"Yewon mana?"
"Itu tuh, lagi di belakang. Buang sampah."
Yoongi mengangguk kemudian bergegas menyusul gadis yang usianya terpaut lima tahun di bawahnya itu.
Mendengar soal sampah, dia jadi ingat pertemuannya dengan Yewon pertama kali di tempat pembuangan sampah dahulu. Memang first meet yang sangat buruk dan kurang menyenangkan.
"Udah selesai?"
Yewon menoleh saat mendengar suara berat itu. "Oh ... tinggal dikit kok. Kenapa Kak?"
"Gak apa-apa," jawab Yoongi. "Perlu gue bantuin?"
"Eh, gak usah beneran tinggal dikit. Kalau ada perlu sama Yewon, tunggu bentar ya?"
Yoongi mau tak mau mengangguk, Yewon memang seperti itu, tidak ingin merepotkan orang lain meskipun orang itu hendak membantunya.
Bisa Yoongi lihat sekarang Yewon terlihat menghela napas dan mengipas-ngipaskan tangannya karena kepanasan.
Sebenarnya Yewon memilih melambatkan pekerjaannya supaya Yoongi segera pergi. Tetapi, lelaki itu malah menunggunya hingga selesai.
Yewon ingin menghindari lelaki itu, karena sedikit takut dengan tindakannya beberapa hari ini yang terus tersenyum menatapnya. Walau Yewon juga akui Yoongi itu baik dan perhatian padanya. Hanya saja tingkahnya sedikit menyeramkan dan mencurigakan.
"Lelah?" tanya Yoongi. "Kenapa waktu mau dibantuin nggak mau?"
"Ya gak apa-apa, gak enak aja," balas Yewon. "Lagipula aku udah biasa kok."
Yoongi memilih mengangguk kemudian bertanya, "Nanti habis pulang kerja. Nemenin gue mau?"
"Kemana?"
"Ya ... ada pokoknya. Mau ya?"
"Ya udah deh. Tapi jangan sampai malem ya?"
Yoongi mengangguk, tapi dalam hatinya ia menjerit senang.
Akhirnya yang ditunggu-tunggu tiba, jam sudah menunjukkan pukul empat sore, Yewon dan Yoongi sudah bisa pulang karena akan bergantian shift dengan yang lain.
"Eh, Kak. Aku lupa tadi bawa motor sendiri. Gimana dong?" tanya Yewon.
"Gak apa-apa taruh di sini aja. Pasti aman kok," jawab Yoongi. "Masa mau bawa motor sendiri-sendiri? Gue takut lo kenapa-napa."
Ucapan Yoongi terdengar sederhana, tapi mampu membuat semburat merah itu muncul di pipi Yewon.
Semua di restoran ini sudah tahu kalau Yoongi tertarik dengan Yewon. Bahkan, mungkin Yewon pun sudah tahu. Hanya saja gadis itu bingung harus bagaimana.
Atau memang sudah saatnya dia membuka hati untuk Yoongi?
"Kok bengong? Ayo naik ...."
Yewon mengangguk setelah itu naik ke jok belakang motor Yoongi. Berpegangan pada ujung baju Yoongi yang jujur membuat Yoongi terkekeh saat melihat.
Tidak apa-apa, mungkin Yewon masih malu.
***
Yewon mengeryitkan dahinya saat melihat Yoongi mampir ke toko bunga.
"Loh mau beli bunga? Buat siapa, Kak?"
"Buat ngelamar seseorang," balas Yoongi yang lagi-lagi membuat Yewon tersipu. "Kamu tunggu di sini aja ya?"
Yewon menggangguk, saat Yoongi sudah masuk dia meninju-ninju udara karena merasa gemas. Apalagi saat mendengar Yoongi memakai kata aku-kamu. "Aa, masa buat aku sih? Kak Yoongi dingin-dingin, so sweet juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival •bangchin ft. K-idols ✔
FanfictionEND. #3 in Sowjin (May 25th 2020) Dari jaman SMA yang nggak pernah akur, akhirnya membuka usaha di bidang sama, dan letaknya yang kebetulan bersebrangan. Membuat Seokjin dan Sojung rela menjatuhkan satu sama lain. Dibantu para pegawai yang sifatnya...