chapter 7

4.6K 288 3
                                    

Naruto milik masashi kishimoto..
.
.
.
Saya hanya pinjam charac nya saja..
.
.
.
Warning typo, gj, alur amburadul..
.
.
.
Selamat membaca...
.
.

Sasuke menghela nafas panjang, menatap Sakura yang juga sedang menatapnya.

"baiklah, kesepakatan apa yang kau inginkan?" tanya Sasuke sambil menyimak sikap Sakura.

"aku akan menikah denganmu, dan aku ingin selama kita menikah kau harus bersikap adil dengan ku atau karin. Hanya sampai aku hamil dan melahirkan, jika aku tidak hamil juga, maka kau bisa menyelesaikannya. Dan jangan mengatur kebebasanku, dan jangan campuri privasiku. Bagaimana?" usul Sakura dengan segala pertimbangannya.

"hanya itu?" balas Sasuke dengan tatapan menuntutnya.

"ya, kurasa cukup itu saja." jawab Sakura dengan pose berpikirnya.

"aku setuju" putus Sasuke akhirnya.

"baiklah" balas Sakura lalu meminum jus nya.

Keheningan kembali menguasai tempat itu, baik Sasuke atau Sakura sibuk dengan pemikirannya masing-masing.
.
.
.
.
.
@mansion Uchiha

Setelah makan siang tadi, Sasuke memutuskan untuk kembali ke kantor. Namun sang ibu telah terlebih dahulu menelponnya dan memaksanya membawa Sakura ke mansion hari ini. Dan akhirnya Sasuke pasrah dan membawa Sakura untuk bertemu dengan kaa-sannya itu.

Mobil Volvo metalic milik Sasuke terparkir rapi di bagasi paling ujung dari deretan koleksi sport car miliknya. Lalu Sasuke keluar dari mobilnya, begitu juga Sakura. Dengan segala kegugupannya Sakura mencoba melangkah dengan tenang, namun tetap saja terlihat dari jemari tangannya yang saling meremas menandakan bahwa Sakura sedang gelisah.

Sasuke menaikkan alisnya melihat ekspresi Sakura yang sudah seperti akan sidang kriminal. Jika saja tidak ingat akan harga dirinya, sudah pasti Sasuke akan menertawakan Sakura sekencang-kencangnya. Sakura yang merasa di perhatikan pun menoleh, menyipitkan matanya dan mulai paham dengan tatapan ejekkan dari Sasuke.

"apa-apaan tatapanmu itu?" ketus Sakura sambil menatap sinis Sasuke.

"ekspresi wajahmu, menyebalkan." balas Sasuke singkat, membuat Sakura mengerucutkan bibirnya.

"dasar manusia es menyebalkan!" dumel Sakura.

Pintu mansion terbuka, nampak beberapa pelayan berbaris membungkuk dengan hormat. Sasuke melewati para pelayang itu dengan wajah datarnya, membuat Sakura canggung di perlakukan sama oleh para pelayan itu.

Setibanya di ruang keluarga mansion Uchiha, Sakura dapat melihat betapa megahnya mansion itu. Benar-benar kuasa Uchiha, bahkan lukisan ternama yang memiliki harga di atas langit terpajang apik di dinding ruangan itu. Lalu Sakura kembali pada beberapa orang yang sedang duduk anggun disana, dapat Sakura lihat baa-san Mikoto tersenyum senang melihat kedatangannya. Juga ada seorang lelaki paruh baya di samping baa-san Mikoto, yang ku duga sebagai suaminya. Dan seorang wanita cantik dan modis berkaca mata merah duduk anggun menatapku tajam, walau senyuman ada di bibirnya membuatku sedikit bergidik ngeri dan ku yakin wanita itu adalah Karin, istri pertama Sasuke.

"saku-chan akhirnya kau datang juga, aku sudah lama menunggumu." Ucap Mikoto sambil memeluk Sakura dengan erat.

"ah iya baa-san, dan ini bunga yang baa-san inginkan." balas Sakura sambil memberikan sebucket bunga yang ia ambil tadi di toko sebelum ke mansion, lalu Sakura melirik Sasuke yang langsung duduk di samping wanita yang berpenampilan modis itu.

"jadi dia gadis yang kau maksud, istriku?" tanya pria paruh baya itu dengan wajah datar namun sarat akan makna itu, membuat Sakura mengalihkan perhatiannya pada pria itu.

"kau benar anata, dialah gadis pilihanku. Bukan begitu saku-chan?" balas Mikoto sambil mengajak Sakura duduk di samping kanan Sasuke yang sebelumnya kosong.

"i-itu aku.." ucap Sakura terbata-bata karna kegugupannya, apalagi ada istri pertama Sasuke di dekatnya.

"sudahlah saku-chan, jangan gugup seperti itu. Anggap saja kami keluargamu, dan memang akan jadi keluargamu bukan?" ucap Mikoto lagi dengan semangatnya.

"iya baa-san" balas Sakura seadanya.

"kaa-san Sakura, ingat sebentar lagi aku jadi ibumu juga. Jadi biasakan panggil aku kaa-san, ok?" ucap Mikoto lagi yang merasa kurang senang dengan panggilan Sakura.

"baiklah, kaa-san." pasrah Sakura sambil terus menahan kegugupannya.

Fugaku hanya memperhatikan istrinya yang amat sangat protektif itu, padahal baru saja gadis itu datang sudah di tekan dengan pertanyaan-pertanyaan yang mendesak. Namun jika diperhatikan lebih dekat Fugaku tersenyum tipis dengan segala tingkah Sakura yang terlihat sangat gugup dan sabar menghadapi pertanyaan-pertanyaan dari istrinya itu. Mungkin akan ada yang berbeda setelah ini?

Begitu juga Sasuke yang sedang memperhatikan dengan jelas bagaimana ibunya berubah jadi sangat amat cerewet dan bawel saat gadis itu mulai menginjakkan kakinya di mansion ini. Padahal jarang sekali Mikoto yang terkenal anggun bersifat diluar kebiasaan seperti ini, Sakura memang berbeda dan sangat menarik. Bahkan dapat Sasuke lihat pancaran kebahagiaan dan keceriaan ada di mata kaa-sannya saat ini. Ada apa sebenarnya?

Namun berbeda dengan pandangan wanita berkacamata merah ini, pemandangan di dekatnya itu membuatnya jengah dan malas. Sang ibu mertua yang bahkan sama sekali tidak pernah bersikap akrab dengannya, begitu mudah berubah hanya karna gadis yang tidak jelas asal usulnya itu. Sangat menyebalkan memang, namun ia harus bersabar sebelum kehancuran gadis itu baru ia akan jadi orang pertama yang tertawa bahagia, dasar orang ketiga.

"Sakura, apakah kau sudah memutuskannya?" ucap Fugaku tiba-tiba membuat semua yang disana terdiam dan suasana menjadi hening.

"emmm ya, aku sudah memutuskannya Fugaku-sama." balas Sakura dengan santai, padahal ia berusaha untuk tenang di tengah jantung yang sedang berdisko keras.

"jadi apa pilihanmu?" tanya Fugaku lagi, yang lain hanya diam mendengarkan.

"sa-saya... menerimanya Fugaku-sama." Jawab Sakura sambil menunduk dan meremas tangannya kuat.

Fugaku menyeringai tatapannya bertemu dengan Mikoto yang juga tersenyum padanya. Sedangkan Karin mengepalkan tangannya erat lalu di genggam oleh Sasuke sebagai tanda agar tetap tenang dan tidak terbawa emosi. Karinpun menahan amarahnya dan menatap Sasuke sambil tersenyum, dibalas sasuke dengan senyum tipisnya.

"syukurlah, selamat datang di keluarga Uchiha, Sakura. Dan panggil aku Tou-san mulai saat ini." Ucap Fugaku dengan nada santainya.

"a-ah iya tou-san." balas Sakura dengan senyum manisnya dan mulai membiasakan diri dengan panggilan tersebut.

"akhirnya saku-chan benar-benar jadi putriku, ah senangnya." Ucap Mikoto senang sambil memeluk Sakura, tentu saja dengan senang hati Sakura membalas pelukan dari ibu barunya ini.

Dan tanpa mereka sadari ada seorang wanita yang melihat hal itu sebagai alasan untuk hatinya yang terasa sakit dan teriris. Dirinya yang belum pernah di perlakukan seperti itu menangis sedih dengan drama di depannya. Matanya mulai mengembun namun sebisa mungkin ia tahan, tentu saja ia tidak ingin terlihat lemah dihadapan saingannya itu.
.
.
.
.
.

Gimana nih chapter 7 nya???
Tinggalkan jejak yah, vote dan komennya.. Aku tunggu :)

Arigatou minna...

SECOND WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang