Waktu untuk berdua

100 14 0
                                    

Jam sudah menunjukan pukul tiga sore. Para siswa sudah berhamburan keluar kelas, begitu juga Rasha. Kali ini, Minhee harus mengikuti ekskul yang membuat Rasha pulang sendirian. Mungkin, dia akan pulang bersama Sihun kali ini.

Rasha duduk di kursi lorong depan kelasnya sambil memainkan ponsel. Sudah lebih dari sepuluh menit Rasha menunggu Sihun.

"Yuk."

Mendengar suara itu, Rasha mendongakkan kepalanya kemudian tersenyum dan berjalan berdampingan dengan lelaki itu.

Sihun tampak sangat tamoan di mata Rasha sekarang. Jaket hitam dan juga tas hitam yang hanya disampirkan disatu tangannya menambah pesona Sihun yang makin meningkat. Pantas saja banyak sekali yang menyukai lelaki semacam ini.

Rasha memasukkan ponsel di saku rok sekolahnya, "Gimana ujian prakteknya?"

"Baik aja kok, lo tau kan gue jago olahraga," jawab Sihun masih dengan wajah tanpa ekspresinya.

Rasha mencibir, "Dih, masih olahraga belum yang lainnya. Hari pertama udah sombong aja."

Sihun tertawa kecil, "Lo, gimana ulangannya?"

"Kok tau gue ada ulangan?"

"Bukan lo yang bilang? Trus siapa?"

"Bisa bisanya ya gue pacaran sama orang kayak gini."

"Berani?"

Rasha hanya nyengir sambil menggelengkan kepalanya. Sihun memang menyebalkan tapi sikap dinginnya itu benar-benar tidak bisa menjauh dari dirinya padahal Rasha juga seringkali melihat sifat hangat dari seseorang di depannya ini.

"Kak, mau ngafe nggak?"

"Hm?"

"Waktu itu Minhee pernah ngajakin ke cafe yang super duper nyaman banget, kesana yuk."

"Yang waktu lo ketemu gue itu?"

Rasha menaikan sebelah alisnya, "Eh iya ya, kita ketemu. Ya disitu pokoknya."

Sihun menghentikan langkahnya membuat Rasha yang tingginya hanya sepundak Sihun pun menabrak.

Rasha memegang hidungnya yang terasa sangat sakit kemudian mengerutkan keningnya saat mekihat Sihun yang sudah bersiap diatas motor. Rasha hanya diam tak berkutik sambil melihat lelaki itu.

"Nggak mau pulang?"

"Eh iya iya," Rasha mengambil helm yang diberikan Sihun kemudian dengan buru-buru ia menaiki motor itu.

▪️▪️▪️

Sihun memarkirkan motornya. Permintaan Rasha dikabulkan, kini mereka berada di cafe tempat Rasha dan Minhee datang waktu itu.

Untuk pertama kalinya, Rasha dan Sihun pergi berdua setelah mereka telah diresmikan. Kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan Rasha di cafe adalah mencari spot foto, tetapi ia urungkan saat Rasha bersama Sihun.

Sihun berjalan dari arah kasir menuju Rasha yang sudah mencari tempat duduk terlebih dahulu. Disini memang tida terlalu spesial, namun entah kenapa Rasha sangat nyaman berada disini.

"Tadi waktu istirahat, lo ngga ke kantin?"

Mendengar pertanyaan Sihun, Rasha hanya menggeleng sambil memainkan ponselnya.

"Kenapa?"

"Masih nggak nyaman aja."

"Sama yang tadi pagi?"

Komdis➖Kim SihunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang