Jadi sekarang?

129 23 1
                                    

"Woi, Sha!"

Dongpyo menyentak Rasha yang sedari tadi melamun. Saat bel istirahat berbunyi, Rasha seringkali melamun entah kenapa. Terkadang gadis itu menghela napasnya seperti orang yang sudah putus harapan.

Rasha mengedipkan mata saat Dongpyo mengangetkannya barusan.

"Ngelamun mulu lo, bakso tuh dimakan."

Rasha mendecak, "Iya nih dimakan."

Gadis itu langsung melahap baksonya seperti belum makan seharian.

"Jia kemana?"

"Kebanyakan bengong lo, tuh, sama kak Sihun."

"Hah? Uhuk," ucap Rasha hingga tersedak kuah bakso yang cukup pedas itu.

Rasha kelabakan mencari minum tetapi gadis itu baru ingat bahwa memang dia belum membeli minuman. Rasha masih terbatuk-batuk sambil memukul Dongpyo yang berada di depannya.

"Aduh, Sha jangan mati dulu. Bentar, gue beliin," Sarkas Dongpyo yang khawatir mencarikan minuman sana sini.

Baru saja Dongpyo akan berdiri, seseorang memberikan air mineral botol kepada Rasha. Jia datang, bersama dengan Sihun yang sekarang tengah memberikan botol minuman itu.

Tanpa melihat siapa, Rasha langsung mengambil botol minuman dan meneguk airnya hingga tersisa setengah.

"Untung nggak jadi mati lo, Sha."

"Sembarangan kalo ngomong."

Rasha mengusap air mata yang keluar akibat tersedak tadi lalu meminum airnya lagi karena kerongkongannya masih terasa panas.

"Lagian kenapa sih lo bisa sampe kesedak gini?" Jia yang baru saja datang bertanya.

"Gue habis bilang lo sama kak Sihun dia langsung kek mau mati," ucap Dongpyo yang dibalas tendangan oleh Rasha.

Sihun yang sedari tadi berdiri menjadi duduk disebelah Rasha dengan senyum sumringahnya.

"Dih woi, kak Sihun senyum dong." Dongpyo yang baru saja meminum es tehnya berbicara hingga menyemprot bakso milik Rasha.

"Woi Pyo, bakso gue kesemprot, jorok bange lo!"

Rasha mengambil tisu di saku seragamnya kemudian membersihkan meja yang penuh dengan percikan air. Sebenarnya, Rasha gugup saat Sihun baru saja duduk disebelahnya.

"Nggak apa, gue suka dengernya."

"Hah?"

Rasha melirik ke arah Dongpyo dan juga Jia yang tengah menahan tawanya. Rasanya, ini baru pertama kali Sihun ikut  makan bersama Rasha dan juga teman-temannya, apalagi ini di kantin sekolah.

Sebenarnya sedari tadi banyak pasang mata yang melihat Sihun tiba-tiba duduk disamping Rasha. Mungkin mereka heran kenapa Sihun bisa dekat dengan Rasha yang notabenenya anak baru.

"Kak Sihun nggak sama temen-temennya? Tuh disana ada kak Hangyul sama kak Jinhyuk."

Sihun menoleh ke arah yang ditunjuk Rasha, "Tapi gue maunya disini."

"Tuh dengerin Sha, maunya disini. Pyo, pergi-pergi daripada jadi orang ketiga."

"Apaan sih lo berdua, jangan tinggalin gue!"

Rasha yang akan pergi menyusul Dongpyo dan juga Jia tertahan saat Sihun mencengkram pergelangan tangan Rasha yang membuat gadis itu mengembuskan napasnya.

"Kak, gue mau ngomong tapi nggak disini."

Tanpa berbicara apa-apa, Sihun langsung berdiri dan berjalan mendahului Rasha yang mencibir lelaki itu.

▪️▪️▪️

Rasha dan juga Sihun duduk di bangku taman sekolah sambil meminum sekaleng soda yang baru saja di beli saat di kantin tadi. Cuacanya sedikit mendung hari ini, tapi belum menimbulkan hujan.

Rasha berdeham, "Kak, sebenernya mau bilang ini nanti sih, tapi--"

"Maaf."

"Hah?"

"Lo nggak nyaman kan? Gue tau kok."

Rasha menaikan sebelah alisnya, lalu tertawa mendengar apa yang Sihun katakan.

"Kok lo ketawa?"

"Lagian wajah kak Sihun polos banget tadi, pertama kalinya gue liat."

Sihun membalas dengan senyuman sebagai jawaban.

"Akhirnya gue bisa bikin lo ketawa."

Rasha menggeleng, "Waktu kita ketemu di taman, trus kita saling bagi cerita, gue seneng kok. Kak Sihun kalo ada masalah cerita aja barangkali gue bisa dengerin dan kasih saran."

Sihun tersenyum lagi saat mendengar Rasha banyak bicara seperti ini. Rasha memang suka bercerita hingga panjang lebar karena memang, gadis itu merupakan gadis bawel yang banyak bicara. Mungkin dia akan terdiam jika sedang tidak mood saja.

"Kak? Dengerin ngga sih?"

"Hah? Kamu ngomong apa?"

Rasha tertegun sebentar. Dia belum terbiasa saat Sihun sudah berbicara formal dengannya.

"I-itu--"

Sihun terdiam, menunggu lanjutan yang akan dibicarakan oleh Rasha.

"Kayaknya aku hampir yakin sama perasaan aku."

Rasha menarik napasnya, "Aku, suka--"

"Sha, lo tau kan kemarin gue bilang apa? Gue nunggu jawaban lo, sampe emang bener-bener yakin, jangan setengah-setengah."

Rasha terdiam kemudian mengangguk dengan polosnya, "Tapi kayaknya aku yakin. Aku suka sama kak Sihun."
















A/n: akhirnya update, huhu

Komdis➖Kim SihunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang