chapter 5

4.8K 276 0
                                    

Naruto hanya milik masashi kishimoto
.
.
.
Saya hanya pinjam characternya saja
.
.
.
Warning: typo, gj, alur amburadul
.
.
.
Semoga suka guys...


Sasuke dan Karin sedikit bernafas lega, setidaknya mereka tidak akan berpisah. Tapi tetap saja apapun yang dikatakan Mikoto pasti membuat mereka tidak tenang, pasalnya semua ini berhubungan dengan keturunan.

"Sasuke harus menikah lagi dengan gadis pilihanku." ucap Mikoto singkat, padat, dan jelas. Namun bagai halilintar yang mengguncang hati Karin dan juga Sasuke.

"a-apa ke-kenapa begi-gitu kaa-san? haruskah?" ucap Karin lemah serta terbata-bata dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya.

"kau tau jawabannya." ucap Fugaku datar menjawab segala rasa tidak percaya anak menantunya itu.

Sasuke terdiam membeku, menghela nafas berat dan memejamkan matanya. Berpikir hal yang paling tidak mungkin dilakukannya, yaitu menduakan Karin. Tapi, jika pilihan lainnya berpisah dengan istri tercintanya mau tidak mau Sasuke memilih tetap bersama Karin.

"Baiklah, jika itu keinginan kaa-san. Tapi jangan pernah menekan Karin lagi, dan biarkan kami tetap bersama." putus Sasuke dengan wajah datarnya.

Mikoto tersenyum mendengar jawaban Sasuke, begitu juga Fugaku yang menghela nafas lega walau wajahnya tetap datar. Sasuke menggenggam tangan Karin sangat erat, sedangkan Karin menatap Sasuke tidak percaya.

Setelahnya Sasuke membawa Karin kembali ke kamar mereka meninggalkan Mikoto dan Fugaku dengan senyuman menghiasi bibir mereka.

"apa ini Sasuke? kau, mengkhianatiku? dimana janjimu Sasuke, yang akan selalu bersamaku. Kau bilang akan setia, lalu apa ini!!!??? kau bohong Sasuke kau pembohong!!" teriak Karin sambil memukul dada Sasuke, sedangkan Sasuke masih terdiam sambil memeluk Karin.

"tenanglah, aku punya rencana lain. Dengar! aku tetap mencintaimu, hanya kamu. Aku menyetujui usulan kaa-san, agar kaa-san tidak menekanmu lagi. Aku akan menikahi gadis itu, tapi setelah dia melahirkan anakku nanti aku akan langsung menceraikannya. Dan anaknya akan menjadi anak kita. Kau dengar, kita akan punya anak dan kita tidak akan pernah berpisah. Kaa-san dan tou-san tidak akan menekanmu lagi, kau mengerti maksudku bukan?" Jelas Sasuke dengan tatapan tajamnya, tanda jika ia serius dalam ucapannya.

"jadi, kau hanya memanfaatkannya untuk memiliki anak? kau janji tidak akan mencintainya?" tanya Karin sambil menatap Sasuke.

"hn, aku janji." jawab Sasuke cepat lalu mengapus air mata Karin dengan ibu jarinya.

"tapi bagaimana jika kau jatuh cinta dengan gadis itu? Kau akan tetap bersamaku kan?" tanya Karin lagi sambil memeluk Sasuke.

"tidak, tentu aku akan tetap bersamamu. Kau cintaku, istriku yang selalu aku cintai." ucap Sasuke sambil mencium pucuk Kepala Karin.

"baiklah, aku percaya." balas Karin.
.
.
.
.
.
I-Flowers

Sakura merapikan toko bersiap untuk pulang. Setelah mengunci, Sakura melangkah menuju halte. Hari ini I-flowers cukup ramai, bahkan hingga Sakura harus pulang hampir tengah malam. Ya, memang mengingat ini malam minggu wajar saja banyak yang membeli bunga. Saat sampai di halte, Sakura menunggu bus terakhir yang akan datang 20 menit lagi. Cukup lama memang, tapi itu satu-satunya yang bisa Sakura naiki di tengah malam seperti ini. Sampai Suara nada handphonenya berbunyi, menandakan ada telepon masuk. Sakura menggeser icon hijau hingga terdengar suara dari si penelpon.

"moshi-moshi?" sapa Sakura pada si penelpon.

"moshi-moshi, Sakura apa kau sudah pulang?" ucap seorang di sebrang sana. Sakura sangat hafal dengan suara ini.

"hah, belum baa-san. Ini masih menunggu bus terakhir di halte, ada apa baa-san?" balas Sakura pada seorang di sebrang sana yang sudah pasti, Mikoto.

" oh begitu, tidak ada apa-apa baa-san hanya ingin tau saja." balas Mikoto dengan kekehannnya.

"baiklah. Baa-san belum tidur? ini sudah tengah malam loh baa-san? jangan tidur malam-malam, nanti baa-san bisa sakit." ucap Sakura dengan nada cemasnya.

"iya iya, astaga anakku satu ini benar-benar bawel. Tapi terima kasih sayang, sudah mengkhawatirkan baa-san" balas Mikoto sambil menahan tawa gelinya.

"hehe, maaf baa-san. Saku kelepasan." balas Sakura sambil cengengesan.

"haha, justru baa-san merasa senang karna Saku perhatian. oh iya, baa-san mau memesan bunga lily untuk besok. Apakah bisa?" ucap Mikoto dengan tenang.

"hah? iya tentu saja bisa baa-san. Tapi kenapa pesan sekarang?" balas Sakura heran pasalnya ini masih tengah malam.

"ah tidak, hanya ingin saja. Berhubung besok aku tidak akan sempat datang ke toko karna ada acara penting jadi aku pesan sekarang dan Besok anakku yang akan mengambilnya." jelas Mikoto dengan senyumannya.

"baiklah, ya sudah baa-san bis nya sudah sampai aku akan segera pulang. Aku tutup teleponnya, Selamat malam baa-san." ucap Sakura lalu masuk ke dalam bis dan duduk di kursi pojok dekat jendela.

"baiklah Saku, hati-hati di jalan. Selamat malam juga" balas Mikoto lalu mematikan sambungan teleponnya.

Sakura hanya tidak mengetahui saja, jika Mikoto sudah merencanakan pertemuannya dengan putranya, sehingga ia tidak bisa menunggu untuk memulai aksinya itu.
.
.
.
.
.
@Mansion Uchiha

Pagi yang cerah untuk beraktifitas dengan damai. Begitu juga keluarga Uchiha yang sedang asik menyantap sarapan paginya dengan ketenangan. Setelah selesai, Mikoto membuka pembicaraan dengan putra bungsunya yang juga sudah selesai dengan makanannya.

"Sasuke apa jam makan siang kau sibuk?" tanya Mikoto sambil menatap putranya.

"kurasa tidak, ada apa?" balas Sasuke lalu menatap bertanya pada sang ibu.

"kaa-san memesan bunga hari ini, tapi kau tau kan? kaa-san ada acara, bisakah kaa-san minta tolong ambilkan pesanan bunga kaa-san?" jawab Mikoto sambil menatap Sasuke penuh harap, sedangkan Sasuke menghela nafas pasrah.

"baiklah." balas Sasuke, lalu berdiri dan mencium kening karin. Lalu pamit kepada Fugaku dan Mikoto, untuk pergi ke kantor.

Sasuke melangkah keluar mansion, baru saja Sasuke membuka pintu mobil lalu terdengar suara Mikoto memanggil dan menghampiri Sasuke. Sasuke kembali menutup mobilnya, lalu menghadap ke ibunya.

"oh iya Sasuke, bersikap baiklah pada Sakura. Kau kenal dia bukan?" tanya Mikoto dengan lembut.

"hn" balas Sasuke, sedikit heran dengan ucapan kaa-sannya itu. Mikoto yang paham dengan pandangan bingung Sasuke, membisikkan jawabannya lalu pergi meninggalkan Sasuke.

"dia calon istrimu" bisik Mikoto

Tubuh Sasuke menengang kaku, wajahnya nampak terkejut namun segera kembali ke wajah datarnya. Sasuke membuka pintu mobil dan langsung pergi menuju kantornya.
.
.
.
.
.
i-flowers

Seperti biasa Sakura merapikan bunga-bunga, dan menyirami bunga yang mulai layu. Sambil bersenandung Sakura merangkai bunga pesanan Mikoto, sebucket lily putih. Sakura tersenyum setelah menyelesaikan rangkaian bunga itu, dan sangat puas dengan hasil karyanya. Lalu Sakura menyimpan bucket itu dalam etalase, dan kembali ke meja kasir dan melihat buku catatan.

Hari ini toko lumayan sepi, karna itulah Sakura hanya memainkan ponselnya sambil duduk di sofa dan bersandar. Jam menunjukkan pukul tengah hari, terdengar suara lonceng bel pintu berbunyi mengalihkan perhatian Sakura.

"astaga kau...." kejut Sakura melihat pria yang familiar tetapi tidak dikenalnya dengan baik.
.
.
.
.
.
.

Gimana chap 5 nya???🤔
Gomen lama update, lupa kalau cerita belum di publish lagi..😁
Jangan lupa tinggalkan jejak yah, vote komen dan kritiknya aku terima...👌

Arigatou minna...☺

SECOND WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang