Sojung menatap kedelapan orang yang baru saja datang pagi ini, ingin melamar pekerjaan tentunya.
"Udah lah, santai aja kenapa sih? Nggak usah tegang-tegang gitu. Aku nggak gigit deh ... beneran," ucap Sojung yang membuat kedelapan orang itu menghela napas lega.
"Asik ... Bu Bos nya bakal seru nih orangnya!" seru seseorang yang membuat Sojung menoleh ke arahnya.
"Eh ... bentar Bu. Kenalin deh, saya teh Eunha. Biasa dipanggil Una atuh," ucap Eunha memperkenalkan diri.
"Ih, kamu teh imut pisan Una. Tapi maaf, saya nggak nerima anak SMP disini," balas Sojung yang membuat seisi ruangan tertawa.
"Duh, udah dibilangin 'kan bocil. Lu tuh nggak pantes ikut ginian, masih kecil," celetuk seseorang berperawakan tinggi dan memiliki kulit coklat manis.
"Oh iya ... kenalin Bu. Saya Kim Mingyu. Temennya Si Una dari jaman kecil. Saya umur 22 tahun." Sojung menganggukkan kepalanya mengerti.
Eunha mempoutkan bibirnya, "Saya teh umur 22 tahun, Bu. Masa dibilang anak SMP."
"Lah? Yang bener? Waduh, masih imut banget. Saya jadi iri," ucap Sojung.
"Wah ... makasih loh, Bu. Saya tau saya imut," jawab Eunha.
"Alasan kamu sama Mingyu kerja disini apa? Kalian kok bisa barengan gitu mau kerja disini." Sojung mulai menginterogasi mulai dari Eunha dan Mingyu.
"Alasan saya simple banget. Karena saya suka burger sama pizza aja, udah."
Sojung menggelengkan kepalanya, "Jadi, kamu cuma bisa bikin itu aja?" tanya Sojung sambil membaca dokumen-dokumen tentang data pribadi Eunha.
"Emm ... iya. Ta-tapi saya jago kok melayani pelanggan. Public speaking saya lumayan bagus dan saya selalu percaya diri. Ibu, bisa melihat di dataku itu."
Sojung terlihat berpikir mempertimbangkan, "Baiklah, kau diterima kerja disini. Sebagai pelayan yang selalu menawarkan hal menarik di restoran ini, Jung Eunha."
"Yes! Asik. Terima kasih, Bu. Terima Mingyu juga ya, Bu. Dia itu ojek saya kemana-mana. Kalau dia nggak kerja disini, saya bingung mau nebeng siapa," ucap Eunha yang membuat Sojung tertawa dan Mingyu mendelik sebal.
"Saya handal meracik cappucino ala kafe lho, Bu. Atau lainnya deh, pokoknya saya ahli di bidang membuat sajian minuman." Sebelum Sojung bertanya, Mingyu sudah memberi tahu kelebihannya.
"Not bad, sebenernya saya nggak ada rencana mau bikin minuman ala cafe gitu. Tapi, boleh deh. Kamu diterima, Kim Mingyu."
"Mungkin karena kamu juga item ya, makanya ada kecocokan gitu sama kopi. Hahaha," lanjut Sojung tertawa.
"Wah sabi lawak juga Anda, ya. Terima kasih pujiannya loh, Bu," ucap Mingyu yang dibalas kekehan oleh Sojung dan Eunha.
"Oke, Eunha sama Mingyu tunggu di depan dulu ya. Nanti kalau udah saya udah interview semuanya, saya kasih sedikit arahan. Understand?" ucap Sojung yang dibalas anggukan oleh mereka berdua.
"Okay, next!"
Begitu seterusnya hingga akhirnya Sowon dapat menentukan pegawainya.
"Okay dengan Hwang Sinbi di bagian kasir. Jung Eunha, Choi Yuna, Kim Yewon, dan Jung Yerin bagian pelayan. Kim Mingyu dan Jung Jaehyun bagian minuman. Sementara aku dan Joshua yang bagian dapur, lebih tepatnya makanan. Mengerti?"
"Mengerti!" jawab mereka kompak.
"Tapi, Bu. Bukankah itu terlalu sedikit? Apa kita tidak perlu karyawan lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival •bangchin ft. K-idols ✔
FanfictionEND. #3 in Sowjin (May 25th 2020) Dari jaman SMA yang nggak pernah akur, akhirnya membuka usaha di bidang sama, dan letaknya yang kebetulan bersebrangan. Membuat Seokjin dan Sojung rela menjatuhkan satu sama lain. Dibantu para pegawai yang sifatnya...