BonChap 1 ; Tentang Sojung dan Seokjin

859 106 34
                                    

"Dengan ini kami nyatakan, Our Restaurant resmi dibuka!" seru Sojung dan Seokjin bersamaan disusul riuh tepuk tangan dari para hadirin yang hadir.

Ya, setelah beberapa bulan berlalu. Seokjin dan Sojung semakin akur dan mereka merencanakan untuk membuka restoran bersama.

Mereka pindah tempat, restoran Seokjin dan Sojung yang terdahulu sudah mereka jual karena sudah tidak terpakai lagi. Menurutnya, di sana ada kenangan yang sedikit buruk, jadi mereka memutuskan untuk mencari tempat lain yang juga strategis tempatnya.

Pegawai mereka tetap sama, bahkan pegawai-pegawai Sojung yang sempat berpencar sendiri-sendiri, memilih untuk ikut bergabung karena sudah senyaman itu dengan hubungan kekeluargaan di sini.

Di tengah riuh tepuk tangan hadirin itu, Seokjin dan Sojung saling melempar senyum. Sedikit tidak percaya, mereka bisa sampai di titik ini.

Mulai detik ini, hari ini Sojung, Seokjin, dan yang lainnya akan memulai hal yang baru ...

sebagai kawan.

***

Setelah beberapa bulan restorannya dengan Seokjin berjalan, baru kali ini Sojung merasa pusing karena melihat data keuangan mereka.

Bulan lalu, keuangan mereka lancar-lancar saja bahkan selalu naik. Tapi, bulan ini dan beberapa minggu terakhir ini kenapa keuangannya menjadi merosot begini? Padahal menurut Sojung, restoran mereka bahkan jauh lebih ramai dari bulan-bulan sebelumnya.

Seiring ramainya restoran, mereka juga menambah pegawai. Tapi, sejak penambahan pegawai itulah Sojung merasa ...

ada yang janggal.

Kini dirinya memegang kepalanya yang berdenyut itu. Duh, mau pingsan aja rasanya.

"Kamu kenapa?" tanya Seokjin yang baru masuk ke ruangan Sojung. Ada beberapa hal yang berubah dari Seokjin selama beberapa bulan ini. Salah satunya, gaya bicaranya pada Sojung berubah menjadi aku-kamu.

"Lihat laporan keuangan kita bulan ini deh. Merosot terus," ujar Sojung. "Padahal restoran selama ini juga baik-baik aja tuh. Kenapa ya kira-kira?"

Seokjin membaca laporan keuangan yang baru saja Sojung berikan padanya. Beberapa detik kemudian, ia melebarkan matanya.

"Gimana bisa sampai kayak gini sih? Ini mah udah parah!"

"Makanya ... aku pusing banget mikirinnya. Astaga ...."

"Pasti kamu yang kurang teliti, Sojung." Sojung menatap Seokjin tak percaya. "Pasti kamu yang nggak bisa ngatasin keuangan."

"Kok jadi nyalahin aku sih?" ujar Sojung tak terima. "Aku juga nggak tau apa-apa! Lagian kita ngurusnya berdua, bukan aku aja!"

"Tapi, yang ngurusin keuangan kamu 'kan? Seharusnya kamu lebih hati-hati!"

Sojung menitikkan air matanya mendengar suara Seokjin yang meninggi itu. "Tapi, aku nggak tau apa-apa!"

"Lebih baik kamu pergi dari sini, Seokjin. Kamu tambah bikin aku pusing tau nggak?" lanjutnya.

"Tapi ini gimana! Ini bukan masalah sepele, Sojung!" teriak Seokjin. "Restoran kita bisa rugi kalau kamu sepelein ini!"

"Diam! Jangan membentakku!" balas Sojung berteriak, kemudian memegang kepalanya yang berdenyut. "Pergi dari sini, hiks ...."

Rival •bangchin ft. K-idols ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang