Pieces • 4

5.1K 557 9
                                    

Selain memiliki kepribadian yang baik dan lemah lembut, Jimin dikenal memiliki sikap yang ramah sebagai seorang pemilik Bar. Sebagian orang yang belum mengenal dekat siapa Jimin sebenarnya akan mengira bahwa Jimin mungkin kurang tegas atau dianggap terlalu ramah kepada seseorang.

Namun semua itu salah.

Jimin memang memiliki kepribadian yang baik, ia selalu berbicara dengan nada lembut, dan bersikap ramah kepada siapa saja. Namun itu semua sedikit tidak akan terlihat ketika dirinya sedang berada di tempat kerja.

Di tempatnya ia bekerja, tentu saja Jimin akan memperlihatkan sikap tegasnya. Walaupun banyak dari pegawai-pegawai lama yang sudah mengenal siapa Jimin sebenarnya, tapi mereka tetap saja menghormati dan menyegani Jimin.

Seperti saat ini contohnya, Jimin itu diam-diam selalu mengamati para pegawainya. Mana pegawai yang malas dan mana pegawai yang benar-benar niat untuk bekerja. Sebenarnya Jimin itu memiliki sikap toleransi yang tinggi, namun jika ia sudah muak, ia tidak akan segan-segan untuk memecat seseorang.

Dan sejauh ini, dari yang Jimin lihat, ia merasa bahwa Aeryn adalah pegawai yang selalu datang lebih awal saat bekerja. Tidak tahu apa alasan gadis itu untuk selalu datang lebih awal, Jimin hanya menganggap itu adalah nilai plus dari seorang Lee Aeryn.

Dan omong-omong soal Aeryn, Jimin sebenarnya penasaran apa yang sudah terjadi pada gadis itu saat bersama dengan Taehyung kemarin. Mendadak Jimin mulai berpikir yang tidak-tidak, apakah kemarin Taehyung menidurinya? Dia tidak bisa berpikir dengan jernih.

“Aeryn, kau baik-baik saja, ‘kan?” dan berakhirlah Jimin dengan satu pertanyaannya yang mewakili semua pikiran buruknya.

Sementara Aeryn sendiri sedikit dibuat melongo. Jimin tiba-tiba saja datang dan langsung bertanya seperti itu. Bahkan dia tidak menyadari presensi dari pria bermarga Park itu.

“Maksudmu?”

Jimin jelas memijit pelipisnya yang tak terasa pening. Semua itu hanya kepura-puraan semata. Memikirkan bagaimana Taehyung kemarin yang menyuruh dirinya untuk memberi perintah kepada Aeryn agar gadis itu datang ke kamar yang sudah disebutkan, itu nyaris membuat dirinya merasa gila untuk sesaat.

“Saat bersama dengan Taehyung kemarin, kau baik-baik saja, ’kan?” dan kembali, Jimin mengulangi pertanyaannya lagi layaknya seorang kakak yang khawatir terhadap adiknya. Atau mungkin bisa disebut seorang pria yang merasa khawatir terhadap kekasihnya? Apapun itu, Jimin hanya memastikan apakah kemarin Taehyung meniduri Aeryn atau tidak.

“Tentu. Aku baik-baik saja. Memangnya kenapa?”

Terlihat jelas sekali saat Jimin membuang napas lega. Entah kenapa bisa seperti itu, Jimin hanya merasa sangat khawatir ketika Taehyung meniduri Aeryn. Biar bagaimanapun Aeryn adalah seorang wanita yang hanya berniat bekerja sebagai seorang bartender. Sayang sekali jika Taehyung menjadikannya sebagai one night stand. Karena siapapun yang berhadapan dengan Taehyung, maka tidak ada yang boleh menolak perintahnya.

Jimin menggelengkan kepalanya saat Aeryn menatapnya bingung. “Tidak apa-apa. Lanjutkan pekerjaanmu, Aeryn-ah.” Jimin mengulas senyum di wajahnya, kemudian ia melangkahkan kedua kakinya pergi meninggalkan Aeryn yang saat ini sedang bekerja dengan otaknya. Ia bingung sekaligus bertanya-tanya pada dirinya sendiri perihal Jimin yang menurutnya hari ini terlihat sangat aneh.

Drtt Drtt

Ponselnya bergetar. Menandakan bahwa ada pesan yang baru saja masuk. Tanpa pikir panjang Aeryn mengambil ponselnya yang berada di saku kiri celananya.

Cantik, keluarlah dan bawa tasmu. Aku menunggumu di mobil.

Aeryn membaca pesan itu. Jelas saja ia tahu siapa yang mengirimkannya.

PIECES | KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang