chapter 4

4.8K 266 3
                                    

Naruto hanya milik masashi kishimoto
.
.
.
.
.
Saya hanya pinjam saja
.
.
.
.
.
Warning : typo, gj, alur amburadul
.
.
.
.
.
Semoga suka yah :)

Ino berjalan mengendap-ngendap bagai seorang pencuri yang mengincar mangsanya, di lihat Sakura sedang melamun dengan tatapannya yang terus tertuju pada bunga mawar kuning. Seketika terlintas ide gila yang bisa sedikit menghibur Ino, mungkin.

"Duaarrrrr" teriak Ino sambil menepuk bahu Sakura, membuat si empunya bahu terkejut bukan main sampai lompat saking terkejutnya.

"hahahah, lihat jidat wajahmu itu astaga, membuat perutku sakit. Hahaha" ucap Ino yang masih tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya yang terasa melilit akibat tertawa.

"astaga, ternyata kau pig. Kenapa kau suka sekali mengagetkanku, Dasar pig sialan!" kesal Sakura pada sahabat pirangnya itu sambil menjitak kepala Ino.

"awh ittai, kau mah kejam." ucap Ino sambil mengelus jidat kesayangannya.

"lebay! dasar dramaqueen. Sudahlah jangan ganggu aku, aku sedang badmood." balas Sakura lalu kembali membereskan bunga-bunga dan duduk di kursi sambil melihat catatan bunga yang mulai habis.

"kenapa kau jidat? tumben badmood, biasanya paling full mood." ucap Ino sambil duduk di kursi samping Sakura dan sedikit mengejek Sakura yang memang biasanya selalu tersenyum dengan mood baik. Sedangkan Sakura memutar bola matanya malas mendengar ocehan tidak berguna dari Ino.

"Ino, bagaimana jika seseorang yang penting memintamu untuk jadi istri kedua putranya. Hanya untuk seorang cucu?" tanya Sakura dengan pandangan seriusnya membuat Ino paham jika yang ditanyakan Sakura itu sesuatu yang serius.

"aku tidak mau tentu saja, siapa yang mau di duakan? apalagi kita yang jadi orang ketiga. Astaga, itu benar-benar menjijikkan. Bagaimana perasaan si istri pertama? pasti sakit sekali." jawab Ino dengan pendapatnya, Sakura yang mendengarnya pun berpendapat sama.

"tapi jika yang meminta adalah orang yang kau anggap sebagai ibu bagaimana? apalagi dia sampai memohon padamu, dan ya kau tau dia sangat menginginkan seorang Cucu. Dan tentu saja untuk generasi selanjutnya." tanya Sakura lagi dengan tatapan sedihnya mengingat bagaimana Mikoto memohon sampai menangis di depannya.

"ya, aku tidak punya pilihan lain bukan. Karna bukan hanya untuk 1 orang, tapi untuk penerus. Ya karna seorang penerus juga penting, apalagi orang berduit tebal pasti membutuhkannya." Jawab Ino dengan pose berpikirnya dan seringainya saat mengatakan 'berduit tebal'. Sakura memutar bola matanya malas, sangat paham dengan maksud Ino.

"ya, itulah yang terjadi padaku. Aku tidak tau Ino, aku harus bagaimana? baa-san memintaku menikahi Sasuke untuk mendapatkan keturunan." jelas Sakura dengan nada memelasnya juga dengan air mata yang siap tumpah kapan saja.

"apa! Sasuke Uchiha? Si pengusaha muda yang multi talent itu? yang tampan bagai dewa dan memiliki perusahaan hampir seluruh di dunia?astaga jidat, ini jackpot! jadi, apa kau mau?" tanya Ino terkejut dan spontan meninggikan suaranya.

"bisakah kau kecilkan suaramu pig, sangat berisik dan lebay. Aku belum memilih, karna jujur saja kau tau itu hal yang menyakitkan untuk Sasuke, aku, dan tentu saja istrinya. Tapi satu sisi aku tidak tega melihat baa-san sedih sampai memohon seperti kehilangan semangat hidupnya. Kau tau Ino, aku seperti ingin menghilang saja saat ini." Jelas Sakura, pecah sudah tangis yang coba di tahannya sejak tadi. Ino memeluk Sakura dan mengusap punggungnya untuk menenangkan Sakura yang terisak.

SECOND WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang