RIVAL 6

751 105 16
                                    

"Kalian ngerasa nggak sih, ini warung makin sepi?"

"Warung ngawurmu, restoran elite gini dibilang warung!"

"Iya, kasihan deh lihat mbak Sojung yang selalu ngelihat ke jendela tiap waktu."

Dua minggu lalu, restoran masih ramai lancar seperti biasa. Sojung sampai senang sekali kalau restorannya laku, tapi akhir-akhir ini restorannya sepi. Bahkan, pengunjung tiap harinya bisa dihitung.

Kini karyawan-karyawan Sojung sedang berumpi bersama mendiskusikan, apa sih kira-kira yang membuat para pelanggannya malah berpaling ke restoran sebelah. Kurang cantik dan ganteng gimana sih ini para karyawannya? Pelayanan? Udah ramah banget!

"Kasihan Mbak Sojung. Aku jadi ikutan sedih deh," ucap Yerin.

"Sedih karena ntar nggak dapat gaji ya? Iya 'kan?" celetuk Mingyu.

"Bukan! Ntah kenapa kalau udah situasi gini aku nggak mikirin sama sekali buat gaji, lihat usaha mbak Sojung yang susahnya minta ampun bikin aku tersentuh tahu nggak sih," jawab Yerin yang membuat semua karyawan menghela napas dan mengangguk setuju.

"Gimana? Kalian udah dapat jawaban? Apa yang kira-kira bikin pelanggan kita pindah semua?" tanya Jaehyun.

Jika karyawannya sedang berpikir keras, hampir sama dengan Sojung. Dia sedang melihat kondisi di luar melalui jendela dengan cemas, berharap ada satu orang yang mampir ke restorannya hari ini.

"Apa masakanku aneh ya rasanya? Kenapa bisa pindah kesana semua sih?" monolognya sedikit khawatir. Setelah menatap ke arah luar lagi, kini dia sedang melihat Seokjin yang sedang menatapnya dengan senyum smirk yang sungguh membuat Sojung ingin mual.

Jangan bilang Sojung gagal lagi ... tidak akan! Sojung akan terus berusaha membuktikan kepada Seokjin!

Sojung akhirnya memutuskan menghampiri para karyawannya yang sedang berdiskusi.

"Kalian sedang apa?" tanya Sojung.

"Sedang memikirkan ...." Ucapan Yuju menggantung.

Sojung menghela napas. "Memikirkan kemana pelanggan kita ya?"

Mendengar penuturan Sojung semuanya hanya mengangguk ragu. "Sudahlah, kita tutup dulu saja restorannya sekarang. Aku akan memikirkan lagi bagaimana supaya besok restoran kita bisa stabil lagi."

"Aku punya ide!" teriak Sinbi kemudian.

"Apa?"

"Begini,"–Sinbi melipat lengan kemejanya–"bagaimana jika kita menyelidiki restoran sebelah? Melihat apa sih yang membuat pelanggan kita berpaling kesana semua."

"Boleh juga tuh ... tapi gimana caranya?" tanya Eunha.

"Tentu saja dengan menyamar!" jawab Sinbi antusias.

"Aku setuju dengan idemu, Sin," ucap Jaehyun.

"Bagaimana dengan yang lain? Mbak Sojung?" tanya Sinbi.

Mereka semua mengangguk, tapi Sojung terlihat berpikir sebentar kemudian akhirnya mengangguk. "Aku setuju dengan idemu, Sin. Tapi, siapa yang akan menyamar?"

"Tentu saja ...." Sinbi menggantungkan kalimatnya, kemudian menatap Mingyu dengan senyuman yang menurut Mingyu menyeramkan.

"Apa nih? Kenapa natap gue?" tanya Mingyu.

"Kak Mingyu yang akan menyamar! Badan tegapnya dan kulit malika nya yang seperti om-om membuat dia tidak akan mudah dikenali!" ucap Sinbi yang membuat seisi ruangan tertawa, sedangkan Mingyu terlihat kesal.

"Eh anjir, kok disamain sama om-om sih!" jawab Mingyu tak terima.

"Udahlah, nurut aja. Demi kerjaan lo juga kan, Tem. Demi gue nih, ayolah," pinta Eunha.

Kalau Eunha yang minta, masa bisa nolak?

"Iya deh iya. Demi kalian semua."

"Kalau kamu nggak mau, nggak apa-apa Mingyu. Aku malah ngerasa nggak enak kalau kamu kelihatan terpaksa, kita bisa cari cara lain," ucap Sojung.

"Eh, eh nggak apa-apa, Mbak. Mingyu bisa kok, buat masa depan restoran. Misi yang mulia ini! Ya kan gyu, Lo mau kan?" ucap Eunha.

Mingyu tersenyum dan mengangguk menatap Sojung. "Nggak apa-apa, Mbak bos. Yakin deh."

"Oke langsung ke penyamarannya aja yuk!" ucap Sinbi.

☘☘☘

"Ya ampun. Kak Mingyu kayak om-om beneran sumpah!" ucap Yewon yang membuat semua tertawa.

"Jangan ngeledek! Nyebelin kalian heh!" jawab Mingyu.

"Gue harus ngapain nih ntar?" tanya Mingyu.

"Gini-gini ... aku tadi udah bahas ini bareng Mbak Sojung dan ciwi-ciwi yang lain. Jadi ntar, Kak Mingyu masuk, Inget kumisnya jangan sampai lepas! Kacamata buletnya jangan sampai dilepas! Dijaga baik-baik! Setelah masuk, Kak Mingyu liat dan inget aja gimana pelayanannya. Biar kita bisa ukur, pelayanan kita kurang apa sih? Ya gitu nggak, guys?" ucap Yewon.

"Yes!" jawab mereka serempak.

"Azeek. Ayo berdoa bareng dulu biar lancar nih misi. Berdoa mulai!" ucap Jaehyun.

Mereka berdoa dengan bersungguh-sungguh, berharap misi ini akan berhasil untuk memajukan restorannya.

"Oke selesai!"

"Mingyu nanti keluar dulu bawa mobil sana, terus parkir depan restorannya dia aja. Biar nggak curiga kamu jalan darimana. Oke?" ucap Sojung.

"Siap, Mbak!"

"Semangat!"


















Semoga misinya berhasil! batin Sojung.
















##

##

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf Mingyu, kamu tuh nistaable, wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Maaf Mingyu, kamu tuh nistaable, wkwk.

Next, minta momen siapa?

Rival •bangchin ft. K-idols ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang