Jadi?

195 40 2
                                    

Rasha berjalan di lorong kembali ke kelas sehabis dari uks. Rasha merasa canggung saat di uks tadi. Setelah jam pelajaran berbunyi, Sihun meninggalkan Yohan dan Rasha berdua untuk membiarkan beristirahat. Alhasil hanya hening disertai suara deruan pendingin ruangan yang mengisi kekosongan.

Karena sepertinya perut Rasha sudah lebih baik, Rasha memilih untuk kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran. Rasha juga melihat jika Yohan sedang tertidur tadi.

Rasha membuka pintu kelas dengan kegaduhan di dalamnya. Beruntung kali ini guru pelajaran tidak masuk kelas, jadi Rasha dapat melanjutkan istirahatnya di dalam kelas. Baru saja Rasha duduk suara paling menyebalkan menginterupsi telinganya.

"Rasha!! Lo ditolongin kak Sihun kan tadi, ini jaket kak Sihun?"

Rasha hanya menggelengkan kepalanya disertai dengan decakan Dongpyo.

"Lo tuh kenapa sih, yang ditolongin siapa yang baper siapa."

"Lo yang bilang kan, Pyo?"

"Ha? Bilang apaan?"

"Bilang ke Jia tentang tadi pagi."

Dongpyo meringis, "Kelepasan, hehe."

Rasha memutar kornea matanya malas kemudian melanjutkan acara tidur siangnya--bukan tidur pagi karena sekarang masih menunjukan pukul 9.

"Lo nggak baper apa diperlakuim kayak tadi sama kak Sihun."

Rasha menggeleng, "Biasa aja."

"Yakin lo?"

Rasha terdiam sebentar, meyakinkan hatinya bahwa ia benar-benar tidak terbawa perasaan saat diperlakukan seperti tadi oleh Sihun. Rasha rasa aneh jika dia terus berurusan dengan Sihun dengan kejadian yang terduga.

"Sha?"

"Nggak lah, ngapain juga gue baper."

Rasha mencuri satu bungkus bengbeng milik Dongpyo yang baru saja duduk di bangkunya.

"Untung gue baik."

▪️▪️▪️▪️

Bel pulang sekolah sudah berbunyi lima belas menit yang lalu tapi Rasha masih berkutik dengan ponsel dan juga buku tulisnya. Tentu dia sedang mengerjakan soal dengan rumus rumit dan juga ponsel sebagai kalkulatornya.

"Oke gue nyerah, mau pulang."

Setelah berucap dengan diri sendiri, Rasha membereskan barang miliknya dan bergegas untuk kembali ke rumah. Sebelumnya, Minhee sudah mengatakan bahwa dia akan pulang sore untuk hari ini karena jadwal ekskulnya. Alhasil, Rasha harus pulang sendiri.

Sebenarnya Rasha ingin mengajak Dongpyo atau Jia untuk menjadi tebengannya hari ini. Tapi mereka bukan Eunsang yang akan selalu berkata 'iya' saat diminta oleh Rasha.

Rasha berinisiatif untuk naik ojek online karena ia tidak membawa cukup uang cash. Jadi, Rasha bisa meminjam uang tante Lia terlebih dahulu.

"Rasha?"

Fokus Rasha teralihkan saat lelaki dengan kaos hitam dan juga celana training berdiri di belakangnya. Siapa lagi jika bukan Sihun. Dengan rambutnya yang sedikit basah juga air mineral di tangannya membuat Rasha terdiam sebentar memandang pesona dan aura berbeda. Mungkin dia sehabis melakukan kegiatan rutinnya, dance.

"Mau pulang?"

Rasha mengangguk cepat.

"Minhee?"

"Ekskul, tapi nggak tau ekskul apa. Oh, kak pulang duluan ya nanti dicariin mamanya Minhee."

Rasha melambaikan tangannya dan segera berlari menuju gerbang depan sekolah.

"Gue tebengin mau?"

Mendengar itu, Rasha membatalakan langkahnya, "Mau lah, siapa yang nggak mau ditebengin coba," ucapnya sambil tersenyum senang.

"Lucu."

"Hah?"

"E-enggak, lo tunggu sini. Gue ambil tas dulu."

Pipi Rasha bersemu merah. Ia mendengar apa yang diucapkan Sihun barusan. Lucu katanya. Jarang sekali ada yang mengatakan bahwa Rasha itu lucu, seringkali ia mendengar hujatan dari teman-temannya saat dulu Rasha berpacaran degan Junho.

Rasha mengibaskan telapak tangannya sebagai kipas agar wajahnya dapat kembali normal. Bisa gawat jika Sihun kembali dan melihat Rasha yang masih bersemu.

Sihun kembali, dengan tas ransel hitam yang ia sampirkan di sebelah bahu membuat Rasha makin terpesona dengan aura yang terpancar dari Sihun. Ini pertama kalinya semenjak Rasha putus dengan Junho.

"Jangan ganteng-ganteng dong kak, kasian--eh?" Rasha mengatakannya tanpa sadar.

"Kasian siapa?"

Rasha gelagapan membuat Sihun tersenyum sumringah melihat tingkah adik kelas barunya itu. Sangat lucu

"Nggak kak. Ih aku pulang ssndiri aja, suka ngaco akunya."

"Suka ngaco atau salting?"

Rasha terdiam sebentar, "Kak Sihun yang ngaco."

"Jadi nebeng nggak?"

"JADI DONG, KAN AKU MAUNYA YANG GRATIS."

▪️▪️▪️▪️

Sihun menghentikan motornya di depan rumah Rasha. Gadis itu melepas helm kemudian tersenyum.

"Makasih tebengan gratisannya, kak."

Sihun membalas senyuman Rasha, "Siapa bilang gratis?"

Rasha mendengus sebal. Ia lupa jika kakak kelas yang satu ini tidak pernah ikhlas jika membantunya. Pasti dia akan meminta hal yang tidak masuk akal. Contohnya saja seperti saat dia mengajak Rasha ke acara promnight tahunan diselenggarakan delapan bulan lagi.

"Nggak ikhlas banget emang."

"Dateng telat terus aja, biar gue bisa ngeliat lo terus."













A/n:
Ini telat banget updatenya :")

Btw, ada yang mutualan di twitter?

Drop uname kalian atau nggak follow @ swtycha, nanti aku bakal follback





Oh baru dapet kabar juga....












BNMZ BAKAL DEBUT BULAN DEPAN!!!!

Komdis➖Kim SihunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang