"John," Judith duduk di hadapan John. Ini mungkin sesi kedua terakhir. kata John Judith sudah bisa berdiri sendiri.
"Ya Dith?"
"Well gue tau loe harus jaga rahasia klien. but I'm just curious ...," Judith nampak ragu-ragu.
"Sonny kan," tebak John sambil tertawa
"Yah."
"Okay, ini gue ngomong dari sisi observasi gue dan not always 100% accurate you know that. Sonny is one of my fastest patient "
"You told me I'm the fastest!," protes Judth
"One of ... one of. Dia ada motivasi yang tinggi buat berubah, self driven, yah jadi progressnya bagus. Jadi masalah Sonny sebenernya lebih ke arah banyak eksternal stressor, burden overloaded. Setelah belajar menerima dan mengatasi stressor dan triggernya, he's much better now"
"Dia ... mulai ... deketin gue balik. Ngajakin keluar. Yang selalu gue tolak. Jadi dia biasa main ke rumah. Biasanya sering gue cuekkin juga. I still dont trust him enough"
"Yah butuh waktu untuk kembali percaya."
"Hmm benernya I don't trust my heart too. I did love him very much John." jawab Judith pelan. "Gue ga mau jatuh lagi. Sakit lagi. Nyeri lagi."
"Lalu .. I tried very hard to push all his buttons. All his weaknesses. Semua triggernya dia yang dulu biasanya gue lakukan atau gue katakan pasti dia ngamuk berat. Sengaja tuh semua gue keluarin. Gue sindir-sindir. Gue usir-usir"
"Terus"
"Gue mulai nemuin notes kayak gini di buku gue," Judth membuka tasnya dan menyodorkan sehelai kertas. John membacanya.
Koko sayang Judith.
"Okay, terus?"
"Gue dulu suka ninggalin notes-notes kayak gitu di mobilnya Sonny. di kantornya. En dia cuek bebek aja."
John tersenyum, "Mirroring behaviour."
"Sekarang gantian itu orang yang nyelipin notes-notes kayak begini di buku gue. Di tas gue. Diselipin di handphone"
"Lalu?"
"Gue cuekkin," jawab Judith.
"Dari kapan?"
"3 Minggu lalu"
"Terus reaksinya Sonny?"
"Biasa aja. The notes keep on coming. Buang-buang kertas. Global warming," sungut Judith.
"How do you feel?"
"Not certain. Kadang gue pikir, mungkin dia beneran berubah. Tapi kadang lagi ... ah gue ga percaya. Tapi dia terus begitu. Gue tau kadang pas gue sengaja bikin dia kesel, bikin dia marah. Gue tau dia agak mendidih tuh di dalam. Tapi so far mau gue pancing-pancing kayak apa, dia belum lashed back sih"
"Bagus"
"Trus dia ngajakin gue datang ke gathering cell groupnya dia. Katanya bakal banyak kesaksian-kesaksian gitu. Buset dah sekarang noh lebih rohana daripada gue."
"Kamu mau pergi?"
"Ga tau"
"You dont have to go if you aren't comfortable.
"Yeah I know. Liat-liat deh"
***
"Jadi gimana menurutmu?," tanya Sonny sambil menyalakan mesin mobil. Mereka baru saja usai menghadiri acara gathering di cell group Sonny.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sketsa (TAMAT)
ChickLit"Duduk", suara Sonny parau. Judith pun kembali duduk namun tetap tidak melihat ke arah Sonny. "Orang tuaku selalu bilang, ga boleh bikin anak perempuan nangis. Tapi mereka ga pernah kasih tau what should I do if a girl made me cried." Sonny menelan...