Remember Me

184 41 1
                                    

Satu-satunya yang Rasha benci saat pagi di sekolah adalah, harus berurusan dengan komdis yang tengah berjaga di gerbang sekolah. Kali ini, Rasha lupa dengan peraturan kaos kaki sekolah. Berlogo dan tidak boleh pendek semata kaki. Rasanya Rasha ingin pulang dan tidak sekolah hari ini.

Rasha mendengus sebal saat kertas poin diberikan kepadanya kemudian berjalan lesu ke kelasnya.

"Kenapa lo?" Jia yang sedang memakan sarapannya berbicara saat Rasha datang dengan lesu.

"Kena komdis lagi. Poin lagi poin terus, bosen lama-lama."

"Kak Sihun jaga didepan?"

Rasha menggeleng, "Katanya kelas 12 udah nggak jaga."

Jia mengangguk paham dan melanjutkan memakan rotinya.

Rasha memandang kertas poin yang berada di mejanya. Rasanya aneh, kertas itu tak seperti yang Rasha dapatkann sebelumnya. Seingat Rasha tulisan yang berada disana seperti bayak sekali hingga Rasha malas untuk membacanya. Namun kali ini, hanya poin yang di dapat dan kalimat langgarannya saja.

Rasha memicingkan matanya kemudian menggeledah tasnya barangkali masih terdapat kertas poin sebelumnya. Dan memang benar, kertas poinnya yang lama selalu terdapat tulisan tambahan.

Rasha membaca satu persatu kalimat tambahan yang berada di kertas itu kemudian tersenyum lucu. Mana mungkin kalimat seperti ini berada di dalam kertas poin.

"Kenapa lagi sih?" Jia langsung menarik kertas poin yang dibawa oleh Rasha.

Gadis itu membaca satu persatu kemudian membulatkan matanya.

"Wah, ini beneran dari komdis? Gila."

Jia memandang wajah Rasha yang masih tersenyum malu.

"Sengaja bikin pelanggaran biar ketemu?' 'jangan pelanggaran lagi, nanti kita bakal ketemu' 'senyum ya, aku nggak suka liat kamu cemberut' 'terakhir aku nulis kertas ini buat kamu, kalo ada apa apa bilang aja kamu PACAR SIHUN?"

Jia membulatkan matanya begitu pula Rasha. Mereka sama-sama terkejutnya. Rasha tidak membaca kalimat terakhir itu hingga membuatnya untuk memastikan dua kali.

"Wah gila."

Rasha menoleh ke arah Jia yang tengah memasangkan raut wajah bingung sekaligus ingin mengintimidasi.

"Jadi kak Sihun yang nulis itu semua? Dan lo nggak cerita kalo udah pacaran sama kak Sihun?"

"Nggak, bukan."

Jia tersenyum mengejek kemudian memeluk Rasha.

"Nggak udah malu-malu gitu dong."

"Beneran enggak."

"Jadi?"

"Gue nggak pacaran sama kak Sihun. Kebetulan aja tiap gue ngelakuin pelanggaran dia yang bakal negur dan nulis poinnya. Itu aja gue nggak tau kalo dia nulisin kayak begituan."

Rasha mendengus kasar dan mengambil kertas poinnya untuk dimasukkan ke dalam tasnya lagi.

"Trus kenapa lo senyum senyum kayak tadi?"

"Kapan?"

"Lo suka kan sama kak Sihun?"

▪️▪️▪️

Rasha melahap makanannya ingin cepat-cepat menghabiskan kemudian kembali ke dalam kelas. Matanya memicing kemana-mana memperhatikan bila seseorang datang.

"Pelan-pelan, Sha." Dongpyo keheranan melihat Rasha yang tidak seperti biasanya.

"Nghhak bhiha gue hahrus-- uhuk"

Komdis➖Kim SihunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang