada gadis itu, mungkin ucapannya sedikit berlebihan. Tapi bagaimana lagi? memang itu yang ia rencanakan bahkan semua ini adalah rencana ibunya yang sama sekali di luar keinginan Sasuke sendiri. Juga takdir yang tidak bisa membuatnya bebas dari tekanan orang tuanya.
"aku tau kata-kata ku sedikit berlebihan, tapi kau tau aku tidak bisa menduakan Karin. Aku sangat mencintainya, lalu semua ini sama sekali tidak sesuai keinginanku. Aku tidak ada pilihan lain, kau tau itu." keluh Sasuke dengan pandangan sendunya.
Sakura terdiam, apa yang Sasuke ucapkan benar juga. Sekarang keadaan menjadi hening dan mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.
"baiklah aku mengerti, kita buat kesepakatan. Dan apakah kau sadar? kata-katamu tadi sangat tidak pantas dan menyakiti hatiku, Sasuke." ucap Sakura dengan helaan nafasnya.
.
.
.
.
.Arigatou sudah mau membaca cerita abal-abalku ini.. Hehe..😅
Bagaimana chapter ini? Kurang greget yah🤗, maklumin aja masih pemula.
Jangan lupa tinggalkan jejak yah..👍
Coment dan vote nya, kritik nya juga boleh asal sopan... Ok?👌
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND WIFE
RomanceTamat !!! Istri kedua? ya ampun, bahkan terlintas dalam otakku pun tidak pernah. Tapi apa yang terjadi sekarang? aku menikahi suami orang!!! ya ampun, aku sudah gila. Dan benar saja, pernikahan ini sangat menyakitkan. Sungguh aku tersiksa, tapi aku...