RIVAL 15

725 114 32
                                    

"Pasien Sojung hanya kelelahan, saya rasa nutrisinya juga tidak terpenuhi untuk tubuhnya. Apa dia kurang  makan?"

Ucapan dokter membuat Seokjin sedikit gelagapan. "Saya kurang tau, Dokter. Saya hanya menemukannya tergeletak di taman tadi."

"Oh, begitu ... saya pikir kamu pacarnya," ucap dokter itu sambil terkekeh. "Dugaan saya dia juga sedang mengalami stress."

"Apa? Stress?"

"Ya, apa kau bisa hubungi keluarganya?"

"Oh ya, akan saya coba. Saya memegang ponselnya tadi."

"Bagus. Terima kasih atas bantuanmu anak muda," ucap dokter itu. "Semoga Tuhan membalas semua kebaikanmu."

"Aamiin," jawab Seokjin yang dibalas senyuman dokter itu.

"Saya pergi dulu ya?"

"Oh iya, Dok. Silahkan ...." Seokjin membungkuk ke dokter itu saat pergi.

Menghela napas kemudian sedikit tersenyum miris saat mengingat perkataan dokter tadi.

"Sayangnya saya tidak benar-benar baik, Dok," ucapnya sendiri seolah-olah menjawab ucapan dokter tadi. "Saya justru yang menyebabkan dirinya stress."

Seokjin dengan ragu memutuskan untuk ke ruang tempat Sojung dirawat, menatap wajah dan tubuh Sojung yang semakin kurus tiap harinya.

Benarkah dia terlalu stress? Apa Seokjin terlalu kelewatan selama ini?

Seokjin menggelengkan kepalanya, kemudian memutuskan untuk mengirim pesan ke salah satu kontak yang ada di ponsel Sojung. Setelah itu ke meja resepsionis untuk menitipkan ponsel Sojung yang sempat ia bawa.

"Ini ponsel pasien atas nama Sojung yang baru saja masuk ruang rawat anggrek," ucap Seokjin ke perawat yang menunggu.

"Oh baiklah," ucap perawat itu. "Apa Anda kekasihnya atau siapa?"

"Oh, bukan! Saya hanya menemukannya di jalan tadi. Makanya saya menitipkan ponselnya di sini karena saya juga ingin pergi," jawab Seokjin.

"Oh begitu ... baiklah, terima kasih bantuannya, Pak."

Seokjin mengangguk kemudian memilih untuk kembali ke apartemennya hari ini.

***

Perawat itu terperanjat saat melihat wajah panik pria dan wanita yang ada di depannya saat ini.

"Saya mencari pasien Sojung yang baru saja masuk tadi sore. Di ruang mana dia?"

"Maaf, kalau boleh tau apa Anda adalah kerabat beliau?"

"Saya kakaknya," jawab pria itu; Suho. "Dan dia kakak iparnya."

"Oh, baiklah," jawab perawat itu. "Dia ada di VIP Anggrek tiga."

"Baik, Sus. Terima kasih atas infonya."

Suho dan Irene berjalan cepat menuju ruangan Sojung.

Setelah membaca pesan Sojung ada di rumah sakit. Suho langsung merutuki dirinya sendiri. Karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya, dia jadi jarang menjenguk sang adik.

Sesampainya di ruangan Sojung, Suho memukul kepalanya sendiri saat melihat Sojung yang masih memejamkan matanya dan infus yang melekat di tangannya.

"Suho, hentikan!" tegur Irene ke suaminya itu. "Aku tau kau khawatir. Tapi menyakiti dirimu sendiri juga bukanlah solusi."

Rival •bangchin ft. K-idols ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang