Blam. Grace menutup pintu kulkas lalu melotot ke arah Judith, "你疯了!你跟学生的哥哥谈恋爱?你找死呀??!(Loe dah gila ya? Pacaran sama kokonya murid? Cari mati?)"
"Mak, mirna 毕业以后我们才开始谈恋爱" , bela Judith.
"Tetep aje ga etis tau ... aiyo! 这个不好。如果别人看到怎么样?? (Aiyaa, ini ga bagus lah. Kalau ketauan orang gimana?)"
"没有人看到。我们总是在家里. Ga ada yang liat mak. Kita biasanya selalu di rumah. Gue dah tau loe bakal ngomel Mak"
Grace menarik nafas, "没有别的男生吗??? Emank ga ada cowok lain??"
"Cari yang ganteng trus pinter kayak dia ga ada lagi mak"
Grace menggerutu, "随你便,但是要小心" (terserah kamu lah. Tapi hati-hati loh)
"Beres Mak!", tawa Judith. Grace melihat Judith. Ia berubah banyak. Pertama kali datang ke Xiamen, ia gadis manis yang pendiam. Kalau tidak ditanya ia tidak akan bicara. Judith datang bersama dengan Pao-pao. Grace dan Judith menjadi dekat setelah tau rumah mereka di Jakarta tidak jauh. Judith pelan-pelan berubah menjadi anak yang lebih percaya diri.
Grace teringat pembicaraannya dengan Judith beberapa waktu lalu
"Mak, gue mau ke Singapore mak. Cari kamar kalo budget $50 ada ga?"
"$50 agak susah yah. Minimal $70 kayaknya"
"Wah kalau $70 cuman bisa 1 kamar deh gue"
"Sama siapa loe?"
"Sama cowok gue mak"
"Haaa ga boleh sekamar!!!", teriak Grace.
"Ye ga ada budget mak. Tenang mak. Cowok gue guai guai kok. Boro-boro ciuman pegangan tangan aja kagak pernah mak"
"Kagak boleh! Bu ke yi! Udah loe di tempat gue aja. Loe di kamar baby, cowok loe tar gelar kasur aja di kamar tengah"
"Beneran mak? Bayar berapa gue?"
"Eh loe kayak baru kenal aja sama gue. Ngapain bayar-bayar?!? Udah loe bawain makanan kesukaan gue aja, Tanggal berapa?" omel Grace.
"Tanggal 19-23 Mak"
"Bisaa. Udeh ye. Loe jangan aneh-aneh ya mau sekamar sama cowok loe"
"Makasih yak Makkk. Loe emank top deh mak" Judith tertawa.Sambil membereskan barang, Grace melihat Judith, "Dith, kalo gue tau cowok loe ganteng lebih ga gue kasih lagi loe sekamar Dith."
"Lah kenape mak?" Judith bingung.
"Dienya kagak ngapa-ngapain, loe nya yg ganas lagi," ledek Grace.
"Duilee ga percayaan loe sama gue Makkk." tawa Judith. Sudah lama ia tidak tertawa seperti ini. "Oya ini buat baby loe mak. Cewek kan?" Judith mengeluarkan bungkusan cantik berisi baju-baju baby girl.
"Aduh makasih Dith. Loe tuh ye emank dari dulu paling perhatian dehh"
Untuk makan malam, mereka berempat dengan Steven suami Grace pergi ke Clementi Road untuk makan Prata.
"2 cheese prata, 2 mushroom prata and 2 mineral water please," Sonny menyebutkan pesanannya.
"Sonny dulu kuliah di mana? Bahasa Inggrisnya bagus", tanya Grace mendengar aksen Sonny yang tidak seperti aksen orang Indonesia.
"Oo dulu di US," jawab Sonny
"Di Universitas mana?" tanya Grace lagi.
"Di Caltech"
Steven terkejut, "Kamu dulu di Caltech?"
"Iya."
"Ambil jurusan apa?"
"Mechanical Engineering," Steven mengangguk mendengar jawaban Sonny
"Caltech apaan hun?" tanya Grace kepada suaminya.
"California Institute of Technology. Itu loh yang versi fiktifnya ada di TV series Numbers yang kita suka tonton itu. University bagus itu. Atasnya NUS. Sekarang ranking 5 dunia ya"

KAMU SEDANG MEMBACA
Sketsa (TAMAT)
ChickLit"Duduk", suara Sonny parau. Judith pun kembali duduk namun tetap tidak melihat ke arah Sonny. "Orang tuaku selalu bilang, ga boleh bikin anak perempuan nangis. Tapi mereka ga pernah kasih tau what should I do if a girl made me cried." Sonny menelan...