Pieces • 14

3.5K 447 11
                                    

Derap langkah kakinya berjalan begitu cepat memasuki ruangan yang memiliki pencahayaan yang minim itu. Aeryn datang terburu-buru begitu mendapatkan telepon dari Jimin yang mengatakan bahwa Taehyung sedang berada di tempatnya, juga sedang dalam keadaan mabuk.

Matanya menelusuri sudut bar yang kebetulan tidak banyak orang yang datang, sehingga memudahkan dirinya untuk mencari dimana keberadaan Taehyung sekaligus Jimin. Namun nihil, ia tidak menemukan keberadaan dua pria itu.

Tapi ketika kedua matanya menemukan sebuah tangga, ia segera melangkahkan kedua kakinya untuk berjalan dan menaiki tangga tersebut dengan yakin. Aeryn tentu saja masih ingat bahwa tangga itu adalah satu-satunya jalan akses untuk menuju ke kamar yang pernah ia datangi untuk bertemu dengan Taehyung dulu.

Mungkin saja Taehyung saat ini sedang berada di dalam kamar itu, pikirnya.

Aeryn sudah berdiri di depan pintu kamar yang dulu pernah ia datangi. Apakah perlu mengetuk pintunya terlebih dahulu? Jimin pernah bilang, bahwa itu adalah satu-satunya kamar yang selama ini selalu Taehyung sewa. Selain pria itu, tidak ada orang lain lagi yang berani menyewa. Sebab kamar itu sudah seperti kamar khusus yang hanya diperuntukkan untuk Taehyung.

Namun kesalahan terbesar yang Aeryn lakukan adalah, ketika dirinya yang terkadang ceroboh untuk tidak mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk-seperti saat ini. Ia berdiri mematung di ambang pintu ketika netranya menemukan Taehyung yang tengah terlelap di samping seorang wanita yang mungkin sudah ia ketahui namanya.

Choi Sohee.

Tidak ada raut terkejut ataupun marah sama sekali yang Aeryn tunjukkan saat ini. Ia hanya tidak tahu harus berbuat apa. Mungkin jika wanita lain yang melihat hal seperti ini terjadi, ketika kau mendapati suamimu tengah tertidur di samping wanita yang tidak kau kenali, kau pasti akan sangat marah hingga murka. Tetapi hal itu jelas tidak berlaku bagi Aeryn.

"Aeryn! Kau sudah datang?"

Oh, itu adalah suara Jimin yang mampu membuat Aeryn menolehkan kepalanya ke arah pria Park itu. Di sisi lain, seorang wanita-Choi Sohee — baru menyadari kedatangan Aeryn. Ia buru-buru menghampiri wanita itu.

"Kenapa tidak mengabariku jika kau sudah datang?"

"Kau yang bernama Aeryn?"

Jimin dan Sohee bertanya secara bersamaan membuat Aeryn bingung harus menjawab yang mana terlebih dahulu.

Aeryn menolehkan kepalanya untuk melihat ke arah Sohee. "Iya, aku Aeryn." kemudian ia beralih menatap ke arah Jimin. "Maaf, Jim. Aku terlalu terburu-buru."

"Taehyung mabuk dan ia salah mengira bahwa Sohee adalah kau. Aku sudah mengatakannya bahwa itu bukan kau, tetapi memang dasarnya orang mabuk, jadi sulit untuk menyadarkannya." ujar Jimin tiba-tiba.

Ia hanya tidak ingin membuat suasana menjadi canggung. Lagipula kenapa Taehyung bisa salah mengira? Sejak kapan kebiasaan mabuknya itu bisa berubah menjadi kebodohan?

Jimin ingin sekali memukul kepala Taehyung jika pria itu sudah sadar nanti.

"Aku tahu," jawab Aeryn sangat singkat. Ia sebenarnya tidak perlu penjelasan seperti itu dari Jimin. Lagipula ia juga tidak ingin tahu kenapa Taehyung bisa tertidur di samping Sohee.

Aeryn hanya ingin tahu, kenapa Taehyung bisa mabuk? Hal apa yang telah membuatnya menjadi seperti itu?

"Aeryn-ssi, bisa ikut aku sebentar? Aku ingin berbicara denganmu." Sohee tersenyum setelah mengatakan itu.

Dan Aeryn? Ia hanya mengangguk. Kemudian mengikuti wanita itu pergi, meninggalkan Jimin seorang diri dengan berbagai macam pertanyaan yang ada di dalam benaknya.

PIECES | KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang