Tetangga

181 39 2
                                    

Rasha membuka laptopnya. Kebetulan malam ini adalah hari bebas dimana Rasha bisa menonton film sepuasnya hingga pagi. Biasanya setiap sabtu malam, Rasha akan melakukan ritualnya. Ini bisa menenangkan hati Rasha dan membuat Rasha merasa senang.

Rasha mengetikan jarinya diatas keyboard, mengetik judul dari film yang ingin ditontonnya. Namun aktifitasnya terhenti saat ia melupaka sesuatu. Bagi Rasha, kurang rasanya jika menonton film tanpa adanya camilan. Dia beranjak dari kasirnya, mengambil cardigan maroon dan dompet lalu keluar dari kamar.

"Kemana?" tanya Minhee yang kebetulan juga baru keluar dari kamarnya dengan rambut yang masih berantakan dan juga mata setengah mengantuk.

"Supermarket depan, nitip?"

"Pillows coklat sama timtam."

"Duit?"

"Duit lo dulu nanti gue ganti, hoaam," Minhee menguap sambil merenggangkan badannya membuat Rasha berdecak.

Tanpa kata-kata lagi, Rasha berjalan menuju supermarket yang berada di sekitar rumah Minhee. Lumayan dekat jaraknya hingga tanpa membawa motor pun, Rasha bisa sampai kesana.

Sesampainya di supermarket, tujuan Rasha hanya di rak yang penuh dengan makanan. Satu persatu ia memasukkan jajanan yang ingin ia beli beserta pesanan Minhee.

"Rasha?"

Rasha menoleh saat seseorang memanggilnya. Seorang lelaki dengan perawakan tinggi yang ia sering jumpai di sekolah. Yohan, ketua osis yang sering berlalu lalang dengan kesibukkannya.

"Kak Yohan?"

"Kok kamu disini?" Tanya Yohan yang tengah memegang beberapa minuman isotonik.

"Oh itu, aku tinggal daerah sini, kak. Kak Yohan sendiri?"

"Jadi kamu tinggal disini?"

Rasha mengangguk mengiyakan.

Rasha melanjutkan mengambil camilan dan juga susu coklat untuknya.

"Kak, aku bayar ini dulu ya."

Yohan mengangguk. Rasha berjalan menuju kasir yang tidak terlalu ramai. Baru saja Rasha meletakkan keranjangnya di meja kasir, beberapa minuman isotonik dimasukkan ke keranjang yang sama. Rasha mengerutkan keningnya.

"Gabung aja mbak."

"Loh, kak?"

Yohan tersenyum kepada Rasha, "Udah gaapa, kamu tunggu di luar aja sana."

Rasha menggeleng, "Ini belanjaan aku banyak, kak."

"Gaapa Rasha, anggap aja traktiran selamat datang udah gabung di sma aku."

"Ngga kak, jangan."

"Totalnya 72.000," ucap pegawai kasir tersebut.

"Pakai ini aja mbak." "Pakai ini aja mbak." ucap Rasha dan Yohan bersamaan.

Pegawai kasir itu melirik mereka berdua bergantian bingung ingin mengambil uang yang mana. Rasha berdeham.

"Pakai yang ini aja mbak."

"Nggak nggak, terserah mbaknya mau ambil yang mana."

Pegawai kasir itu kemudian mengambil uang yang dipegang oleh Yohan membuat Rasha mengeluh kecewa. Rasanya tidk enak saja jika Yohan membayarkan belanjaannya yang lumayan banyak ini, apalagi dia hanya membeli dua minuman saja. 80% harga total adalah belanjaan milik Rasha sendiri.

"Terimakasih mbak," ucap Yohan yang kemudian membawa plastik belanjaannya.

"Udah nggak usah ngerasa nggak enak kayak gitu."

Komdis➖Kim SihunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang