Rival •bangchin ft. K-idols ✔

RIVAL 22

P.s : sambil dengerin lagunya Jungkook, enak banget sumpah lagunyaaaa 💜💜

****

Seokjin terdiam sebentar mendengar ucapan Sojung tadi.

Seokjin tahu selama ini caranya salah, cuma ini adalah cara supaya restorannya lebih unggul dari Sojung, supaya dia bisa membuktikan ke ayahnya bahwa bekerja di dapur restoran untuk para lelaki bukanlah hal yang harus dipermasalahkan. Seokjin juga bisa sukses besar meskipun hanya menjadi seorang chef.

"Sojung ... gu-gue ...."

"Hihihihi." Seokjin terperanjat saat mendengar suara Sojung yang tiba-tiba tertawa, tapi terdengar menyeramkan.

"Sojung, lo kenapa?" tanya Seokjin sambil menepuk-nepuk bahu Sojung.

"HIHIHIHI." Duh, tolonglah. Ini hari sudah semakin gelap, jangan bilang kalau Sojung ...

kerasukan?

"Duh gimana nih," ujar Seokjin yang sebenarnya sedikit takut. "Setan apapun lo yang ada di tubuh, Sojung. Please keluar! Jangan ganggu dia!"

Seokjin memutuskan untuk beranjak dan duduk di hadapan Sojung kemudian menangkup wajah perempuan itu.

"Sojung sadar!" ujar Seokjin sambil menepuk-nepuk pipi Sojung. Demi apapun, Seokjin takut melihat Sojung yang tersenyum menyeramkan sambil menatapnya tajam.

"HIHIHIHIHIIIIIII."

"Keluar lo, setan!"

"Gak mau! HIHIHIHIHIIIIIII."

"Gue bacain ayat kursi mampus lo," ujar Seokjin akhirnya.

"HIHIHIHIHIIIIIII."

Seokjin memegang kedua tangan Sojung yang tubuhnya masih diambil alih oleh makhluk tidak tahu diri itu dan mulai membaca ayat kursi berharap makhluk tersebut dapat keluar dari tubuh Sojung.

Seokjin memegang tangan Sojung lebih kuat saat makhluk yang ada di tubuh Sojung berteriak keras dan berusaha memberontak dengan menggerakkan tangan dan kaki Sojung.

Akhirnya Seokjin bisa menghela napas lega saat tubuh Sojung berhenti memberontak dan berteriak, itu berarti Sojung sudah tidak kerasukan bukan?

Sojung ambruk ke pelukan Seokjin, membuat Seokjin panik lagi dan menepuk-nepuk pipi Sojung. "Sojung, bangunn!"

Apa Sojung pingsan karena energinya terkuras gara-gara setan tadi?

Setan sialan memang.

"Seokjin," lirih Sojung yang membuatnya menoleh. "Gak kuat, pusing banget."

Seokjin memegang dahi Sojung dan ternyata sedikit panas. Dengan cepat, Seokjin membaringkan Sojung. "Tunggu di sini, gue akan cari cara buat keluar."

Seokjin menatap sekitar, ternyata ada jendela yang mungkin bisa menghubungkan keluar, tapi jendela tersebut tertutupi oleh kardus-kardus yang bertumpukan.

Dengan cepat Seokjin berusaha menyingkirkan kardus-kardus tersebut. Bahkan, tangannya sempat tergores pinggiran meja tempat kardus-kardus itu ditaruh.

Setelah beberapa menit, akhirnya berhasil. Dengan sekuat tenaga dia berusaha membuka jendela yang kelihatannya sudah lama tidak dibuka.

Setelah berhasil membukanya, Seokjin mengambil kain putih yang ada di atas kardus tadi kemudian menurunkannya lewat jendela.

"Semoga mereka yang di bawah pada ngerti."

Karena Seokjin yakin kalau dia teriak tidak akan terdengar, suasana di bawah sangat ramai.