Hai, aku update. Ada yang nungguin cerita ini?
Ga, ya? Yaudah deh iya yaudah gppa. Yaudah iya emang gppa aku sadar diri kok ಠ ͜ʖ ಠ
Sebelum membaca, minta votenya terlebih dahulu boleh?
Ga boleh, ya? Dasar pelit 😡🙊
Oiya, aku harap kalian nanti saat mulai membaca part ini bisa melihat kondisi Aeryn dari sudut pandang yang berbeda, ya. Ini sebenernya berlaku sampe final part.
Selamat membaca!
Pada akhirnya, apa yang ditakutkan Aeryn benar-benar terjadi.
Apakah ini kejutan yang dimaksudkan oleh Taehyung?
Pesawat yang ditumpanginya terjatuh, sementara di sini Aeryn tengah berjuang sekaligus mempertaruhkan nyawanya untuk kehidupan yang akan dimiliki oleh si kecil nanti.
Tiga orang yang saat ini sedang menunggu di luar ruang bersalin benar-benar terlihat buruk, mereka semua sangat cemas. Terlebih lagi Tuan Kim yang sedari tadi sudah tidak bisa berpikir dengan jernih ketika mendapati kabar tentang pesawat yang ditumpangi oleh putranya terjatuh dan di waktu yang bersamaan juga ia diserang oleh rasa cemas luar biasa tatkala melihat sang menantu yang sedang mempertaruhkan nyawa. Bagaimana bisa ini terjadi secara bersamaan? Pikirnya yang sama sekali masih tidak bisa mengerti.
Jimin yang sedari tadi hanya mondar-mandir bersama dengan ponsel miliknya yang sesekali menempel di telinga, ia hanya sedang mencari lebih jauh lagi tentang berita jatuhnya pesawat yang ditumpangi oleh Taehyung dengan memanfaatkan seluruh koneksi yang ia punya. Ia menghubungi satu persatu kenalannya guna untuk mencari tahu identitas siapa saja yang telah tewas dalam insiden tersebut, namun sepertinya Jimin masih belum bisa mendapatkan apa yang ia inginkan itu, sebab belum ada kabar terbaru dari pihak yang masih menyelidiki di sana.
Di sisi lain terlihat Hansung yang sedari tadi hanya duduk diam sambil merapatkan kedua telapak tangannya menjadi satu, merapalkan doa terbaik yang ada di dalam benaknya untuk sang kakak yang saat ini masih berada di dalam ruang bersalin maupun untuk kakak iparnya yang saat ini masih belum diketahui dengan jelas keberadaan dirinya.
“Bagaimana, Jim? Apakah kau mendapatkan kabar baik dari mereka?”
Pertanyaan Tuan Kim dijawab dengan gelengan pelan dari kepala Jimin. Membuat pria yang sudah dimakan usia itu mendesah dengan cara yang sangat halus lantas mendengar Jimin yang mencoba untuk menenangkan dirinya dikala rasa cemas yang sama sekali masih belum berkurang. “Mereka yang tewas masih belum bisa dikonfirmasi identitasnya. Setidaknya yang hanya bisa kita lakukan saat ini adalah berharap yang terbaik untuk Taehyung, Paman.”
KAMU SEDANG MEMBACA
PIECES | KTH
Fanfiction[𝐁𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐝𝐢𝐫𝐞𝐯𝐢𝐬𝐢] "Aeryn, mau menikah denganku tidak?" Berawal dari keisengannya yang bermain-main di tempat mewah milik Park Jimin hanya untuk menenangkan pikirannya, alasan klasik memang. Tetapi siapa sangka jika alasan klasik itu mamp...