Tidak seperti biasanya hari ini udara Seoul di sore hari terasa lebih berbeda mengingat musim gugur telah usai dan tergantikan oleh musim dingin.
Ya. Musim dingin telah tiba.
Maka itu sebabnya banyak orang yang berlalu-lalang dengan menggunakan pakaian tebal guna menghangatkan tubuhnya. Lain hal lagi jika ada seseorang yang memakai pakaian tipis di tengah musim dingin, maka bisa dipastikan bahwa orang itu adalah orang gila. Selain itu ya–mungkin saja dia bukanlah sesosok manusia, melainkan makhluk lain yang menjelma menjadi manusia.
Lupakan fantasy konyol itu.
Masih betah untuk berada di dalam kantor bahkan enggan untuk sekedar beranjak dari tempat duduknya, di sisi lain otaknya tengah berpikir–seperti mencari cara untuk memenuhi permintaan sang ayah yang bahkan menurutnya kelewat gila. Tidak. Kalau dipikir-pikir tidak gila juga sih. Toh menurutnya ini adalah hal yang wajar, hanya saja itu semua tergantung pada dirinya. Apakah dia mau melakukannya atau tidak.
Seharusnya semua ini tidak menjadi masalah bagi dirinya. Tapi entah kenapa–ini semua seperti tantangan yang berat. Seperti ia harus disuruh untuk meninggalkan kesenangannya, padahal selama ini tidak ada yang menyuruhnya seperti itu. Dia bebas melakukan apa saja yang dia mau karena dia adalah Kim Taehyung.
Pengusaha muda dengan garis wajah yang tidak usah diragukan lagi. Tampan? Jelas sekali sangat tampan. Bahkan ketampanannya tidak bisa dijelaskan dengan menggunakan satu atau dua kata atau bahkan kalimat. Yang jelas seorang Kim Taehyung benar-benar sangat tampan. Selain tampan dia juga memiliki kecerdasan yang luar biasa, dan point yang terpenting dari semua yang dimilikinya adalah dia itu kaya raya bahkan keturunan dari seorang milyarder. Maka tak heran jika selama ini banyak para wanita yang ingin sekali mendapatkan–atau bisa dikatakan ingin memiliki Taehyung? Namun sayang sekali karena sampai detik ini, masih belum ada wanita manapun yang mampu menaklukan hati seorang Kim Taehyung yang terkenal akan sikap baiknya.
Tunggu dulu. Sikap baik, ya? Sepertinya itu bisa dikatakan benar bisa juga dikatakan tidak. Bagaimanapun juga Taehyung adalah seorang pria. Iya. Pria. Kalian bisa tahu, kan, bahwa dalam diri seorang pria itu terdapat sikap brengseknya? Yang kapan saja akan bisa berubah menjelma menjadi seorang malaikat tanpa sayap.
Ya. Seperti itulah seorang Kim Taehyung. Sebaik-baiknya dia, dia juga bisa dikatakan brengsek ketika sedang bermain-main dengan wanita. Apalagi ketika sudah bermain di atas ranjang, brengseknya akan luar biasa sekali terlihat. Namun sejauh ini, Taehyung tidaklah benar-benar brengsek karena selama ini dia hanya meniduri satu atau dua wanita saja. Itupun hanya sekretarisnya dan yang satu lagi–bisa dipastikan itu adalah wanita yang ia sewa di club malam, itupun Taehyung hanya mau wanita yang kelas tinggi. Tidak mau wanita yang kelas rendah. Baiklah, memang harus serumit itu jika melakukan one night stand dengan seorang Kim Taehyung.
Dan seperti saat ini contohnya, entah sudah sejak kapan Taehyung tadi beranjak pergi dari tempat duduknya, keluar dari kantor–kemudian berakhir di club malam. Tempat gemerlap penuh kemaksyiatan. Tujuan Taehyung hanya satu, sejenak ia ingin menenangkan pikirannya.
Jika kebanyakan orang lebih memilih untuk berjoget ria dengan dentuman musik yang luar biasa (merusak telinga), lain hal lagi dengan Taehyung. Ia lebih memilih untuk duduk di bar. Tempat yang lebih tenang dengan penerangan yang remang-remang, dan tidak banyak juga orang-orang di dalamnya, hanya beberapa. Itulah sebabnya tujuan Taehyung kesini adalah untuk menenangkan pikirannya. Ia bisa saja ikut berjoget ria bersama dengan orang-orang, menikmati clubbing, tetapi itu bukanlah dirinya. Taehyung tidak menyukai hal-hal semacam itu. Ia lebih menyukai duduk dengan tenang. Dan lagipula, jika Taehyung berjoget ria–bukankah itu akan merusak reputasinya sebagai seorang pengusaha muda yang tampan? Gila saja Taehyung mau melakukan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PIECES | KTH
Fanfiction[𝐁𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐝𝐢𝐫𝐞𝐯𝐢𝐬𝐢] "Aeryn, mau menikah denganku tidak?" Berawal dari keisengannya yang bermain-main di tempat mewah milik Park Jimin hanya untuk menenangkan pikirannya, alasan klasik memang. Tetapi siapa sangka jika alasan klasik itu mamp...