Pieces • 26

3K 364 134
                                    

Tarik napas—terus jangan lupa buang.

Absen dulu sini. Kalian komen ke berapa?

Aku kemaren ketiduran, jadi maaf ya updatenya sekarang (◡ ω ◡)

Aku kemaren ketiduran, jadi maaf ya updatenya sekarang (◡ ω ◡)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Jimin agaknya sedikit lupa jika pagi harinya kali ini ia sedang berada di rumah sederhana milik istri dari sahabatnya—Kim Taehyung—setelah mendapatkan sebuah panggilan telepon dari Hansung yang menyuruhnya untuk datang.

“Aku ingin kau menginap di sini, Hyeong. Jika nanti terjadi apa-apa pada Noona, aku tidak mungkin membawa Noona pergi sendirian, untuk itu aku membutuhkanmu di sini.”

Begitu kira-kira yang Hansung ucapkan untuk dirinya kemarin. Maka tidak membutuhkan waktu untuk memikirkan banyak hal, ia langsung setuju dengan itu. Kehadirannya sangat dibutuhkan. Jadi tidak ada salahnya untuk membantu, bukan? Lagipula selain ia menganggap Aeryn adalah sahabatnya, ia juga menganggap wanita itu dengan adiknya—Hansung—sudah seperti keluarga sendiri. Sama seperti apa yang sudah ia lakukan untuk Taehyung.

Jadi, Jimin adalah pemuda yang sangat baik hati bukan?

Hyeong, ayo sarapan dulu. Aku sudah memasak.”

Karena pintu kamar tamu yang ia tempati saat ini tidak sepenuhnya tertutup, ia beruntung karena masih bisa mendengar suara Hansung yang tidak terlalu keras dari arah luar. Jadi kedua kakinya pun melangkah pergi keluar, berjalan ke arah meja makan yang sudah terhubung dengan dapur. Di sana ia sudah mendapati Aeryn bersama dengan wajah bahagianya yang membuatnya jadi merasa sangat penasaran kenapa wanita itu bisa sebahagia ini di pagi hari yang masih diselimuti oleh kabut.

“Apakah ada hal baik yang barusan saja telah terjadi padamu? Kenapa bahagia sekali?” tanyanya setelah mengambil duduk tepat di hadapan wanita itu.

Yang mendapatkan pertanyaan segera mengangguk dengan cepat. Ia masih mempertahankan wajah bahagianya untuk mememberikan jawaban, “Aku sangat bahagia karena Taehyung bilang dia akan pulang. Bukankah itu adalah kabar baik?”

“Benarkah?” Jimin bertanya dengan raut wajah yang dibuat-buat terkejut. “Bukankah seharusnya ia berada di sana selama lima hari? Sedangkan ini saja masih baru empat hari setelah kepergiannya.”

“Itu memang benar. Tapi dia bilang pekerjaannya di sana sudah selesai. Jadi dia mempercepat kepulangannya.”

Mendengar Aeryn yang berbicara sangat antusias membuat Jimin diam-diam mengulas senyum tipis, entah kenapa ia menahan dirinya untuk tidak tertawa padahal saat ini dirinya ingin sekali tertawa setelah memberikan satu buah fakta yang membuat Aeryn langsung melototkan kedua matanya kemudian berteriak memarahinya dengan kekesalan yang sudah memenuhi dirinya.

“Sebenarnya aku sudah tahu tentang hal itu dari kemarin. Taehyung sudah bilang padaku.”

“Dasar kurang ajar! Kenapa kau tadi malah berpura-pura terkejut dan tidak tahu seperti itu, hah?! Kau ini sengaja, ya?!”

PIECES | KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang